Ini satu hari yang sama kayak part kemarin yaa
Part 13 ini memang kejadian satu hari semua.
Haechan berdiri dari duduknya, ia mulai merapikan pakainnya dan juga kasur yang ditempatinya.
"Apa maksudmu, Haechan?" Tanya Mark.
Haechan melirik kearah Mark lalu kembali membersihkan bekas tidurnya. Haechan tidak memperdulikan Mark yang menatapnya meminta penjelasan.
"Anak kecil pun tahu maksudku, Mark."
Mark berdiri dari tidurnya lalu menarik bahu Haechan agar Haechan berhadapan dengannya. Haechan berdecak kesal. Ia menatap Mark dengan nyalang.
"Kau mau kita berjuang? Yang benar saja Haechan, kita tidak bisa bersama!"
"Kau bahkan belum mencoba tapi sudah bisa menilai, memangnya kau cenayang?" Cibir Haechan, ia tidak memperdulikan Mark.
Haechan kembali berjalan sedikit untuk merapikan bekas tidur Mark. Ia mengabaikan Mark yang kebingungan dengan pikirannya sendiri.
"Apa yang membuatmu yakin hingga kau ingin kita berjuang? Bahkan kita baru bertemu secara resmi hari ini." Tanya Mark.
Haechan menghentikan pergerakannya. Ia terdiam cukup lama sebelum menegakkan tubuhnya, menatap lurus kearah Mark.
"Kau bilang, hidupmu sulit sejak kau lahir. Kau berkata tekanan aturan keluargamu yang keras.... sekarang aku tanya. Untuk apa kau menceritakan itu padaku? Untuk mendapat rasa kasihan dari orang lain, huh? Dengar, Mark... yang punya masalah di dunia ini bukan hanya kau, kau bercerita seolah kau yang merasa paling sakit di dunia ini. Asal kau tahu, sejak aku kecil hidupku terbatas, aku ingin ini dan itu tapi orang tuaku tidak bisa mengabulkannya karena adanya tumpang tindih politik kerjaan saat itu. Kau tidak akan bisa membayangkan sesulit apa kehidupan pihak yang kalah."
Haechan berjalan menghampiri Mark. Ia berdiri tepat dihadapan Mark dengan jarak yang bisa dikatakan cukup dekat.
"Kau hidup sebagai keluarga pemenang peperangan. Hidupmu tidak sesulit kami sebagai rakyat buangan. Berhenti untuk manja, dan cobalah keluar dari zona nyamanmu. Mati karena mencoba lebih baik daripada mati tanpa melakukan apapun, Mark. Dan alasan kenapa aku mau mencoba untuk berjuang karena aku melihat figur ayah dan ibuku. Kau kenal cerita kisah seorang vampir hitam yang berjodoh dengan vampir putih?"
Haechan sedikit menjeda ucapannya, ia menangkup pipi Mark dan kembali mengusap pipi Mark. Ia tahu sebenarnya banyak sekali ketakutan dalam diri Mark, terlihat bagaimana mata Mark bergerak dengan gusar.
"Itu kisah orang tuaku. Ayahku kaum vampir hitam dan ibuku kaum vampir putih, mereka berjuang agar bisa bersama dan akhirnya mereka hidup bahagia dengan cinta mereka. Apa itu cukup untuk menjadi alasanku kenapa aku ingin mencoba?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jungs
Fanfiction[Romance] [Fantasy] [M] Keluarga Jung adalah keluarga vampir terhormat dan keluarga paling berpengaruh di Neo Kingdom. Setiap aturan dalam keluarga itu harus dipatuhi. Dan setiap vampir yang berumur seribu tahun, wajib untuk mendapatkan jodoh mereka...