52. Suara hati Marpuah. ⊂⁠(⁠•⁠‿⁠•⁠⊂⁠ ⁠)⁠*⁠.⁠✧

91 18 13
                                    

Puah POV

Puah POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Aku tidak bersedih saat melepaskan cintaku pergi, aku ikhlas asalkan dia bahagia. Namun yang membuatku kecewa dia melanggar janjinya, dia bilang kepadaku walaupun hubungan kita sudah kandas dia akan selalu menyayangiku dan tetap menjagaku. Tapi kenyataannya dia bersikap seolah-olah tidak perduli.

Seringkali aku melihatnya bermesraan bersama Ralyn dihadapanku, aku tidak mengerti mengapa Pengki bersikap seolah-olah sangat mencintai Ralyn. Padahal Ujang bilang Ralyn selalu diperlakukan kasar oleh mantan gak ada ahlakku itu.

Atau mungkin bisa jadi Ujang berbohong, bahwa sesungguhnya Pengki sudah jatuh cinta kepada gadis bernama Ralyn Aulia dan sudah melupakan semua kenangan indah yang pernah aku dan dia pernah lalui.

Saat perpisahan itu tiba Pengki pernah bilang "Dengarkan aku sampai kapanpun rasa sayangku untukmu tidak akan pernah pudar, jikalau kita ditakdirkan untuk bersama suatu saat nanti pasti akan bertemu kembali percayalah."

Dia berkata rasa sayangnya hanya untuku? Hahaha aku ngakak mendengar ucapan si medit astoge. Kalau memang sayang dia tak akan mundur dia akan terus berjuang demi cinta kita, tapi apa? Pengki malah semakin terlihat romantis ke Ralyn, katanya tidak mencintai gadis itu tapi kok tubuhnya di peluk, katanya tidak sayang tapi kok bibirnya di kecup.

Dasar lelaki buaya darat, udah pelit, dingin cuek, menyebalkan, mukanya mirip pantat kuda. Hadeh untung saja sudah jadi mantan, semoga saja Pengki bukan jodohku yang sesungguhnya. Jangan sampai ih amit amit jabang orok deh.

Kalau boleh memilih aku enggan menemui Pengki lagi, melihat wajahnya saja perutku mual.  ya ... walaupun aku masih ada rasa sayang, tapi sedikit kok gak banyak hehehe.

Berhari-hari galau, menangisi kepergiannya, menunggu kedatangannya, kali ini Marpuah Mellysa Indryana Safitri Alya, sudah move on dari cowok medit bernama Pengki Sitohang Ocid Sunandar. Selamat tinggal cowok medit.

Lupakan masa lalu aku ingin merangkai impian indah bersama orang baru.

Ah semoga saja dapat pacar baru yang lebih perhatian, tidak pelit dan yang paling penting ganteng kayak sekoteng belum mateng. bwahahahah.

****

              "Marpuah sini kamu!" ujar Mama tiriku, menyebalkan mengapa harus bertemu dengan wanita kejam menjengkelkan itu, mau apa dia memanggil aku segala.

Aku melangkah malas ke arah Mama, walaupun sebenarnya benci. Namun dialah wanita yang telah berjasa merawat aku sejak kecil sampai sekarang, kalau tidak ada beliau mungkin aku sudah tiada.

Marpuah My Love [ Selesai ✔ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang