ldr

5.9K 647 77
                                    

Hari ini Junkyu bangun pagi seperti biasa, membiarkan anaknya tertidur selagi ia membersihkan rumah.

Haruto juga sudah berangkat dari pagi. Hari ini dia berangkat ke Jepang untuk urusan pekerjaan, 3 hari disana. Tadinya ia sempat berpikir untuk membawa keluarganya saja sekalian kesana, tapi Junkyu menolak. Pergi membawa 2 bayi keluar negeri, mengurus passport dan menyiapkan banyak hal, sementara saat itu Haruto harus pergi 2 hari lagi, dan Haruto juga punya urusan pekerjaan, Junkyu juga hanya akan berakhir tetap di hotel dengan 2 bayinya. Malas. Mending di apartemen saja.

Begitu ia masuk ke kamar, Junkyu mendapati anak bungsunya sudah bangun, duduk di atas kasur dengan mata bulatnya mengerjap lucu. Tangannya langsung terulur melihat Junkyu datang.

"da...da.."

"Aigoo junghwanie sudah bangun?" Junkyu mendudukan diri di kasur, lalu menarik anak bungsunya ke dalam pangkuannya. Sementara si kecil kembali meringsut ke dalam pelukan Junkyu, menyandarkan kepalanya dengan nyaman di dada sang bunda, matanya masih mengerjap pelan mengumpulkan kesadarannya.

Sementara si sulung masih tertidur nyenyak. Semalam mereka berdua tidur lebih malam dari jam tidur biasanya, karena Haruto mengajaknya bermain hingga larut. Makanya hari ini Junkyu tidak membangunkannya, meskipun sudah hampir siang.

"..da.. kaa.." si bungsu menunjuk tangannya pada sang kakak.

"Hmm..kakak belum bangun ya.." jawab Junkyu sambil mengusap rambut anak bungsunya.

"mmm.." si bungsu mengangguk, mengiyakan perkataan Junkyu.

"bangunin yuk.."

"..in.."

Junkyu beranjak ke tengah kasur, membawa anak bungsunya, lalu di letakan di atas tubuh Doyoung yang tidur dengan posisi telentang.

Anak bungsunya tertawa girang, sementara si sulung masih terlelap, tapi keningnya mengkerut dengan bibir mengerucut, merasa terusik.

"poppo.." suruh Junkyu, si bungsu mengangguk lalu mendekatkan wajahnya ke arah pipi si kakak.

"maahh..haapp.." Junghwan melahap pipi Doyoung, lama hingga sang empu membuka matanya lalu memasang wajah sedih.

"...titt..ndaa..hwani..na...haa..uu..yaah..huwaa.." gumamnyaa tidak jelas, berteriak dengan suara serak.

Junkyu buru-buru mengangkat kembali Junghwan kedalam pangkuannya. Sementara tangannya ia gunakan untuk mendudukan Doyoung yang masih memasang wajah sedih, namun matanya kembali tertutup.

"..sakit??" Tanya Junkyu, mengusap pipi anak sulung pelan, tidak sampai terluka, hanya drama.

"..tit.. ndaa.."

"..cic..naa.." Junghwan ikut mengusap pipi sang kakak yang duduk dihadapannya. Mendekatkan wajahnya, kali ini mencium sang kakak dengan benar, hanya menempelkan bibirnya.

"dah...buh.."

Junkyu gemas, mengusak kedua kepala anaknya lalu mengecup kedua pipi anaknya bergantian.

"Mandii yukk, udah siang."



...



Sejak mandi pagi, makan siang, sampai kembali mandi sore lagi yang ditanyakan anaknya adalah..

"Ayahh mana.." tanya si sulung, yang kemudian diikuti si bungsu, menjerit memanggil "yahh..YAHH.."

"Ayah kerja." Jawab Junkyu.

"Ayah ja hwani.. jaa.." timpal kakaknya, membuat Junkyu hanya terkekeh mendengarnya.

Hingga suara bel berbunyi, bahkan sebelum Junkyu, si sulung lebih dulu beranjak bangun.. sambil berteriak, "YAHH LANG, NDAA."

Family Time!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang