[4]

14.8K 2K 636
                                    

Haechan, Hendery dan Xiaojun kini sedang berada di taman kota kerajaan East Neo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan, Hendery dan Xiaojun kini sedang berada di taman kota kerajaan East Neo. Ketiganya bingung harus melakukan apa, terlebih Hendery dan Xiaojun.

Sungguh, tidak pernah terpikirkan oleh keduanya jika mereka akan bertemu. Hendery sendiri tidak pernah berpikir tentang jodohnya, ia tahu kalau diumurnya yang sudah mencapai 100 tahun lebih pasti akan mendapatkan jodohnya, tapi ia tidak pernah mengira bahwa ia akan bertemu hari ini.

Maksudnya—oh ayolah!

Setidaknya Hendery akan memberikan kesan yang baik dan romantis pada jodohnya. Terlebih lagi, Hendery harus merasa bersyukur karena ia mendapatkan jodoh yang, ekhem, cantik dan manis.

Dan untuk Xiaojun sendiri, ia juga tidak tahu harus berkata apa. Sungguh! Dia merasa gugup setengah mati. Bertemu jodohnya secara mendadak seperti ini membuatnya kalang kabut harus berkata apa.

Apalagi Hendery sedaritadi diam melamun. Ia takut kalau Hendery marah dan menolaknya sebagai pasangannya. Jika sampai Hendery menolaknya, ia tidak tahu harus berbuat apa pada kedua orang tuanya. Ia pasti akan mengemban rasa malu tiada akhir pada rakyat East Neo.

Dengan mengumpulkan cukup banyak keberanian, Xiaojun mengalihkan pandangannya kearah Hendery dan Haechan yang duduk didepannya karena sedaritadi Xiaojun terus menunduk.

"Emm, Hendery?" Hendery dan Haechan kompak menoleh kearah Xiaojun.

"Kenapa harus bersamaan melihat kearahku? Aku makin gugup!" Jerit batin Xiaojun. Wajahnya kian semakin memerah menahan malu.

Pernahkah merasa terintimidasi saat di pandangi begitu lekat oleh banyak orang? Rasanya seperti benar-benar ingin mengubur diri saat ini juga, kan? Apalagi sekarang Xiaojun merasakan wajahnya yang tambah memerah saat Hendery menatap tepat kedalam matanya.

Xiaojun gelagapan sendiri, bahkan ia merasa seluruh saraf dalam tubuhnya kaku. Melihat Xiaojun yang gelagapan sendiri entah kenapa malah membuat Hendery tersenyum. Ia gemas dengan kelakuan Xiaojun.

"Manis sekali", Batin Hendery.

"Ada apa, hm?" Jawab Hendery.

Xiaojun memejamkan matanya. Wajahnya memerah sampai ketelinga dan lehernya, ia menjerit dalam hati. "Astagaa! Kenapa aku harus gugup hanya dengan dehamannya?!" Jeritnya yang semakin menjadi.

"K-kau... aduuh sudahlah! Aku tidak tahu harus berkata apa! Yang jelas kenapa semua ini mendadak sekali sih? Aku tidak memiliki persiapan yang bagus untuk hal ini, bahkan aku tidak pernah berpikir jika aku akan mendapatkan jodohku. Bagaimana ini? Apa yang harus ku katakan pada kedua orang tua ku?" Xiaojun mengerucutkan bibirnya yang—ugh! Kenapa terlihat menggoda sekali bagi Hendery?

"Ini perkara serius, kan? Kalau begitu, boleh aku pergi? Kurasa kalian butuh privasi." Ucap Haechan. Ia beranjak dari kursinya setelah mendapat anggukkan dari Hendery.

The Jungs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang