25. Pacaran gak modal *Marpuah POV(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)

225 27 57
                                    

Cowok idamanku, kaya raya, lebih tua dari aku, jago main gitar. Namun aku malah jatuh hati pada Pengki cowok dingin pelit bin medit. Terkadang jatuh hati bisa melenceng dari idaman kita karena kita gak tau akan jatuh hati pada siapa?

Haha aku ngomong apa ya? Entahlah otakku korslet nih!

Disaat orang lain membenci dan mengganggap aku manusia pembawa sial, Pengki dengan setulus hatinya menyayangiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disaat orang lain membenci dan mengganggap aku manusia pembawa sial, Pengki dengan setulus hatinya menyayangiku. Meski terkadang sikapnya sedikit menyebalkan.

Bersama Pengki aku sadar bahwa Juki bukanlah yang terbaik.

Ujang tidak ada bedanya dengan para pembenci selalu menganggap diriku manusia sampah tak berguna. Tidak masalah jika aku diperlakukan seperti itu lagipula sudah terbiasa rasa dihati pun telah mati.

Mereka anggap ku jahat, anak kurang ajar, tidak tahu diri tanpa tahu betapa hancurnya hidupku.

Aneh ya... terkadang manusia menilai orang lain dari luar saja makanya jangan percaya oleh pribahasa 'jangan menilai buku dari sampul saja' nyatanya orang lain selalu menilai dari penampilan coba fikir cowok lebih tertarik oleh cewek cantik bukan? Daripada kebaikan hati coba pikir jika buku itu covernya jelek mana ada orang yang mau baca isi buku tersebut?

Intinya jangan menilai pribadi seseorang jika belum tahu seluk beluk hidupnya.

Entahlah dari tadi aku hanya termenung dibawah pohon beringin meratapi nasib hidup yang begitu sial sampai aku tak sadar orang gila duduk di sampingku.

Aku bukan istrinya bahkan tidak mengenal gadis yang di maksud.

"Rosalinda istriku kenapa kau terlihat sedih, ada apa?" tanya orang gila itu, aku merespon ucapan ah mungkin aku juga sudah gila sepertinya.

"Aku sedih kenapa orang lain benciku. Orang tuaku juga mengganggap aku hanya beban." Aku curhat kepadanya gak tau kenapa sekarang pikiranku sedikit lebih tenang.

"Kamu bukan beban orang tua tapi berkah orang tua, kamu adalah orang yang akan sukses dimasa depan jangan sedih lagi Rose aku akan selalu bersamamu."

Ternyata hanya penampilannya saja yang terlihat seperti orang tidak waras, orang gila itu memiliki pemikiran dewasa. Benar apa yang dikatakannya aku tidak boleh menyerah.

"Terimakasih sudah mendengar keluh kesahku."

"Sama- sama Rose, oh iya aku ingin mencari anak kita dulu Sarinem dan Panjul sudah lama aku tak jumpa dengan mereka."

"Kau hati-hati ya."

Benar kata si Tuyul bahwa orang gila itu baik hati tidak jahat.

Tunggu setelah Orang gila pergi kok mendadak seram ya, buku kudukku meremang sekujur tubuh merinding. Aku baru sadar aku sedang duduk dibawah pohon beringin dekat makam keramat.

Marpuah My Love [ Selesai ✔ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang