58. Marpuah cemburu (⁠灬⁠º⁠‿⁠º⁠灬⁠)⁠♡

64 22 79
                                    

{ MARPUAH MY LOVE }

      "Ibu- ibu, jangan membeli sempak si Ujang kualitasnya jelek masa baru sehari dipakai sudah robek," ucap seorang wanita paruh baya bermulut nyinyir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      "Ibu- ibu, jangan membeli sempak si Ujang kualitasnya jelek masa baru sehari dipakai sudah robek," ucap seorang wanita paruh baya bermulut nyinyir.

Ujang hanya diam saja dia sangat tahu itu hanya strategi marketing semata. Ujang selalu santai menanggapi orang seperti itu, toh yang namanya rezeki tidak akan tertukar.

"Wajarlah namanya juga sempak murahan tidak berkualitas. Kalau saja sih beli hanya untuk kado kan lumayanlah tidak terlalu rugi," ucap Naila kakaknya si tuyul sahabat Ujang.

"DASAR EMAK-EMAK KURANG KERJAAN GOSIP TERUS SAMPAI MAMPUS!! " teriak Ujang, entah ada apa dengan dirinya kali ini kesabaran Ujang telah dikalahkan oleh emosi.

"Harusnya jadi orang tuh, seperti Bu Lela walaupun di omongin jelek tidak marah."

Kepala Ujang jadi sakit, rasanya sudah terlalu lelah untuk menghadapi mereka. Kesabaran Ujang sudah terlalu di uji.

Dibalik orang yang selalu ceria, tersenyum dan bahagia di simpan luka yang sakitnya luar biasa.

"Harus mulut kalian dijaga jangan bisanya menghina orang doang, giliran kami balas mencaci kalian sewot." Kali ini Naina yang bicara, gadis itu juga merasakan apa yang Ujang rasa. Naina sangat paham bahwa ucapan negatif orang lain bisa mempengaruhi kesehatan mental.

Naina menggandeng tangan Ujang, dia ingin mengajak cowok itu ke suatu tempat istimewa.

****

           "Kalau boleh tahu mimpi Ujang apa?" pertanyaan itu terlintas begitu saja dalam benak Naina.

Ujang berpikir keras sesungguhnya dia bingung harus menjawab apa? Impian, cita-cita Ujang belum memikirkannya. Selama ini Ujang terlalu sibuk bermain, membaca novel, bermalas malasan sepanjang hari.

"Naina pertanyaan macam apa itu? Otak gue belum kepikiran sampai kesana, hm tapi sejak gue berjualan aneka makanan ringan sih jadi pengen jadi pengusaha. Kalau Naina sendiri ingin menjadi apa?"

"Cita-cita Nai, ingin mempunyai keluarga lengkap, hidup berkecukupan, sukses menjadi penyanyi terkenal, dan ingin merintis usaha dibidang kuliner."

Ujang dan Naina sejak kecil sudah sangat akrab. Dekat layaknya adik dan kakak. Naina gampang berbaur dengan siapa saja tidak heran jikalau ia memiliki banyak teman sementara Ujang orangnya lucu siapapun yang berada di dekatnya selalu merasa happy.

"Semoga apa yang kita impikan dan cita-citakan dapat terwujud ya," ucap Ujang penuh harap.

"Iya Kak Jang, semangat terus kalau ada kemauan pasti ada jalan."

Marpuah My Love [ Selesai ✔ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang