Jaemin terdiam, kini ia berada didalam sebuah kotak baja yang begitu kuat. ia sedikit terombang-ambing didalamnya. Mungkin guncangan itu terjadi akibat orang-orang yang membawanya melewati jalanan yang berbatu. Ia sudah menebak ia akan dibawa kemana oleh para vampir penjaga bertubuh besar-besar itu. Ia paham dengan situasi yang sebenarnya terjadi sekarang.
Awalnya ia tidak paham jika semua ini terjadi disebabkan hal yang berbeda, ia pikir balas dendamnya terhadap keluarga Jung sudah cukup untuk menghancurkan mereka menjadi bagian terkecil. Nyatanya takdir memang mudah sekali membalikkan keadaan.
Tanpa sadar Jaemin mengelus permukaan tandanya yang bergambar burung merpati. Tanda yang sama dengan Jeno, seorang keturunan keluarga Jung yang ia benci hampir seumur hidupnya. Jeno, lelaki bertubuh besar itu tidak pernah datang disaat ia kesulitan.
Bahkan ia tidak menyadari jika dirinya dikurung dilantai bawah rumahnya sendiri. Jeno tidak menyadarinya--ah atau mungkin tidak peduli?
Tapi Jaemin membiarkan itu semua, ia tidak akan melakukan telepati dengan Jeno. Bahkan disaat tadi pagi Jeno berusaha kali menghubunginya lewat tepelati mereka, Jaemin tidak pernah menjawabnya. Ia sengaja melakukan itu, karena apa yang Chanyeol katakan padanya adalah benar.
Tidak ada sebuah hubungan yang berakhir selamanya. Tidak ada cerita yang berakhir bahagia layaknya dongeng. Dunia terlalu jahat untuk melakukan itu semua untuk mereka yang hanyalah seonggok hama bagi bumi.
Baik vampir maupun manusia, sedekat apapun keduanya, mereka tidak akan pernah bisa bersama. Selalu ada satu atau dua diantara mereka yang menentang kehidupan tentram di bumi ini. Bahkan Moon Goddes sendiri senang bermain-main dengan mereka semua.
Mempermainkan mereka seperti bidak catur.
"Kau tinggal pilih, ingin menjadi bidak catur yang mana untuk dimainkan?" Kata Chanyeol pada saat itu.
"Aku ingin menjadi benteng, aku butuh itu untuk keluargaku."
"Menjadi benteng adalah pilihan yang bagus, itu artinya kau harus siap untuk maju terus tanpa memperdulikan hal itu benar atau salah. Seperti bidak benteng dalam catur, ia hanya bisa berjalan lurus untuk melindungi apa yang harus ia lindungi. Kita memiliki sebuah kesamaan Jaemin, aku bukanlah seorang Raja yang membiarkan semua bidaknya mati dimakan oleh musuh." Chanyeol tersenyum, matanya menatap wajah manis Jaemin, ia terkekeh.
"Bisa kau perhatikan bukan? Hidup itu mirip dengan permainan catur, dan posisimu kali ini bukanlah seorang benteng, kau adalah pion. Seorang budak pesuruh Raja yang hanya menunggu waktu untuk di lahap oleh musuh. Kau dan seluruh keluargamu adalah pion terbaik, itulah alasan kenapa kalian harus dilenyapkan."
Ucapan itu terus terngiang dikepalanya. Semua yang diucapkan oleh Chanyeol benar, tidak ada yang pernah meleset sedikit pun. Mantan pemimpin besar keluarga Jung itu benar, tidak satupun diantara keluarganya yang bukan seorang pion. Mereka semua ada budak, dan Jaemin paham itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jungs
Fanfiction[Romance] [Fantasy] [M] Keluarga Jung adalah keluarga vampir terhormat dan keluarga paling berpengaruh di Neo Kingdom. Setiap aturan dalam keluarga itu harus dipatuhi. Dan setiap vampir yang berumur seribu tahun, wajib untuk mendapatkan jodoh mereka...