Onedream_id : Aries
A story by @khanzzhft
ARIES by : @khanzzhtt
Ellen. Begitulah mereka memanggilku. Seorang gadis biasa dengan kehidupan layaknya manusia. Membosankan. Bahkan aku ingin saja berkunjung ke dunia orang yang sudah meninggal. Apa juga m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hello my readers!
Pakabar?
Makasih banyak ya, masih tetep setia baca Aries sampai sekarang.
Karena pertanyaan yang kayak biasanya itu useless, jadi nggak usah ada pertanyaan ya, gais:)
Selamat membaca!♡
*(×_×)*
Aku berjalan melewati koridor sekolah bersama Hugo. Beberapa orang yang mengenalku tampak terkejut, mungkin karena ini hari pertama aku kembali ke sekolah setelah sekian lama izin sakit.
Zio yang sepertinya juga baru datang langsung menyapaku dengan antusias. "Ellen, lo udah sembuh?! Selamat datang kembali, ya!" Aku mengangguk berterimakasih.
Aku duduk di kursiku lalu menoleh ke samping. Meika belum datang. Mungkin sebentar lagi.
Benar saja, di pintu terdapat Meika yang melenggang masuk dengan santai. Tiba-tiba ia berhenti saat melihatku. Matanya melebar, mulutnya terbuka. Tak lama kemudian ia berlari dan menyambar tubuhku. Sangat sesak berada dipelukannya.
"El! Akhirnya lo balik! Ya ampun, gue seneng banget sumpah! Gueㅡ"
"Mei! Lepasin dulu itu Nana dalem kasihan!" Untungnya Hugo datang menyelamatkanku. Huft, kini aku bisa bernapas lega.
"Sori, hehe. Tau nggak sih, gue seneng banget, El! Udah sekian lamanya gue menjomblo, astaga! Nyesek banget gue duduk disini sendirian, nggak ada temen ngobrol pas pelajaran Bu Pipin. Dan gue tuh, kayak tertekan gitu ya ampun, lo ngerti nggak, sih?!" kata Meika dalam sekali napas. Ia berpura-pura menangis, berlagak seolah ia tersakiti. Dasar.
Aku merindukan kelas ini. Kelas yang menjadi saksi bisu bagaimana kekonyolan Meika yang membuat aku, Zio, Hugo dan dirinya dihukun lari mengelilingi lapangan oleh Bu Pipin.
Kelas yang melihat betapa beraninya Meika yang selalu mengobrol atau memainkan ponselnya diam-diam jika merasa bosan dengan penjelasan guru tentang materi yang akan dipelajari.
Kelas yang mengetahui kemalasan Meika dalam mengerjakan tugas. Seperti biasa, ia hanya akan meminjam buku tulisku dan menyalin semua jawaban ke dalam bukunya.
*(×_×)*
Pertama kalinya aku menginjakkan kaki di kantin lagi. Tercium bau menyengat dari berbagai macam makanan yang dijual disana membuat perutku terasa lapar.
Zio pergi sendiri mencari Anna. Hugo bersamaku. Meika sambil melakukan rutinitasnya dalam mengapeli Sagi. Ternyata masih sama, perasaan Meika terhadap Sagi belum berkurang barang sepersen-pun.
Meika menceritakan tragedi yang baru saja terjadi di AHS. Bara, sahabat Sagi yang kelasnya tepat berada di samping kelasku itu ditemukan terjatuh dari ketinggian. Kabar yang beredar, Bara jatuh dari rooftop. Sangat tinggi dan sekarang ia kritis di rumah sakit. Meika menghela napas mengingat betapa terpukulnya Sagi dan Raina. Meika bilang, untuk keadaan seperti ini, ia harus selalu ada di samping Sagi.