[16.2]

8.2K 1.3K 385
                                    

Tengah malam dan Chenle belum pulang sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tengah malam dan Chenle belum pulang sama sekali. Renjun gelisah tentunya, ia berkali-kali mencoba untuk menghubungi Chenle. Bahkan Doyoung sudah memerintahkan beberapa penjaga untuk mencari keberadaan Chenle.

Gusar tentunya, tapi Doyoung harus tetap bisa tenang. Chitta yang melihat itu semua hanya terdiam, Haechan yang berdiri disebalahnya pun hanya terdiam. Bedanya, Chitta tidak begitu peduli dengan hilangnya Chenle, sedangkan Haechan berpikir kemana perginya Jisung.

Ia bingung, setelah acara pernikahan kakaknya ia jadi jarang melihat Jisung. Padahal Haechan setiap hari mengunjungi rumah yang ditempati keluarga Wong untuk sementara.

Haechan termenung, ia berjalan menuju kearah kamar kakaknya. Disana ada Xiaojun yang tengah duduk di kasur dengab buku bacaan tebal yang digenggamnya.

"Xiaojun hyung..."

Xiaojun menutuo bukunya kala mendengar suara Haechan, Xiaojun tersenyum lalu menyimpan bukunya. "Kemari Haechan, kenapa berdiam dipintu seperti itu?"

"Ah aku tidak enak untuk masuk, takut mengganggu istirahatmu." Ucap Haechan.

Xiaojun terkekeh, "Tidak kok, ayo sini."

Haechan pun berjalan menghampiri Xiaojun, ia duduk dipinggiran kasur. Tangannya mengambil sesuatu dari laci nakas.

"Aku hanya izin mengambil ini, hyung. Aku segera keluar lagi, diluar sedang tidak kondusif, jadi aku harus membantu." Ucap Haechan.

"Maaf, aku tidak bisa membantu..." sesal Xiaojun.

Haechan hanya tersenyum, "Tak masalah, lagipula setelah Hendery hyung pulang aku akan memukul keras kepalanya dan menggantungnya di pohon karena telah membuatmu seperti ini."

Xiaojun terkekeh, "Jangan seperti itu Haechan, kasihan Dery."

"Tidak, aku akan benar-benar melakukannya karena selama 4 hari ini aku tidak bisa tidur nyenyak karena suara yang begitu berisik disaat malam."

Blush

Wajah Xiaojun seketika memerah. Ia menunduk malu, Haechan yang melihatnya hanya tertawa kecil. Ia pun pamit pergi meninggalkan Xiaojun.

Setelah keluar, Haechan segera mencari Renjun. Ia rasa benar-benar ada yang janggal disini. Dengan cepat langkahnya menghampiri kamar Renjun, namun saat ia hendak membuka pintu ia melihat sebuah bayangan yang melesat begitu cepat di koridor rumahnya.

Haechan mengeratkan gelang bernama Sungchan itu didalam genggamannya. Ia memasukannya kedalam saku baju lalu berputar arah ke kamarnya, ia mengambil jubah hitamnya lalu bergegas keluar rumah. Ia hapal dengan hawa bayangan hitam itu, walaupun ia tidak yakin tapi setidaknya ia pernah merasakan hawa yang sama dengan hawa yang dikeluarkan oleh bayangan hitam tadi.

"Mau kemana kau?"

Haechan menoleh, melihat seseorang berparas tampan dengan gagahnya berdiri didepannya. Haechan terdiam, "Bukan urusanmu."

The Jungs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang