"Emak, serius memberi restu kepada Ujang dan Marpuah?" tanya Bapak, beliau heran dengan sikap istrinya yang mendadak baik terhadap gadis itu. Bukankah emak sangatlah membenci Marpuah?
"Terpaksa Pak, sebenarnya Emak tidak sudi anak kita menjalin hubungan dengan putrinya Markodong, Emak hanya takut kondisi Ujang drop lagi."
Perbuatan ayahanda Marpuah sangat menyakiti hati Emak, bukannya tidak mau berdamai hanya saja perbuatannya sudah kelewatan batas sudah tidak bisa lagi di maafkan.
"Bapak heran Mak, kenapa anak kita bisa menyukai Marpuah. Padahal anaknya Pak Lurah lebih segalanya, dia pintar, cantik, pandai memasak. Menantu idaman."
Siska Ayudia Haninditha, adalah cinta pertama Ujang, gadis itu membuat Ujang terpana, bukan hanya parasnya yang cantik Jelita, dia juga pandai di berbagai bidang. Ujang sangat menyukai Siska, bisa menjadi kekasih Siska merupakan kebahagian paling indah dalam hidupnya.
Namun sayang hubungan mereka tidak berlangsung lama, Siska meninggalkannya tanpa alasan. Ujang terus mencari kekasihnya yang pergi, berharap dia kembali lagi. Betapa sulit Ujang melupakan Siska, sulit pula mencari penggantinya, sebab Siska selalu berada di hati.
"Mungkin Marpuah pakai pelat Pak, sebelum itu kan Puah berpacaran sama konglomerat bernama Marjuki Wiliam, Emak sering melihat cowok itu memberikan hadiah berupa barang mahal, Emak rasa Marpuah ingin porotin hartanya doang, soalnya Juki sudah sepuh bau tanah, reot, dan peot, sudah punya tiga istri. Hih anak serta orang tua sama aja mata duitan."
"Sepertinya perkataan Emak benar, setelah putus dari Juki, Marpuah jadian sama Pengki, anak orang paling kaya di desanya, walaupun dia mukanya pas-pasan, dingin, cuek, pelit bin medit, tatap saja dia punya harta berlimpah."
Kalau saja Ujang mengetahui fakta bahwa orangtuanya tidak serius memberi restu pada hubungannya dan Marpuah, pasti cowok itu akan kecewa.
Berkat Marpuah, Ujang yang sakit hati karena cinta bisa kembali ceria. Bersama Marpuah kenangan manis yang pernah dia lalui bersama Siska mulai memudar. Kini Ujang sudah melupakan bahwa ia adalah kekasih Siska dan sudah menerima Marpuah apa adanya.
"Emak tidak rela anak kita di manfaatkan sama putrinya Markodong, Pak." Emak selalu saja khawatir, keluarga Marpuah akan menyakiti anaknya untuk yang kedua kali.
"Bapak, juga tidak suka anak kita pacaran sama anaknya mantan kamu, tapi Mak, untuk sementara waktu biarkan Ujang melakukan hal dia sukai, toh anak kita masih kecil SMP saja belum lulus. Kalau dilarang takutnya Ujang bakal nekat melalukan hal gila tanpa sepengetahuan kita."
"Iya, Pak. Emak hanya berharap kelurga Marpuah tidak menyakiti Ujang, sudah itu saja."
****
Marpuah mencoba memasak untuk Ujang, dia sangat senang ketika berhasil memasak mie instant rasa yang pernah ada. Dia berharap kekasih buluknya akan melahab habis makanan yang telah dia buat. Kasihan Ujang sangat lemas dia butuh asupan nutrisi agar tubuhnya kembali sehat.
"Ujang, makan dulu ya, aku suapin." Marpuah menyodorkan makanan itu ke mulut Ujang, walaupun sederhana namun Ujang tatap suka.
"Makasih sayang, makanannya enak," ucap Ujang, sebelum makan Ujang memotret makanan itu, karena tampilannya sangat imut, seperti wajah pembaca setia Puah My Love.
"Orang sakit kok dikasih mie?" Siska menyindir Marpuah, Siska kesal lantaran bubur yang dia buat dengan susah payah masih utuh tak tersentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marpuah My Love [ Selesai ✔ ]
HumorMarpuah My Love Genre : Komedi Romance. [ Ketika usia tak menjadi pengukur cinta. Ini tentang Ujang dan kebodohan nya. Ujang bocah baru netes kemarin sore masih bau kencur serta ingusan, keseringan baca Wattpad dan nonton ftv membuat Ujang ngebet b...