teamwork

8.8K 894 71
                                    

Hari ini Haruto sibuk membersihkan seisi rumah, barang-barang bekas yang sudah tidak mereka pakai dimasukkannya ke dalam box besar. Kegiatannya tentu saja di bantu, atau bisa di bilang di recoki oleh si kecil.

"Yah.. cuk.." tanya Doyoung sambil membawa mainan mobilnya hendak di masukan ke dalam kardus.

"Mobilnya sudah tidak dipakai? Mau doyoung buang?" Tanya Haruto.

"Andee.." si kecil menggeleng, lalu memeluk mainannya.

"Yasudah jangan di taruh disitu."

"Ru.. naa..?"

"Taruh kamar Doyoung." Si kecil mengangguk lalu berlalu pergi dari ruang tamu.

Tak lama si kecil kembali datang dengan beberapa kertas dipelukannya.

"Yah.. cuk.."

"Eh.. ini punya siapa?" Tanya Haruto, segera mengambil alih kertas yang di bawa Doyoung. Isinya resep makanan.

"..nda.. cuk.."

"SAYANG INI KERTASNYA UDAH GA DIPAKE?" Teriak Haruto, takut-takut kalo Doyoung dengan asal mengambil kertas yang masih dipakai istrinya.

"..da.. yahh.." balas si kecil sambil cemberut.

"TIDAK." Suara teriakan Junkyu dari kamar, si kecil pun tersenyum senang.

"Yaudah ni masukin ke kardus." Ucap Haruto, si kecil langsung meletakan kertas yang dibawanya kedalam kardus.

"..yah.. na.. gi.." pinta si kecil, menyodorkan tangan meminta barang untuk di masukan ke dalam kardus lagi.

Haruto melihat sekeliling, lalu mengambil barang yang sekiranya ringan untuk diberikan ke anaknya.

Setelah itu Haruto mengangkat barang yang sekiranya lebih berat.

"..yah.. nde.. yongi.." larang anaknya, meminta untuk mengambil alih barang yang di bawa Haruto.

"Berat doyoungi.."

"..youngi!!" Teriak si kecil bersih keras.

Haruto akhirnya meletakan barang yang di bawanya kembali ke lantai, membiarkan anaknya mencoba mengangkatnya.

"..yahh... yahhh... ratt.. uhh.." keluh si kecil. Haruto hanya tertawa lalu mengusap pucuk kepala anaknya lembut.

"Berat kan sini ayah bawa.." akhirnya si kecil mengalah, menyingkir dari Haruto.

Haruto selesai merapihkan kardus yang akan dibuang, tinggal di setor di pembuangan akhir. Jadwal pembuangan sampah berat yaitu hari ini, hanya sampai jam 5 sore dan sekarang sudah jam 4. Jika tidak sekarang, maka harus menunggu seminggu lagi, dan rumahnya jadi terlihat sumpek.

Haruto melirik ke anak sulungnya yang sedang ikut-ikutan duduk disampingnya.

"Yongi sana gih ke kamar sama bunda.." suruh Haruto.

"..nda.. bobo.." Haruto menarik sudut bibirnya miring.

"..tau dari manaa??" Ucapnya sambil menarik hidung anaknya pelan.

"sana coba lihat.. bunda lagi apa?"

"..siro.." jawabnya menggeleng.

"Ayah laper, panggil bunda gih.."

"..yongi.. uga.."

"Nah sana panggil bunda.." si sulung akhirnya beranjak dari duduknya ke kamar. Haruto sambil melirik-lirik anaknya mencoba mengangkat kardus besar di lantai.

"Huwee..huwee.." itu suara tangis Junghwan, Haruto hanya menepuk keningnya. Baru juga sampai di pintu.

"Yahh.. tut..ituttt..." teriak Doyoung berlari menghampirinya.

Haruto kembali menaruh kardusnya di lantai.

"Junghwanie kenapa? Sama Doyoung yah??" Tanya Haruto.

"Ani.." Doyoung hanya menggeleng.

"Yahh.. itutt.. itutt.." Haruto memegang pelipisnya pelan, membohongi Doyoung sangat sulit, meninggalkannya paksa dengan Junkyu sekarang pasti akan membuatnya menangis karena ditinggal Haruto, sementara sekarang suara tangis Junghwan saja masih terdengar.

Haruto akhirnya kembali membuka kardus yang sudah ditutup. Ada ruang sedikit, ia kemudian mengangkat Doyoung memasukannya ke dalam kardus.

"...yah.. yongi.. ang.. ngann.." teriaknya.
(Yah Doyoungi buang jangan..*jangan dibuang)"

"Mau ikut ayah ga?" Ucap Haruto pada anaknya yang sudah berada dalam kardus. Si kecil mengangguk.

"Yasudah diam di dalam.." Haruto kembali mengangkat kardus dengan Doyoung didalamnya. Dengan hati-hati membawanya turun ke lantai bawah.

"..bangg.. bangg... wuuuu... (*terbang..terbang)." Ucap si kecil sambil memukul-mukul sisi kardus.

"Doyoungi diam-diam."

"Neee..."



To be continued

Family Time!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang