[19.1]

5.8K 911 221
                                    

Kehidupan, jodoh dan kematian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehidupan, jodoh dan kematian. Tidak ada satu pun makhluk bumi yang tahu tentang tiga hal itu. Semua guratan takdir membentang, terajut dalam sehelai benang panjang yang mampu mengikat apa yang seharusnya kita dapatkan.

Takdir adalah sebuah misteri yang tidak akan pernah terpecahkan, sayangnya tidak semua benang terajut rapi. Ada kala benang harus kusut dan si pemilik benang harus merapikannya kembali. Saat merapikan benang merah pun tidak selamanya berhasil membuat benang tersebut lurus kembali. Ada dua kemungkinan, berhasil namun memakan waktu dan gagal karena harus terputus.

Dan Jaemin paham akan hal itu. Dirinya dan Jeno adalah guratan takdir dengan benang kusut yang kini tengah di perbaiki oleh Jeno, sedangkan dirinya menunggu, menunggu untuk melihat hasil seperti apa yang akan terjadi. Jaemin ingin membantu, ia ingin membantu Jeno untuk kembali membenahi benang merah mereka.

Tapi kakinya seakan terpaku, ia sulit bergerak untuk membantu. Paku dan duri dalam hidupnya sudah banyak melukai kakinya, Jaemin tidak ingin terluka lebih.

Kehilangan keluarga besarnya menjadi sebuah paku di kakinya yang sulit untuk membuatnya tergerak. Namun duri kian menajam, berusaha melukai hatinya saaat ia tahu pembantaian keluarganya di pelopori oleh keluarga Jeno.

Berat untuknya, masa-masa kelam yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya terjadi di depan matanya. Setiap saat Jaemin harus bermimpi buru, masih hangat di dalam pikirannya saat Bibinya melindungi dirinya.

Membiarkan dirinya menjerit pilu kala api mulai melingkupi dirinya. Bibinya di bakar hidup-hidup di hadapannya, lalu teman Bibinya yang menangis dan berusaha membawa kabur dirinya namun berakhir dengan sebuah pedang panjang menebas kepalanya.

Dan lagi-lagi itu semua terjadi di hadapan Jaemin. Jika saat itu tidak ada Lucas. mungkin Jaemin akan menjadi yang berikutnya untuk di bunuh.

Trauma mendalam itu berhasil menjadikan kakinya terpaku, ia merasa perih untuk melangkah namun sakit jika ia hanya diam saja.

Namun dirinya tidak bisa juga membiarkan Jeno membenahi benang mereka sendirian. Jeno butuh bantuannya, tapi setiap kali ia mencoba melangkah maju untuk mendekati Jeno, di kepalanya selalu muncul kalimat Kau Pengkhianat.

Tapi setelah ia di bawa langsung menghadap dengan mantan pemimpin Jung tersebut membuat Jaemin kembali bimbang. Sejujurnya Jeno dan dirinya tidak melanggar apapun.

Baik secara tradisi atau pun takdir, semua tidak ada yang salah. Yang membuat sulit adalah lingkungan mereka.

Tes..

"Jaemin, kau sudah sadar?!"

Pemandangan pertama yang ia lihat kala membuka mata adalah wajah salah satu penjaga yang menjaganya selama ini.

"Kau..." Gumaman Jaemin terputus kala ia sadar satu hal.

Dirinya sudah di keluarkan dari dalam tabung.

The Jungs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang