68. Jualan di nikahan mantan (⁠ ⁠'⁠◡⁠‿⁠ゝ⁠◡⁠'⁠)

44 14 62
                                    

               "Di tinggal kawin emang gak enak eaaaaaaaaaa, cie mantan gue dikit lagi mau jadi bini orang gimana perasaannya nih yee bahagia banget kan pastinya?" Ujang menatap Marpuah yang sedang termenung memikirkan sesuatu.

Marpuah tidak menyangka harapan indah hidup bersama cowok yang dia cintai kini telah sirna, kenyataannya Marpuah akan segera menjadi milik Marjuki seutuhnya. Hati Marpuah sangat begitu tersayat mengingat masih banyak impian yang belum ia capai.

"Bahagia banget Jang, secara Marjuki itu kaya raya, tercapai juga mimpiku menjadi istri konglomerat," ucap Marpuah berbohong, bukan harta dan tahta yang Marpuah inginkan sebab cinta dan kasih sayang tulus nilainya lebih dari emas permata.

"Jujur gue senang melihat lo bahagia."

"Jang kamu mau apa berada di kamar aku?" tanya Marpuah heran, Ujang masuk lewat jendela dia membawa bunga mawar dan juga rantang berisi makanan.

"Sebelum lo menjadi bininya si Juki aki-aki, gue hanya mau bilang kangen hehehe. Gue masih cinta sama lo, boleh peluk untuk yang terahir kalinya gak?"

"Boleh Jang, asal kamu tau aku sangat merindukan aroma ketek dan kentut kamu." Ujang memeluk erat tubuh Marpuah, rindu melebur menjadi satu, Ujang juga mencium kening Marpuah.

"Ini yang bikin gue jatuh cinta sama lo, hahaha lo itu menggemaskan."

Kepala Marpuah mendadak sakit, mencium aroma parfum Ujang perutnya mual, padahal aroma itu favoritnya. Marpuah tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya sendiri.

"Jang, aneh kenapa perut aku mual saat dekat kamu, Jang kepala aku sakit, aku Juga mendadak pengen makan rujak mangga muda."

"Lo kangen rujak buatan Naina ya, tenang gue bawain kok ada seblak dan boba juga, hm lo istirahat aja dulu. Gue pamit ya ... takut ada yang lihat bisa bahaya."

"Ujang terimakasih ya, kamu memang mantan terbaik aku."

Setidaknya Ujang dan Marpuah pernah bahagia berdua, melalaui suka duka cinta bersama. Kalaupun tidak bisa bersama mereka akan terima walupun kecewa.

****

        Ujang tidak mau melewatkan kesempatan emas untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah. Ujang berjualan aneka makanan ringan, sempak murah tapi kualitas gak murahan, beha, dan masih banyak lagi.

"DI OBRAL SEMPAK SEPULUH RIBU TIGA, BEHA, CAMILAN YUUUKKK BELI MURAH MERIAH IBU-IBU, LAGI DISKON LIMA PULUH PERSEN!! " Teriakan Ujang membuat para tamu memperhatikannya, semua orang melongo, ada -ada saja kelakuan Ujang hadir ke pernikahan mantan malah jualan.

"Rodiah saat hamil anaknya ngidam apaan sih? Untung bukan dia yang akan menikah dengan Marpuah, hih." Inem heran mengapa sifat dan tingkah laku Ujang berbeda dengan kedua orang tuanya sangat jauh berbeda? Atau mungkin Ujang itu anak pungut.

Ujang menghampiri Inem, dia ingin menawarkan barang jualannya ke wanita kejam berhati setan itu, terkadang Ujang tertawa terbahak-bahak ibunda tiri Markinem  pembunuh kejam tak punya perasaan, beliau pernah membunuh adik dan ibunya Pengki, kecoa dan juga tikus yang tak berdosa. Siapa sangka wanita burik mirip mak lampir itu jahat, Inem oh Inem.

Kebanyakan wanita bernama Inem adalah asisten rumah tangga, tatapi di sini Markinem Aselole Berly Amanda adalah manusia licik tak punya hati.

"Halo tante Inem, mau beli jualan Ujang gak? Hm ... semuanya murah tapi kalau buat tante gak ngotak mah gratis  tapi ada syaratnya."

"Saya tidak tertarik Jang, emang syaratnya apa? Mohon maaf tatapi barang jualan kamu itu murahan pasti kualitasnya jelek."

"Syaratnya harus bayar tante Inem, untuk kualitas emang tidak terlalu bagus sekali pakai langsung robek, sempak dan beha ini cocok untuk nganu, maklum aja Tan  harganya murah sepuluh ribu dapat dua beha dan satu sempak , apakah tante Inem tertarik dengan tawaran Ujang yang satu ini?"

"Maaf Jang, saya tidak tertarik."

Inem pergi meninggalkan  Ujang, tak lama kemudian Afrian datang menghampiri Ujang.

"Elo Jang, jualan di pernikahan mantan." Afrian meledek Ujang tatapi Ujang tidak perduli.

"Namanya juga usaha Fi," ucap Ujang, dia tak perduli lagi Afrian bicara apa? Yang pasti Ujang sangat nyesek perasaannya hancur berkeping- keping.

****

Bersambung....

Segini dulu yah otak Author lagi mumet.

Marpuah My Love [ Selesai ✔ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang