21. Hidup baru bersama kamu eaaa (⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)

224 30 52
                                    

        

          Ujang dan Naina bagaikan pasangan muda yang baru menikah hari-hari mereka dipenuhi warna-warni pelangi dan mania kembang gula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


          Ujang dan Naina bagaikan pasangan muda yang baru menikah hari-hari mereka dipenuhi warna-warni pelangi dan mania kembang gula. Ujang berkeja keras banting tulang sampai sakit pinggang dirinya seperti kuda yang tak pernah lelah berlari dan berjuang demi mencari nafkah.

Ujang rela jadi kuli, ia tak mengeluh sedikitpun kulitnya terbakar teriknya sang surya terjemur layaknya ikan asin. Ujang rela keliling kampung bernyanyi menghibur warga desa kentutwangi. Apapun resikonya Ujang jalani dengan hati sabar dan ikhlas karena ia sadar hidup didunia luar begitu banyak cobaan dan ujian.

Semua cobaan bahkan sudah Ujang cobain.

Jika hujan kehujanan tak kuasa menahan dingin jika panas kehausan. Lelah penat tak dia rasa yang penting pulang bawa uang dompet tak kosong.

Ujang lemah, letih, lesu, loyo, love you. Tubuhnya lemas kehabisan tenaga, bagaimana tidak? Bu Manis sungguh keterlaluan tak membolehkan dirinya pulang sebelum lingkungan sekolah bersih. Ujang kapok, kali ini ia berjanji pada diri sendiri tidak akan telat datang ke sekolah lagi. 

"Capek sumpah gila mana laper banget," ucap Ujang seraya melihat sepasang tokok bermesraan. Ujang iri entahlah sudah berjalan dua bulan pacaran sama ayang beb Siska tapi tidak pernah ada kisah romantis.

Aaaaahhh Ujang sangat ingin di manja.

"Nai Nai Nainaaaaaaaaaaaaaa!" Suara Ujang menggema ia jengkel sebab adiknya tidak merespon sama sekali Ujang lupa kalau Naina masih berjuang mencari uang berjualan kue, sempak pink gambar hello kitty dan  beha jablay yang Ujang curi dari jemuran tetangga tadi malem.

Ujang gabut, suntuk, galau, bosan dia memutuskan untuk ke kebun belakang kontrakan kebetulan Naina tanam pohon ubi dia berencana mau makan ubi rebus.

"Lah kok akar doang ubinya mana?" Ujang kecewa ternyata pohon Ubinya belum siap dipanen.

"Kak Ujang assalamualaikum," kata Naina dia langsung menghampiri Ujang.

"Eh Naina sudah pulang gimana jualan nya habis?"

"Hm gak kak masih banyak sisa sebetulnya, namun Nai kasihan lihat anak jalanan kasihan pasti mereka lapar yasudah aku kasih mereka aja."

Ujang membelai rambut Naina dengan tangan lembutnya. Naina sangat baik hati selalu mementingkan kebahagian orang lain tak sama sekali bersikap egois.

"Iya Nai gak apa-apa semoga besok jualannya habis ya jangan sedih."

"Kak Ujang lapar ya... maaf  uang aku hanya cukup untuk beli beras."

"Tenang cantik lihat sayuran yang kamu tanam sudah siap panen makan pakai tumis kangkung pakai nasi hangat juga enak kok."

Akhirnya mereka memutuskan untuk memanen sayuran serta beberapa macam buah. Ah senang sekali rasanya walau jauh dari orang tua hidup mereka tak kekurangan apapun.

Marpuah My Love [ Selesai ✔ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang