"Ujang, bangun please. Apa kamu tidak merasa bosan bobo cakep terus hah? Aku saja muak melihat kamu terbaring!!! Asal kamu tahu Jang, ketampanan kamu sudah hilang seratus persen. Sekarang Ujang nambah buluk huaaaaah. Hiks srooot."
Ralyn baru mendapat kabar, bahwa Ujang sekarat dirumah sakit lantaran mabok marjan dan genjer dicampur racun. Ralyn menangis tersedu-sedu, ia membuang ingusnya sembarangan. Cairan kental warna hijau itu mendarat di wajah Ujang.
"Lilin, jorok banget sih lo. Ingus ijo punya lo menodai wajah tampan sepupu gue. Tante Emak, lihat Ujang nambah jelek." Bukannya membersihkan wajah Ujang, Markojang malah mencoret coret wajah sepupunya.
Jiwa jail Markojang meronta-ronta ingin merdeka.
"Ojang, kok kamu malah menggambar hello kitty di wajah Ujang? Jahat banget sih. Eh btw pulpennya ada gak Mar? Aku ingin menggambar pohon biar makin uwu."
Kini Ralyn malah ikutan menodai wajah Ujang. Habislah riwayat cowok buluk kurang glowing itu. Sudah jelek nambah amburadul.
"ASTAGA KALIAN APAKAN ANAK EMAK!!" Teriak Emak, sungguh menggetarkan jiwa.
"Muka Ujang, pucat banget Mak, ketampanannya sudah hilang total, kami hanya ingin Ujang ganteng kembali," ucap Markojang, dia hanya berharap tantenya tidak marah.
"Yasudah lanjutkan, kalian berdua jaga Ujang ya, Emak mau bayar administrasi dulu."
"Siap Mak, tenang Ujang aman bersama kita, yoi gak Kojang?"
"Yooooooii, dong!"
****
Membaca, catatan harian milik Ujang membuat hati Markojang teriris. Ternyata Ujang pandai sekali merangkai kata-kata sehingga pembaca bisa terbawa suasana.
Khayalan Ujang sangat luar biasa, dia sangat ingin merebut pacar cewek cantik dalam cerita novel yang pernah dibacanya.
Ujang ingin menjadi orang paling kaya sedunia.
Ujang ingin jadi cowok dingin yang dikagumi para kaum halu.
Ujang ingin menjadi biang onar agar dapat perhatian dari cewek cantik, menarik, dan enerjik.
"Ujang, lekas pulih ya, nanti kita mengejar layangan, kalau capek istirahat dulu dibawah pohon beringin. Kalau haus kita ngutang es di warung Mak Ijah," ucap Ralyn. Dia bingung harus bagimana lagi membujuk Ujang, agar dia cepat pulih.
"Jangan dengerin ucapan Ralyn, Jang. Sekarang kan musim hujan mana ada layangan putus. Yang ada gue diputuskan sama pacar gue, hiks. Parah banget Jang, alasan dia mau udahan sepele banget." Markojang malah mencurahkan isi hatinya.
"Emang alasannya apa?" tanya Ralyn, gadis itu sangat ingin tahu. Penasaran apa iya cowok modelan tutup panci akan laku?
"Kata, Amaira. Udah bosen pacaran sama gue, karena gue burik, trus gue miskin! Dia lebih memilih Riza yang punya segalanya."
"Anjirr banget! Cewek kayak gitu mending buang saja ke laut buat apa dipelihara orang cewek matre memandang isi dompet sama fisik doang?"
"Bener Lin, hm ... kalau begitu lo mau tidak menjadi kekasih gue?" Markojang sebenarnya tidak terlalu menyukai Ralyn. Dia terlalu polos jadi tak mungkin bisa diajak Nganu.
"Maaf gue sudah punya tunangan." Ralyn memamerkan cincin emas yang melingkar di jari manisnya. Tak apa Markojang tidak kecewa justru ia bahagia Ralyn dapat bersama cowok yang ia cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marpuah My Love [ Selesai ✔ ]
HumorMarpuah My Love Genre : Komedi Romance. [ Ketika usia tak menjadi pengukur cinta. Ini tentang Ujang dan kebodohan nya. Ujang bocah baru netes kemarin sore masih bau kencur serta ingusan, keseringan baca Wattpad dan nonton ftv membuat Ujang ngebet b...