Forty||A box

242 52 13
                                    

Hello my readers!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello my readers!

Pakabar?

Long time no see ya, gais. Akhir-akhir ini lagi stuck, nih. Maaf ya, buat yang nungguin Aries up. Itupun kalo ada.

Makasih banyak ya, masih tetep setia baca Aries sampai sekarang.

Selamat membaca!♡

*(×_×)*

Ibu membersihkan kotak itu dari tanah-tanah yang ada. Lalu melepas gembok kecil yang sudah tidak tertaut lagi. Ibu menarik napas dan menghempuskannya pelan. Kemudian tangannya mulai bergerak membuka kotak itu dengan perasaan yang campur aduk. Akupun merasakannya.

Terbukalah kotak itu. Terlihat disana hanya terdapat 2 benda. Sebuah buku yang tampak usang dan kotak kayu yang lebih kecil. Ibu sepertinya mengingat sesuatu. Ia mengambil kotak itu terlebih dahulu. Membukanya membuat Ibu menjadi sentimental

Sepasang cincin emas yang kuyakini adalah saksi janji pernikahan kedua orang tuaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang cincin emas yang kuyakini adalah saksi janji pernikahan kedua orang tuaku. Aku memperhatikannya lamat-lamat. Aku rasa pernah melihatnya saat di Spirtopia. Namun entahlah.

"Dulu Ibu meminta Ayah menjual cincin ini sebagai tambahan untuk biaya hidup. Dulu, saat kita sedang susah-susahnya mendapatkan uang." Ibu menceritakan kisah itu sembari mengusap cincin yang masih mengkilap itu. "Tapi Ayah nggak pernah setuju. Ayah selalu berusaha mempertahankan cincin ini seperti mempertahankan keluarga kita sampai sekarang.

"Ayah bilang, hanya ini satu-satunya kenangan yang bisa dia tinggalkan untuk kita. Untuk kamu, Na. Ayah ingin kamu menggunakannya juga pada hari pernikahanmu nanti." Ibu mengambil tanganku. Ia tersenyum ketika cincin yang ia pakaikan itu pas di jari manisku.

Wanita paruh baya itu mengusap rambutku dengan lembut. "Semoga kamu mendapatkan lelaki seperti Ayahmu." Aku mengangguk sekenanya. Tapi... bukankah ini terlalu jauh? Aku masih kelas 2 SMA.

Ibu meletakkan kotak itu dan berganti mengambil buku bersampul coklat kusam yang ada disana. Pada halaman pertama, terdapat tulisan 'My Happiness'. Sebuah plot twist karena sama dengan judul novel terbaru Ibu yang masih dalam proses pencetakan.

ARIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang