[18]

6.3K 1K 355
                                    

Yuta mengerjapkan matanya, pusing melanda kala ia melihat cahaya putih tepat mengenai matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yuta mengerjapkan matanya, pusing melanda kala ia melihat cahaya putih tepat mengenai matanya. Yuta terdiam dalam beberapa detik sebelum ia mulai memikirkan dimana ia sekarang. Ia melihat sekelilingnya yang dilingkupi oleh nuansa berwarna putih. Yuta mengernyit, ia sangat asing dengan ruangan ini. Yuta pun melihat kesampingnya kala mendengar suara pekikkan banyak orang yang tampak panik.

"Hendery! Bangun! Kumohon bangunlah!"

Yuta mendudukkan dirinya, ia merasakan pening yang luar biasa melanda kepalanya. Ia memegang kepalanha sebentar, rasanya sangat sakit seperti terbentur keras oleh benda tumpul.

"Hendery! Ayo kumohon bertahanlah!"

"Cepat bawakan alat medis milikku segera! Panggilkan semua tenaga ahli medis keruangan ini, kita harus cepat!"

Ia mencoba memperjelas penglihatannya yang kabur akibat rasa pusingnya, ia melihat Hendery dengan luka yang sangat parah terbaring di kasur sebelahnya.

Wajah Hendery lebam dengan kulit dadanya yang terkelupas karena luka bakar yang begitu besar dari dada hingga keperutnya.

"Paman, kau sudah membaik?"

Yuta menengok kearah Yangyang, Yangyang tengah duduk di sebuah kursi dengan senyum yang dipaksakan kala melihat Yuta. Matanya sembab, dengan beberapa luka di wajahnya.

Yuta terdiam sebentar sebelum menanggapi. "Apa yang terjadi?"

Yangyang berdiri dan mendekati Yuta, ia melihat kearah Renjun yang tengah sibuk mengobati Hendery dengan banyak alat medis untuk mengangkat timah panas yang ada di ulu hati Hendery yang merambat ke paru-paru, perut dan hampir merambat ke otaknya.

"Kemarin, saat penyerangan itu."

Jawaban dari Yangyang sudah membuat Yuta paham, ingatannya terbesit kala mengingat penyerangan dan pengibaran bendera perang oleh mereka kepada seluruh keluarga inti di Neo Kingdom.

"Lalu... apa yang terjadi pada Hendery?"

Yangyang menoleh kearah Yuta, "Paman tidak ingat?"

Yuta menggelengkan kepalanya, "Tidak, mengingat apa yang terjadi membuat kepalaku semakin sakit."

Yangyang mengepalkan tangannya, ia benar-benar marah saat ini. Ingatannya kembali pada kejadian kemarin. "Hendery hyung hampir dibunuh oleh Jisung dan Chenle kemarin. Hendery hyung... dia vampir yang baik..."

"Ia masih memikirkan perasaan Xiaojun hyung dan keluarganya. Bagaimana pun juga Xiaojun dan Jisung adalah kakak beradik, begitu pula dengan Chenle yang merupakan sepupunya. Ia tidak membunuh keduanya padahal ia mampu. Namun mereka berdua mengambil kesempatan itu dan entah kekuatan darimana Jisung menghantam ulu hati Hendery hyung hingga menembus punggungnya lalu menyebarkan deburan timah pada tubuhnya hingga menimbulkan efek luka bakar yang menempel kuat didalam tubuhnya, kau tahu kan vampir tidak tahan dengan timah?"

The Jungs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang