P R O L O G

71.3K 3.1K 59
                                    


🌠𝕾𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖉𝖆𝖙𝖆𝖓𝖌 𝖉𝖎𝖐𝖊𝖑𝖚𝖆𝖗𝖌𝖆 𝕾𝖊𝖌𝖆𝖑🌠

匚卂丂ㄒ:

匚卂丂ㄒ:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






—𝓗𝓮𝓵𝓵𝓸, 𝓜𝓻. 𝓢𝓮𝓰𝓪𝓵—








"Ibu, gila!" umpatku ketika melihat seseorang yang baru saja kami temui.

"Jaga bicara kamu, Nara. Ibu nggak pernah ngajarin kamu untuk mengumpat sama orang yang lebih tua."

"Dia aki-aki, Bu, nggak cocok sama aku!" aku tidak bersuara pelan, persetan dengan perasaannya yang akan tersakiti.

"Nara," peringat Ibu dengan suara pelan.

"Bu, please, aku masih muda."

"Kamu udah 22 tahun, usia yang matang untuk memulai kehidupan rumah tangga. Dan yang perlu kamu ingat, kita tidak jadi gelandangan karena bantuan dari nak Abi," balas Ibu berbisik.

"Tapi nggak harus jadiin aku sebagai balasannya. Pokoknya aku nggak mau nikah sama dia." kutunjuk manusia yang duduk di sebrangku, mataku berkilat amarah mungkin kalau sedang di kartun anime sudah terlihat memerah.

"Nara, saya—" aku mengangkat sebelah tanganku tanda tak mau laki-laki itu melanjutkan penjelasannya.

Aku benci, aku muak melihat wajahnya. Dia ganteng sih, kaya juga tapi masalahnya umur kami terpaut jauh, aku masih 22 tahun, gadis perawan sementara dia sudah berusia 30 tahun dan seorang duda anak satu lalu dengan tidak tau malunya ia meminta untuk menikahiku pada ibu.

Dan sialnya Ibu merestuinya, malah sangat bahagia dan langsung menerima lamaran om tua itu. Aku tidak suka, aku maunya menikah dengan laki-laki seusiaku, membayangkan pernikahan bersamanya saja benar-benar membuatku jijik.

"Ikut Ibu!" Ibu menarik pergelangan tanganku menjauh dari laki-laki tua itu.

"Kamu harus menikah sama nak Abi! Pokoknya harus, titik!" kata Ibu.

"Aku nggak mau nikah sama aki-aki," balasku tak kalah menekan.

"Nara. Abi itu masih muda, kaya raya, kamu mau kan jadi nyonya yang nggak susah payah kerja kayak Ibu gini? Dia juga setia, tulus sama kamu."

Aku tetap menggeleng.

"Bahkan aku lebih memilih buat kerja seumur hidup ketimbang nikah sama dia."

"Jaga omongan kamu!" aku meringis ketika Ibu meremas bahuku keras.

"Aku tetap nggak mau menikah sama dia. Kalau Ibu takut biar aku yang ngomong sama dia! Jangan mentang-mentang dia mau lunasin utang Ibu dia jadi semena-mena."

"Nggak perlu. Abi nggak pernah maksa Ibu, ini murni kemauan Ibu demi masa depan kamu!"

"Masa depan aku? Serius? Bukan maunya Ibu ya? Karena aku beban kan makanya Ibu ngebet banget ngeliat aku nikah sama dia! Pokoknya aku nggak mau. Titik nggak pake koma!"

Tanpa memperdulikan perkataan Ibu aku berbalik meninggalkannya.

"Menikah sama nak Abi atau Ibu nggak akan mengakui kamu sebagai anak!"

TBC!—

















Let's follow ig sulhaadrmni, coretansulha

Started 12 April 2021/1 Ramadhan 1442 H


Hello, Mr. Segal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang