Marpuah My Love [ Selesai ✔ ]

24. Puah galau *Marpuah POV (⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)

"Karena hidup gak selamanya indah karena hidup tak selalu tentang bahagia."

   

         Aku selalu berdoa pada Tuhan agar dipertemukan dengan jodoh terbaik, perhatian serta tidak pelit karena aku suka jajan. Lumayan bisa kuras uangnya bukannya matre tapi setidaknya jikalau putus nanti dapat sesuatu yang berguna bukan hanya bodoh dan galaunya doang.

Aku sebel lantaran Siti Marjani dan Marjuki bulan madu ke Perancis alias perapatan Ciamis. Mereka pamer photo mesra geli lucu gimana gitu Siti selalu dimanja. Katanya Juki jago membuatnya puas, katanya Juki sangat romantis. Pret ah.

Semenjak kejadian dua bulan lalu Pengki jarang memberi kabar, dia semakin cuek. Curiga kalau mahluk hidup satu itu terpesona janda pirang. Sudah cukup cinta di duakan aku ingin dicintai dengan tulus.

Meskipun cinta enggak bikin perut kenyang si? Hehe.

Jika bukan anak orang kaya sudah aku putuskan sejak dahulu, buat apa coba mempertahankan hubungan tanpa kepastian? BUANG WAKTU PERCUMA.

Tidak masalah Punya pacar pelit yang penting banyak duit. Nanti kalau dia sudah tergila gila padaku, akan ku bunuh dia harta warisannya buat aku. Astaga jahat sekali otakku mampu berpikir seperti itu.

"Puah kenapa adik kamu nangis kamu apakan dia hah?" suhut mama kesal. Entahlah jika adikku terluka atau menangis aku selalu disalahkan benci sekali rasanya.

"Mana aku tahu kenapa sih Mama salahkan aku terus?"  Hatiku sakit airmata berlinang membasahi pipi.

"Enggak becus banget gimana si kamu! Disuruh ngurus adik aja gak bisa!!!" 

Aku malas berdebat kuputuskan untuk pergi keluar rumah sebentar siapa tau bertemu cowok ganteng buat dijadikan cadangan. Hihi

Setiap menjalin hubungan tidak pernah bertahan lama. Paling sehari dua hari bubar. Apa gadis seperti aku tidak pantas dicinta?