[Romance] [Fantasy] [M]
Keluarga Jung adalah keluarga vampir terhormat dan keluarga paling berpengaruh di Neo Kingdom.
Setiap aturan dalam keluarga itu harus dipatuhi. Dan setiap vampir yang berumur seribu tahun, wajib untuk mendapatkan jodoh mereka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau sudah tahu kemana perginya anakku?"
"Maaf Yang Mulia, Putra Mahkota Renjun pergi bersama Jeno, putra keluarga Jung. Mereka sekarang berada di South Neo, Yang Mulia."
Taeil menghela napasnya, sudah ia duga. Anaknya yang pertama ini memang lebih keras kepala dibandingkan dua saudaranya.
"Ya sudah, biarkan saja. Aku hanya minta untuk kalian mengawasinya saja, beritahu informasi sekecil apapun yang di lakukan Renjun. Aku tunggu laporanmu berikutnya." Ucap Taeil.
Pelayan itu tersenyum lalu membungkuk hormat pada sang Raja. "Baik, Yang Mulia."
Setelah pelayan itu pergi, Taeil lebih memilih untuk masuk kedalam ruang pribadinya. Ia menangkap siluet sang istri yang sedang berbincang dengan anak bungsunya didalam ruang pribadinya.
"Eh, sayang?" Doyoung dan Chenle langsung bangkit dari tempat duduknya.
"Tidak apa-apa, kalian disini saja." Ucap Taeil, ia berjalan mendekati anak bungsunya, memberikan kecupan di pucuk kepalanya dan memeluk istrinya dengan erat.
"Kau sudah tahu kemana perginya Renjun?" Tanya sang istri.
Taeil mengangguk, "Sudah."
"Kemana perginya Renjun hyung, Yah?"
"Ia pergi ke South." Jawab Taeil.
Doyoung dan Chenle sontak membulatkan matanya, "Hah?!"
Taeil menghela napasnya lagi. "Kalian kan paham bagaimana sifat Renjun."
Doyoung menepuk dahinya, "Astagaa anak itu! Memang mirip denganmu sekali, hyung!"
Taeil terkekeh, ia pun memilih untuk duduk di kursi kerjanya lalu mengambil beberapa laporan yang ada di mejanya. Ia membaca satu per satu, menghela napas sebentar, ia pun memilih untuk berdiri dan mengambil satu buku yang terletak di lemari buku di belakangnya.
"Kenapa, sayang?" Tanya Doyoung.
Taeil tidak menjawab, ia memilih duduk dan kembali melihat isi laporannya.
Doyoung dan Chenle pun saling melirik satu sama lain. Doyoung berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri suaminya, dipeluknya leher sang suami dari belakang.
"Ada apa, hm?" Tanya Doyoung.
"Hendery...." ucapan Taril seketika membuat Chenle dan Doyoung terdiam.
"Kenapa lagi dengan orang itu, Yah?" Tanya Chenle. Tangannya bersidekap dada dan menyandar pada shofa.
"Johnny dan Chitta masih tidak membiarkan acara pengangkatan posisi pangeran untuk Hendery."
Doyoung melepaskan pelukannya dan beralih merebut pelan laporan itu dan membacanya. "Kau bisa menggunakan plan B kan?"
Taeil mengangguk. "Tentu, tapi aku ingin mencoba dulu. Setidaknya sampai mana mereka akan secara terang-terangan memburuku."
