Bapak sudah menjelaskan kepada Ujang bahwa dia bukan anak pungut, semua masalah selesai Ujang kembali pulang ke rumah.
Emak dan Bapak memutuskan untuk membeli rumah kontrakan yang Ujang tempati kemarin. Emak bilang rumah itu untuk masa depan Ujang dan istrinya kelak.
Kegiatan Ujang hari ini seperti biasanya bantu Emak angkut barang, jualan gado-gado, masak, cuci baju dan piring. Sehabis membereskan rumah Ujang ke warung terdekat membeli banyak camilan matikan data seluler saatnya membaca wattpad sambil rebahan.
"Asik ada notifikasi Author Penabiru tercinta nulis cerita baru wih keren genrenya fantasi romance." Ketika mendapatkan notifikasi pembaruan dari penulis favorit rasanya Ujang bahagia.
Penabiru adalah salah satu penulis wattpad yang sudah banyak menerbitkan karya. Cerita yang dia tulis sangat menghibur pembaca terkadang ia membuat cerita dengan alur sad dengan bumbu humor yang receh abis karya beliau selalu membuat pembaca baper, sedih, tertawa dalam waktu bersamaan.
Memiliki hobby baca wattpad Ujang terkadang mendapat cibiran dari teman sebaya bahkan saudara sendiri hal itu membuat Ujang bertanya
Apa salahnya hobby baca wattpad?
Kenapa sih Wattpad mulu? Lebay nangis gak jelas, update di story Wattpad terus, sok rajin baca, nunggu Author update udah kaya nungguin gebetan peka, mending drakor! Ketawa sendiri kaya orang gila, halu banget ngarep di terbitin.
Padahal Ujang tidak pernah mengusik kesukaan dan hobi orang lain tatap saja dijadikan bahan ocehan. Sudahlah abaikan saja selagi tidak menganggu dan merugikan orang lain yang penting hati senang.
"Kakak Ujang." Silfi mengetuk pintu kamar Ujang yang sedang membaca jadi terganggu.
"Masuk Fi pintunya gak di kunci," kata Ujang dia melanjutkan kegiatan membaca wattpad.
Terkadang Ujang kesal saat melihat postingan di grup wattpad facebook 'ada gak sih cowok hobby baca wattpad ?' Jawaban ya tentu saja ada bahkan yang menjadi Author juga banyak.
"Kak Ujang ada kado nih dari teh Sari wangi," ucap Silfi, Ujang bingung siapa yang dimaksud teh Sari wangi itu?
"Sari wangi tuh siapa Fi? " tanya Ujang.
"Hehehe pacar Kak Ujang namanya Sisi sis sosis bukan sih? Ifi gak tau namanya siapa?" Ujang tertawa lantaran wajah adiknya terlihat bingung.
"Dari Siska ?" Ujang penasaran apa yang dihadiahkan Siska untuknya kotak yang dibawa Silvi lumayan besar.
"Nah iya dia. Ayo kak Jang buka aku penasaran isi nya apa?"
Ujang terkejut bukan main kado dari Siska isinya satu tumpuk novel best seller wattpad karya penulis terkenal ah rasanya Ujang ingin memeluk erat kekasihnya itu.
"Isinya satu tumpuk novel Fi." Mata Ujang masih terpana melihat ini semua.
"Wih banyak banget. Yaudah kak Ujang, Silfi mau ketemu ayang Rian." Ucapan Silfi sangat membuat dirinya kesal bisa bisanya adiknya menyukai musuhnya sendiri.
"Yaudah sana kalo kamu sakit hati jangan nangis."
Silfi sudah keluar kamar sementara Ujang mandi dia berniat untuk menemui Siska sang pujaan hati.
****
Kedatangan Ujang ke rumah Siska disambut pelukan dari Mak Ijah penjual es teh jus langganan Ujang.
"Kamu dari mana aja tumben gak kelihatan." Emak Ijah gemas cubit pipi Ujang lalu mendorong tubuhnya sampai tercebur comberan.
Ujang yang semula wangi baygon rasa melon kini bau air got.
"Emak Ijah jahat banget hiks." Ujang berpura pura menangis.
"Kemana saja kamu bocah kampret dua bulan ngilang mana bayar hutang kamu heh!" Ujar Mak Ijah penuh emosi.
"Bisnis Mak nih duit Ujang banyak kan." Ujang mengeluarkan uang pecahan seratus ribu rupiah dari kantong celananya.
"Wih kerja apa elo?" Mak Ijah penasaran penasaran si Ujang diusir dari rumah tanpa diberi uang sepeser pun bagimana bisa dapat uang banyak.
"Ngepet Mak gue yang jadi babi si Tuyul yang jaga lilin," ucap Ujang bercanda.
"Astga kamu berdosa banget Jang gak baik tuh uang haram." Mak Ijah memang sering menasehati anak orang kadang dia menjadi lapak curhat emak-emak komplek.
"Canda Mak eh iya Siska mana?" Ujang hampir terlupa tujuan awal kesini mencari Siska bukan untuk mengobrol santai bersama Emak Ijah.
"Eh kampret bayar dulu hutang kamu udah nunggak ini." Jika masalah hutang saja ingat tuh nenek tua.
"Emang hutang gue berapa Mak?"
"Lima puluh ribu."
Ujang terkejut mendengar ucapan Emak Ijah perasaan hutang nya hanya lima ribu saja.
"Loh kok mahal banget," ucap Ujang seraya menggaruk kepala yang gatal.
"Hutang kamu lima ribu karna telat bayar jadi lima puluh ribu, tenang kamu bisa minum jus pare gratis disini."
"Serius gratis? Mau dwongg Mak." Mulut Ujang monyong kaya ikan kurang air.
"Sebentar gue panggil cucu gue yang cantik dulu."
Ujang senang bisa minum jus pare secara gratis secara jus itu minuman favoritnya rasanya pahit akan tatapi gak sepahit alur hidupnya.
Ujang menunggu dia menghitung biji kacang hijau karna gabut.
"Hai sayang." Suara siapa kah dia? Tentu saja Siska.
"Eh Cinta makasih loh hadiahnya."
"Gimana suka gak sama hadiahnya? Aku belinya pas lagi ada diskon di aplikasi belanja online kemarin. Aku gak tega liat kamu sedih tengah malem. Ujang aku kira Emak menyakiti dan memarahi kamu eh taunya, kamu nangis cuma gara-gara cerita Wattpad yang baca endingnya sudah di hapus untuk kepentingan penerbitan."
"Hadiah suka banget." Ujang memberikan hadiah juga buat Siska yaitu kecupan hangat dan kalung berbentuk love.
"Alhamdulillah kamu kamu suka."
Sebenarnya Ujang bisa saja beli Novel hanya saja emak selalu memarahi emak bilang: "ngapain beli Novel mending jajan bakso kenyang."
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marpuah My Love [ Selesai ✔ ]
HumorMarpuah My Love Genre : Komedi Romance. [ Ketika usia tak menjadi pengukur cinta. Ini tentang Ujang dan kebodohan nya. Ujang bocah baru netes kemarin sore masih bau kencur serta ingusan, keseringan baca Wattpad dan nonton ftv membuat Ujang ngebet b...