46. Ujang ulang tahun ⊂⁠(⁠•⁠‿⁠•⁠⊂⁠ ⁠)⁠*⁠.⁠✧

115 19 61
                                    

          " Bolehkah Ujang tampan rupawan masih perawan meminta saran kalian wahai manusia titisan demit? Sesungguhnya gue sangat menyayangi kalian dan membutuhkan wejangan serta kata-kata motivasi kehidupan."

Ujang dilanda kebingungan. Ya mau gimana lagi semua manusia dimuka bumi ini bingung. Nanti kalau udah di surga gak bingung lagi. Gak tau deh bingung makin bingung, bingung, bingung dan bingung.

Geng Rempong sedang berkumpul di pos ronda, Ujang sangat senang bisa bertemu meraka setelah sekian lama tak berjumpa. Mendengar ucapan Ujang, anggota geng rempong malah sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Duh sebel banget dicuekin. Bikin keeeeseeeeeellll. Ya Ujang keselek upil naga.

Afrian sedang  menatap  cairan berwarna merah kental yang ia letakkan di dalam botol kaca lalu dia tuangkan perlahan kedalam gelas berisi air dingin dan es batu.

"Kak Afi mau dong sirup marjan cocopandannya," ucap Naina pada Afrian.

"Okey sayang," kata Afrian seraya membuatkan minuman untuk Mataharinya tersayang.

Ujang sakit hati diperlakukan kaya gini dudanya sesak banget ia mau nangis jungkir balik rasanya. Tidak biasanya geng rempong bersikap cuek. Ujang kaya manusia buangan gak dianggap ada.

Ayana sibuk memotong buah segar hasil curiannya di kebun tetangga, sementara Naina ngulek sambal. Hari ini geng rempong bolos sekolah berjamaah.

"Sambala sambalado terasa pedas terasa hot tew tew, aye aye ... sambala sambalado si Ujang pacaran sama Marpuah Sambalado asek-asekkk josss." Naina bernyanyi dan bergoyang seraya mengulek sambal rujak. Tetap asyik menyanyi walaupun liriknya ngaco.

"Hai cantik, Naina mau buat sambal rujak ya?" tanya Ujang, akan tetapi Naina tidak menjawab gadis itu malah menyeruput es marjan buatan Afrian.

Ujang hanya bisa tersenyum manis, pandangan matanya kini terfokus pada Ayana dan Cecep yang sedang makan mie instant satu mangkok berdua. Pemandangan yang sangat uwu Ujang jadi iri.

"Sayang tolong ambilkan aku saus sambal dong, sekalian sama minum. aku haus banget," ujar Ayana, dia sengaja bersikap manja kepada Cecep kekasihnya agar Ujang semakin emosi.

"Baiklah cintaku, kamu mau apa lagi? tanya Cecep sembari menyerahkan saus sambal serta minuman dingin untuk sang pujaan hati.

"Sudah itu aja sayang terimakasih ya."

Cecep mendekati Ayana dia memeluk kekasihnya sangat erat seolah tak ingin melepasnya. Ciuman juga mendarat di pipi gadis itu, sebenarnya Ayana tidak suka hal berbau romantis seperti ini. Terpaksa menahan rasa jijik demi melihat wajah Ujang yang kusut.

"Ayana cintaku hari ini kamu terlihat sangat cantik." Cecep jadi geli sendiri bermesraan dihadapan teman-temannya.

"KALIAN BERDUA TEGA BANGET UWU-UWU DI HADAPAN GUE? DASAR GAK MENGHARGAI PERASAAN JOMLO NAJONG." Ujang berteriak mengungkapkan kekecewaannya.

"Itututu, sayang lihat ada yang iri sama kita."

"Sudah tidak usah di hiraukan."

Ujang malas melihat orang romantis-romantisan dihadapanya oleh sebab itu dia memutuskan untuk main ponsel saja.

****

"Si Ujang kemana, kok gak ada?" Afrian bertanya.

"Gak tau juga, tapi bagus kalau Ujang pergi kita bisa lebih mudah menyiapkan kejutan ulang tahunnya, yoi gak mentemen." Naina yang penjawab pertanyaan Afrian sementara yang lain mengangguk setuju.

Marpuah My Love [ Selesai ✔ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang