Ujang sedih dia patah hati entah ucapan Marpuah yang mengatakan bahwa ia akan menikah itu bercanda atau serius? Tatap saja hati Ujang begitu tersayat.
"Gue enggak pernah menyangka lo akan berdusta wahai Puah titisan Kunti!!!! Asal elo tahu gue masih ingin berjuang tatapi lu malah mau kawin sama cowok lain. Tega kau Marpuah tegaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!" Ujang menatap foto Marpuah, dia kesal lantaran Marpuah telah mengkhianati cinta Ujang yang tulus ini.
Patah remuk, sakit, Ujang tak kuasa menahan tangis bahkan ingusnya sampai tertelan. Ujang gak mood makan badannya sampai kurus kerempeng.
Semua harapan indah untuk bersama Marpuah kini telah sirna, Ujang tidak mau dikutuk menjadi batu layaknya tokoh dalam buku dongeng bagi Ujang, emak segalanya. Putus cinta soal biasa walaupun awalnya kecewa Ujang yakin suatu saat nanti akan dipertemukan oleh gadis yang lebih baik.
"Hayang kawin win win hayaaaaaaaaaaanggg KAWIN!" Otak Ujang korset lagi, Ujang lelah selalu gagal membina cinta Ujang bosan jadi jomblo terus ia ingin menikah saja agar bobo ada yang temani.
Bapak dan Emak yang mendengar nyanyian Ujang, langsung meledek putranya.
"Jang, sekolah dulu yang bener baru mikirin nikah," ucap Bapak beliau tidak pernah paham dengan apa yang Ujang pikirkan, rasakan tahunya hanya mengejek terus.
"Iya Bapakku yang tampan mirip opah koriyah, Ujang cuma gabut doang kok. Ujang tidak mau nikah muda tar anak Ujang mau dikasih makan apa? Ujang masih betah jadi beban keluarga hehehe."
Bapak dan emak tidak menyangka Ujang bisa berpikiran bijak begini.
"Ouhhhhhh! Emak kira kamu mau kawin. Emak niatnya mau menjodohkan kamu dengan Juleha." Kepala Ujang mendadak pening, Ujang memang ingin mempunyai pacar baru tatapi jangan Leha si kambing juga kali.
"Ujang tidak mau merebut Leha dari pelukan Jojo, Mak. Ujang tidak mau menjadi pelakor perebut bini orang ... hiks srot."
Kondisi Ujang sangat memperihatinkan, Ujang menderita penyakit cinta, rasa rindu membuat hati Ujang gelisah, tiada obat dari apa yang dia derita selain memeluk erat Marpuah.
"Emak kok tega, menjodohkan anak kita sama kambing? Walaupun Ujang kurang ganteng tatapi dia tatap manusia Mak."
"Bukan Juleha kambing Pak, itu loh yang kemarin Emak ceritakan."
"Oh janda bohay di kampung sebelah itu Mak? Kalau begitu Bapak setuju!"
"Astoge kalian tega!" Ujang langsung tak sadarkan diri, dia tidak sudi di jodohkan dengan janda anak tiga, walaupun masih muda, cantik, body nya sekseh, tapi anunya gede Ujang lebih suka cewek tepos.
*****
Bosan diam di rumah Ujang berjalan tak tentu arah, Ujang benci dirinya sendiri karena masih belum mampu untuk melupakan Marpuah, sementara gadis itu sudah membuka lembar baru, Ujang merasa bahwa Marpuah hanya menjadikan ya cadangan disaat dia kesepian.
Ujang termenung memikirkan cinta yang telah hilang, sumpah demi apapun Ujang masih sangat mencintai Marpuah gadis itu sudah membuat otak Ujang hampir gila, impian hidup bersama telah sirna nyatanya Marpuah tidak pernah anggap Ujang ada.
"Bagimana gue bisa melupakan elo Puah? Sempai kendor aja gue karetin, karena gue cinta banget sama tuh celana dalam sama seperti gue sayang sama lo."
Ujang menangis tersedu-sedu ia tak kuasa menahan tangis lantaran Ralyn menginjak kakinya, Ujang kesakitan.
"Ujang kamu kenapa? Habis putus cinta ya? Gak usah bersedih Jang! Bawa santai aja." Ralyn mengejek Ujang.
"Kaki gue sakit peaa kenapa lo injak kaki gue huaaaaaaaaaahhhh" Ujang ingin teriak kekencangnya tatapi takut dipukuli warga.
Kemarin Ujang ingin bunuh diri namun tidak jadi lantaran mie kuah rasa soto begitu nikmat, Ujang takut jika dia mati tidak bisa menikmati makanan lezat itu.
Motor butut Ujang yang bunyinya trakotok kotok mengusik semua orang, Ujang di lempar ember berisi air bekas cucian pete, dihadang orang dipukuli masa Ujang jadi ngeri dia kapok pakai motor bapak tanpa izin.
"Ya maaf Ujang, aku sengaja!" Ujang menatap menatap Ralyn dari ujung rambut sampai kaki, Ujang melihat leher Raryn memerah seperti habis di kenyot.
Walaupun wajah Ujang polos dan manis otak Ujang ngeres dia suka menonton film bokep saat jam kosong di kelas. Ya Ujang cuma gabut dia penasaran bagimana caranya membuat anak sekarang Ujang sudah tobat tak pernah melakukan hal itu lagi.
"Lin, selama lo pacaran sama Pengki ngapain aja jawab jujur?" Ujang emosi awas saja kalau Pengki berani menyentuh Ralyn, Ujang tidak akan bisa diam.
"Sekarang aku dan Pengki sudah menikah, aku bahagia banget dia menjadi milikku seutuhnya."
Ujang terkejut mendengar pernyataan Ralyn, apa katanya dia sudah menikah? Namun mengapa Ujang tidak tahu. Ujang semakin membenci cowok medit bernama Pengki itu, bisa bisanya dia sudah memilki istri tatap saja masih mengejar Marpuah.
"Hah serius? Kenapa lo tidak memberi tahu gue? Trus bagimana dengan pendidikan lo?"
"Pengki yang meminta aku untuk menyembunyikan semua ini, alasannya agar aku tatap bisa sekolah."
"Lin, jujur gue kecewa. Lo sahabat gue, umur lo masih tujuh belas tahun hidup lo masih panjang bagimana kalau lo hamil sebelum kita lulus SMA apa kata orang nanti masa depan akan hancur!"
"Ujang aku menikah dengan Pengki atas dasar paksaan orang tuaku, meski aku sayang dia tatap saja aku tidak ingin menjalani hidup berumah tangga di usia muda, aku masih mempunyai cita-cita dan impian." Ralyn menangis dalam air matanya tersimpan berjuta luka dan derita.
"Elo tidur bersama Pengki? Apa kalian sudah melalukan itu?"
"Saat itu dia sedang mabuk Jang, dia memaksa aku untuk melakukan itu, aku tak sanggup melawan aku hanya bisa pasrah."
"PENGKI BRENGSEK!!" Ujang dikuasai emosi dia terlalu takut Ralyn hamil jika hal itu terjadi Ujang tidak akan bisa diam saja dia ingin memberikan hukuman paling berat untuk cowok itu.
"Jang, ucapan kamu membuat aku takut. Bagimana kalau aku mengandung anaknya? Lalu hidupku hancur berantakan."
"Lin, gue selalu ada untuk lo! Gue tidak akan membiarkan lo berjuang sendirian."
"Terimakasih ya Jang, selalu ada untukku. Ku harap ini awal kebahagiaan aku dan Pengki aku sudah tidak khawatir Pengki akan meninggalkan aku, sebab Marpuah malam ini akan menikah."
"Serius Marpuah mau nikah malam ini?" Hati Ujang hancur berkeping keping, Ujang mencoba untuk merelakan tatap saja tak bisa, tak apa setidaknya Ujang pernah bahagia bersama gadis itu walaupun singkat.
"Iya Jang! " Ralyn menyerahkan undangan pernikahan itu ke Ujang.
"Hahaha Puah, lo meninggalkan gue yang tampan ini demi aki-aki peyot."
"Mungkin karena Juki banyak pulus Jang, makanya langsung di bungkus haha."
"Okey lah gue akan datang ke pernikahan mereka."
"Yakin kamu kuat Jang? "
"Hati Ujang ini tangguh Lin, kapan lagi makan gratisan di pernikahan mantan."
****
Bersambung.
Tes.
Masih ada yang setia baca?
KAMU SEDANG MEMBACA
Marpuah My Love [ Selesai ✔ ]
HumorMarpuah My Love Genre : Komedi Romance. [ Ketika usia tak menjadi pengukur cinta. Ini tentang Ujang dan kebodohan nya. Ujang bocah baru netes kemarin sore masih bau kencur serta ingusan, keseringan baca Wattpad dan nonton ftv membuat Ujang ngebet b...