Four||Songs

1.3K 151 72
                                    

Hello my readers!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello my readers!

Pakabar?

Gimana kalau kita mulai dengan tanya-jawab dulu?

1. Gimana part 3 kemarin? Bagus, nggak?

2. Apa yang bikin kalian pencet part 4 ini?

3. Menurut kalian gantengan Hugo apa Mahesa?

4. Kalian bingung nggak sih gais, kalo ganti-ganti sudut pandang kayak gini?

5. Udah siap baca lanjutan kisahnya?

Oke!
Silakan baca!

Dinikmati aja alurnya, sambil halu ria ya, kan?
Selamat membaca:)

*(×_×)*

"Tadaaa! Surprise!" teriakku semangat.

Ellena memandang takjub anak domba yang kubawa sebagai hadiah untuknya. Ah, sudah kutebak dia pasti suka.

"Hugo, makasih banyak! Sayang banget!" ujarnya sembari memelukku. Aku yang tak siap hampir terjatuh walau tak benar-benar terjadi.

"Hah, ka-kamu sayang aku?"

"Hmm? Aku sayang domba ini. So, makasih banyak kamu udah ngabulin keinginanku." Ya Tuhan! Cabut nyawaku sekarang! Eh, enggak-enggak jadi, Ya Tuhan. Ternyata dia sayang sama dombanya doang. Aku enggak. Kan nyesek banget. Aku menghela napas panjang.

Setelah melepas pelukan padaku, Ellena memeluk dombanya. Ya, itu telah menjadi miliknya sekarang.

"Dia jantan, kan? Aku nggak mau denger kalo dia betina!" Ellena menutup telinga dengan tangannya.

Aku mengangguk sambil terkekeh. "Iya, dia jantan, kok."

Kemudian ia kembali memeluk domba itu. Ah, beruntung sekali kamu, domba.

"Aku namai dia... Aries."

*(×_×)*

Ellena's views...

Istirahat kali ini, aku memenuhi permintaan Hugo dan Meika yang memaksaku ke kantin. Hitung-hitung sebagai ucapan terimakasihku kepada mereka yang telah memeriahkan hari ulang tahunku kemarin.

Aku duduk di salah satu bangku di kantin. Dan Meika ada di hadapanku.

"Mau apa? Aku yang traktir. Sebagai perayaan sweet seventeennya Nana dalem, " ujar Hugo. Aku yang ulang tahun, kok dia yang euphoria, sih.

ARIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang