Mentari pagi bersinar cerah awan biru terlihat indah membentang langit, kicau burung bersahutan menyatu dengan musik dangdut yang menggema. Tidak peduli tetangganya berulah Ujang tetap tertidur pulas dibalik selimut tebal hello Kitty. Ujang masih menikmati indahnya dunia mimpi."UJAAAANGGG WOY BANGUN!! " Emak teriak mengunakan toa masjid yang Ujang colong suaranya sungguh menggetarkan jiwa yang tersesat. Ujang sesat ia mimpi nganu sama Marpuah. Emak membawakan sarapan roti bakar sisa semalam serta satu ember teh hangat.
Aroma telur dadar, sambal terasi, serta sayur asem yang berasal dari rumah tangga membuat perut Ujang keroncongan.
"Mak Ujang pengen telur kocok dengan tomat, " ucap Ujang matanya masih mengantuk. Namun apalah daya ini akhir pekan tugas dirinya adalah membantu Emak membereskan rumah.
"Bikin sendiri sana, telurnya beli sendiri di pasar."
"Ih Emak mah pelit, itu ada wanginya tadi Emak masak telur gak mau bagi ke aku!" Ujang ngambek ceritanya.
"Anakku sayang, hari ini Emak masak rendang, ikan gurame saus asam manis, soto ayam sama jengkol balado. Kamu lupa kamar kamu kan berdekatan sama dapur tetangga."
"Yaudah Ujang mau makan yang Emak masak aja. Hm ... Mak Ujang sekarang udah punya pacar loh."
"Kamu beneran jadian sama si Tompel?" tanya Emak penasaran.
"Iya, Melinda Tombel Kiyut My Lope Lope." Mendengar ucapan Ujang emak jadi geli sendiri.
"Pacaran kok online? Kalau di ghosting lagi nangeeess. Jang, Ujang sekolah dulu yang bener awas aja kalau kamu gak naik kelas Emak tenggelamkan kamu di empang Mak Ijah biar di makan lele sekalian."
Baru satu hari menjalin hubungan virtual bersama Melinda, gadis yang Ujang temui di aplikasi facebook setiap menit dan detik Ujang merasa sangat bahagia dirinya berharap hubungannya dengan Melinda bisa langgeng sampai ke pernikahan. Ujang tidak sabar lagi untuk menemui gadis pujaan hatinya itu.
"Ujang janji Mak, tahun ini pasti akan dapat rengking satu seperti biasa Mak," ucap Ujang, dia merasa bangga.
"Kali ini kamu harus dapat rangking satu dari atas Ujang contoh tuh adik kamu selalu dapat nilai tertinggi di kelas." Ujang jadi kesal sendiri walau adiknya sudah tiada dirinya tatap dijadikan bahan perbandingan.
"Iya Mak, Ujang mah emang gak pintar kayak Silfi tapi gak seharusnya Emak terus-terusan membandingkan kami dong." Ujang merasa dia anak tidak berguna yang gak bisa apa-apa.
"Maafkan Emak ya Jang." Emak merasa bersalah.
"Gak masalah Mak, Ujang juga salah harusnya omongan Emak, Ujang jadikan motivasi bukan malah ngeluh terus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marpuah My Love [ Selesai ✔ ]
HumorMarpuah My Love Genre : Komedi Romance. [ Ketika usia tak menjadi pengukur cinta. Ini tentang Ujang dan kebodohan nya. Ujang bocah baru netes kemarin sore masih bau kencur serta ingusan, keseringan baca Wattpad dan nonton ftv membuat Ujang ngebet b...