Lucas menatap tajam Yuta yang ada didepannya.
"Apa maksudmu, Yuta?"
Yuta menghela napasnya, ia mengambil gelas yang ada didepannya lalu menenggaknya sedikit.
"Aku mundur, Luke." Ucap Yuta, tatapannya tetap terlihat santai.
Walaupun begitu, beberapa pelayan yang berada disana merasakan hawa gelap yang begitu pekat hingga membuat mereka merinding. Rasanya seperti berada di tengah-tengah ajal hidup mereka.
Lucas dengan tatapan tajam dan marahnya disatukan dengan hawa tenang dan mematikan milik Yuta berhasil membuat seluruh pelayan diruangan itu ingin kabur begitu saja.
"Mundur disaat kita tinggal menjalankan semuanya? Kau luar biasa Yuta." Geram Lucas.
Yuta menatap serius kearah Lucas, "Ada satu hal yang menghalangiku untuk maju, Luke."
"Apa yang menghalangimu?"
"Takdir."
Lucas terkekeh, ia sungguh tidak menyangka dengan jawaban Yuta. "Konyol sekali kau, bercanda disaat seperti ini memang bagus untuk menjernihkan pikiran, kan?"
"Aku tidak bercanda, Lucas. Aku mau berhenti menjalankan rencana itu, baik aku ataupun Jaemin kami tidak akan melanjutkan rencana itu lagi. Semua sudah selesai."
BRAK!
Yuta tersentak kaget, ia menatap Lucas yang menggebrak meja tiba-tiba. Wajahnya merah padam, Yuta yakin Lucas akan marah padanya.
Lucas tersenyum sinis, matanya mengeluarkan warna abu-abu. "Kau mau melupakan semua perjuangan kita hingga dititik ini, Yuta?"
"Bukan begitu, Lucas. Aku hanya tidak bisa melanjutka-"
"OMONG KOSONG!"
"Ugh!"
Lucas berdiri, ia menarik kerah jubah yang di gunakan Yuta. Tangannya perlahan mengeluarkan semen yang perlahan membekukan kerah baju Yuta. Tentunya Yuta menahan tangan Lucas agar tidak mencekiknya dengan semen-semen yang keluar dari tangannya.
"Kita sudah sejauh ini, Yuta. Jangan jadi pengecut kau! Kita disini punya tujuan yang sama dan kau baru mau sok baik sekarang? Kau yang merencanakan ini! Kau juga yang memberikan ide pemberontakan ini! Lalu sekarang kau mau mundur dari seluruh rencana yang kita susun bertahun-tahun?! Apa kau lupa siapa yang menggantung kedua orang tua kita di puncak bukit?! APA KAU LUPA?!"
Lucas tidak dapat lagi menahan emosinya. Ia mendorong Yuta sedikit keras dan tetap menatapnya marah.
"Kedua orang tua kita di gantung diatas bukit dan disaksikan oleh ribuan manusia dan vampir. Mereka diolok-olok, mereka dilempari kotoran! Mereka di siksa sebelum mati! Semua kebaikan yang pernah keluarga kita lakukan seakan lenyap begitu saja! Seakan tidak berharga didepan mereka! Tidak ada hal yang lebih keji dari itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jungs
Fanfiction[Romance] [Fantasy] [M] Keluarga Jung adalah keluarga vampir terhormat dan keluarga paling berpengaruh di Neo Kingdom. Setiap aturan dalam keluarga itu harus dipatuhi. Dan setiap vampir yang berumur seribu tahun, wajib untuk mendapatkan jodoh mereka...