[Prolog]

27.6K 2.8K 107
                                    

"Maaf Tuan Jung, ada yang ingin bertemu dengan anda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf Tuan Jung, ada yang ingin bertemu dengan anda."

Pria dewasa dengan tatapan tegas itu mengangkat kepalanya. Mengalihkan pandangannya dari jendela utama ruang kerjanya dan langsung menatap salah satu pelayannya.

"Siapa?"

Pelayan itu memundurkan tubuhnya lalu berjalan kesamping-seakan mempersilahkan tamu yang ia bawa masuk kedalam ruangan.

"Halo, putraku."

"Ayah?"

Pria tegap yang di panggil Ayah itu tersenyum pada putra semata wayangnya.

"Rindu Ayah?"

Jung Jaehyun Fredera, atau biasa di sebut dengan Tuan Jung Jaehyun yang kini hanya bisa mendengus kesal. Apa Ayahnya ini tidak sadar jika ia selalu membuat basa basi yang buruk?

"Ada apa kemari?" Tanya Jaehyun.

Jung Chanyeol Dravoca, sosok yang di panggil Ayah itu terkekeh pelan saat putranya menjawabnya dengan begitu ketus.

"Tidakah kau kurang ajar pada ayahmu sendiri? Aku bahkan belum dipersilahkan duduk." Jawab Chanyeol.

"Kau tahu jelas aku tidak suka basa-basimu, Ayah."

Chanyeol menaikkan sebelah alisnya dengan senyum lebarnya. Sungguh terasa menyenangkan melihat wajah kesal putranya.

Tanpa mengambil banyak waktu, Chanyeol langsung duduk disalah satu sofa yang ada didalam ruang kerja putranya. Tangannya menepuk dua kali guna memanggil pelayan untuk membawakannya kudapan.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan Besar?" Tanya pelayan tersebut.

"Berikan aku kudapan terenak yang kau bisa bawakan untukku." Titah Chanyeol. Pelayan itu sedikit kebingungan dengan permintaan Tuan Besar Jung ini.

Jaehyun memijat sedikit pangkal hidungnya. Sungguh, Ayahnya yang satu ini benar-benar suka mengulur waktu.

"Kau tidak makan makanan manusia, Ayah. Ku harap kau tidak lupa hal itu." Geram Jaehyun melihat tingkah laku Ayahnya. 

Chanyeol tertawa mendengar jawaban putranya itu, "Baiklah-baiklah, tolong bawakan minuman yang biasa diminum oleh putraku."

Pelayan tersebut mengangguk lalu pergi meninggalkan ayah dan anak itu berdua.

"Jadi ada apa Ayah jauh-jauh dari datang ke tempat tinggalku? Apa rumah utama kini sudah tidak nyaman bagimu?" Tanya Jaehyun yang sedikit sarkastik.

"Anak-anakmu ada dirumah semua?" Chanyeol tidak menjawab pertanyaan putranya, ia malah fokus memperhatikan ruangan itu sebari bertanya asal.

"Ayah, tolong langsung pada intinya." Geram Jaehyun.

Chanyeol menatap putranya. "Aku sudah pada intinya, Jae. Dimana anak-anakmu?"

Jaehyun menghela napas. "Mereka sedang keluar."

"Bagus, kekuatan anak bungsumu sangat merepotkan. Aku tidak ingin dia mendengar pembicaraan kita." Tegas Chanyeol.

Anak bungsu yang dimaksud Chanyeol adalah anak terakhir Jaehyun, Jung Sungchan Georan. Sungchan merupakan putra terakhir yang memiliki kekuatan panca indra maksimal. Ia mampu menggunakan indranya secara penuh dengan ketajaman dan akurasi yang ratusan ribu lebih baik dari vampir lainnya. Ia bisa mendengar, melihat, mencium bau, mengecap rasa dengan sangat baik.

Jaehyun mengernyit bingung. "Apa pembicaraan ini sangat serius?"

"Ya." Chanyeok menyilangkan kedua kakinya, menyandarkan tubuh tegapnya kepada sandaran sofa.

"Kau sadar kan sudah berapa umur anak-anakmu?" Jaehyun mengangguk.

"Tentu, mereka sudah lebih dari 100 tahun."

"Lalu, kau tahu apa artinya kan?"

Jaehyun terdiam. Ia menatap ayahnya dengan serius.

"Pasangan mereka?"

Chanyeol menjentikkan jarinya. "Benar sekali, kau tahu tradisi suci keluarga kita. Siapapun yang umurnya sudah 100 tahun lebih harus menemui jodohnya untuk di nikahkan dan tentunya dengan syarat-syarat yang wajib di penuhi."

Chanyeol menatap kearah photo keluarga Jaehyun yaang berada di dinding. "Terutama Mark, dia penerus utama keluarga kita. Jeno juga, dan mungkin untuk Sungchan aku akan memberinya keringanan sampai beberapa tahun kedepan."

"Lalu, apa yang harus ku lakukan? Mark, Jeno dan Sungchan belum mendapatkan tanda jodoh di tubuh mereka." Ucap Jaehyun.

Chanyeol mengendikkan bahunya. "Bukan perkara sulit. Mereka hanya harus sering berkelana untuk mendapatkan tanda jodoh itu. Tanda jodoh akan muncul saat mereka berada didekat jodoh mereka."

Jaehyun menganggukkan kepalanya. Ia paham akan hal itu, tapi ini akan sulit. Dalam pengalamannya untuk mencari jodohnya, Lee Taeyong Hasella yang kini berubah menjadi Jung Taeyong Hasella, ia harus mencarinya hingga ke wilayah kelas vampir bermata ungu. Masih satu wilayah dengan North Neo dimana keluarga Jung berada.

Tetapi itu semua tetap memakan waktu yang lama, hampir 3 tahun lebih untuk Jaehyun menemukan pasangannya pada saat itu.

"Kau tak perlu khawatir, anak-anakmu cukup hebat. Aku yakin mereka mendapat takdir baik." Ucap Chanyeol.

"Aku paham, Ayah."

"Baiklah, kalau kau mengerti, seharusnya kau paham apa yang harus kau lakukan, kan? Aku akan pergi menemui Ibumu dan istrimu yang ada di halaman belakang. Kau panggilkan ketiga anakmu, bawa mereka untuk menghadapku segera."

"Baik Ayah."

Chanyeol pun berdiri dan berjalan santai keluar ruangan. Tapi, belum sampai 3 langkah, Chanyeol memutar kembali badannya.

"Kau tahu Jae? Ayah berharap jodoh anak-anakmu sesuai dengan syarat tradisi keluarga kita. Kalau tidak-"

Seketika hawa yang tadinya biasa saja berubah menjadi kelam. Mata ayahnya berubah menjadi merah. Chanyeol mengangkat satu jarinya sebatas dada dan-bhuup-api kecil keluar dari ujung jarinya.

"—siapkan hal-hal yang diperlukan untuk kedepannya. Kau tidak mau mereka berakhir seperti Kakakmu, kan?"

 Kau tidak mau mereka berakhir seperti Kakakmu, kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nah loh wkwk
- shanbee

The Jungs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang