"Hah! Marpuah dan Marjuki seriusan mereka akan menikah? Duh semoga saja gadis yang akan dinikahi om Juki bukan kak Puah pacarnya Ujang jelek kurang glowing bau kemenyan."
Panggung ke panggung Naina bernyanyi terkadang pula dirinya gak dibayar. Namun dia tatap ikhlas setulus hati menghibur para penonton. Naina dapat tawaran manggung di acara pernikahan Marjuki wiliam untuk yang keempat kalinya, Naina heran saat melihat janur kuning bertuliskan nama abg tua yang suka daun muda itu dan Marpuah.
Banyak gadis bernama Marpuah di desa ini, nama itu memang pasaran. Naina berpikiran positif mungkin gadis yang akan dinikahi Juki, Marpuah yang lain.
Naina memasuki area pesta, acaranya sederhana. Namun meriah, banyak tamu yang hadir dari masyarakat biasa sampai pejabat daerah pun hadir. Diantara hingar bingar musik dan gemuruh kembang api serta obrolan para tamu, fokus Naina hanya pada Ujang.
Cowok itu memakai baju batik motif mega berwarna senada dengan dirinya, warna biru tua. Ujang sedang asyik ngemil kacang.
"Hai Ujang, sedang apa?" Sapa Naina, sebetulnya hanya basa basi. Naina tahu Ujang makan banyak kacang goreng dan juga camilan lainnya, Naina tidak punya topik obrolan soalnya.
"Jualan sempak diacara nikahan mantan," ucap Ujang, Naina terkejut dengan omongan cowok itu.
Sungguh malang nasib Ujang hubungan cinta yang telah dibina tiga tahun lamanya harus kandas, badan Ujang kurus kurang nutrisi makanan, Ujang hampir gila karena tak terima kenyataan ini sungguh memilukan. Naina hanya berdoa Ujang tidak melakukan tindakan bunuh diri lantaran ditinggal menikah.
"Jadi Om Juki mau menikah dengan Kak Puah? Huaaaaaaahhh Ujang yang tabah ya, Nai yakin pasti akan ada gadis lain yang akan datang dalam hidup Ujang. Hiks Ujang jangan mati yah."
"Iya Nai, Puah my lovenya Ujang kawin sama cinta pertamanya, tapi sumpah hati Ujang ini seterong." Ujang berpura-pura kuat didepan Naina, hasilnya mah hati Ujang bubuk layaknya masako.
"Jadi sekarang Ujang happy ? "
"Happy kapan lagi coba makan gratisan di acara pernikahan mantan hahaha." Ujang tertawa.
****
Alunan lagu dangdut yang Naina nyanyikan membuat semua orang terpukau, gadis itu lincah menari dan bernyanyi sehingga para tamu terhibur, ikut bernyanyi dan bergoyang.
"Wah adik gue kaya artis nyanyi nya keren banget." Ujang memeluk Naina seusai gadis itu turun dari panggung, mereka menjadi pusat perhatian dan menilai Ujang adalah cowok brengsek yang tidak bersedih melihat mantannya menikah.
"Ujang kan suaranya merdu, kapan lagi bernyanyi di acara pernikahan mantan tanpa dibayar, hehehe." Hanya Naina dan Silfi saja yang tahu bahwa Ujang memiliki suara emas nan merdu, Naina pikir ini saat yang tepat untuk menunjukan bakat terpendam yang Ujang miliki.
"Oke siapa kentut, eh takut." Ujang langsung naik keatas panggung.
Ujang bingung mengapa penonton memberinya cek dan uang cash, padahal Ujang bukanlah salah satu pengisi acara. Tak apa justru Ujang sedang mendapatkan uang tambahan lumayan kan untuk jajan bakso sebulan.
"WOY UJANG NGAPAIN LO DI SITU!" teriak Afrian, meskipun Ujang burik adalah musuh bebuyutannya sejak dalam kandungan. Namun ia tak suka Ujang mempermalukan dirinya sendiri.
"Berdirinya saya disini untuk penghibur para penonton bapak -bapak ibu- ibu siaaaaaaaapppp di goyang bareng Ujangggggg!"
"Engggaaaaaaaaaaa tidaaaaaaaaaaaaaakkk!" Teriak tamu undangan mereka malas mendengar suara jelek Ujang. Wajah Ujang jelek suaranya pun jelek layaknya tikus kejepit pintu, Ujang adalah definisi kejelekan yang nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marpuah My Love [ Selesai ✔ ]
HumorMarpuah My Love Genre : Komedi Romance. [ Ketika usia tak menjadi pengukur cinta. Ini tentang Ujang dan kebodohan nya. Ujang bocah baru netes kemarin sore masih bau kencur serta ingusan, keseringan baca Wattpad dan nonton ftv membuat Ujang ngebet b...