Nine||Broken Heart

445 85 36
                                        

Hello my readers!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello my readers!

Pakabar?

Gimana kalau kita mulai dengan tanya-jawab dulu?

1. Gimana part 8 kemarin? Bagus, nggak?

2. Apa yang bikin kalian pencet part 9 ini?

3. Makanan kesukaan kalian apa? Nanti aku minta Ellen biar di masakin😂

4. Seharian nggak makan apa seharian nggak minum?

5. Udah siap baca lanjutan kisahnya?

Oke!
Silakan baca!

Dinikmati aja alurnya, sambil halu ria ya, kan?
Selamat membaca:)

*(×_×)*

"Hai, Ellesta!" Terdengar suara seseorang setelah aku membuka mata. Kurasa itu suara seekor kupu-kupu yang sedang hinggap di jariku.

"Suaramu sepertiㅡ"

"Iya. Aku memang kelinci kemarin. Kurasa kau memang lupa." Aku terdiam memandang kupu-kupu itu seolah bertanya. Sungguh, aku tak mengerti apa yang dia bicarakan.

"Lupa... apa?"

"Ah, ternyata kau sungguh lupa."

"Lupa apa?! I don't understand what you're talking about."

"Look at me now, Ellesta. And try to remember something about me." Aku sangat terkejut ketika kupu-kupu itu berubah menjadi kelinci dengan mudahnya. Mulutku terbuka-tutup tanpa suara saat ia berubah menjadi anjing. Keringatku mengucur begitu ia merubah wujudnya lagi menjadi beruang. Lalu tiba-tiba kepalaku terasa pusing melihatnya berubah menjadi singa yang... kalian tahu pasti bagaimana menyeramkannya singa. Apalagi di hadapan kalian begitu dekat.

"Nana dalem!" Dengan kepalaku yang mulai terasa pusing, suara Hugo berdengung di telingaku. Sekelebat bayangan gadis kecil yang sedang bermain dengan binatang membuat kepalaku makin sakit. Penglihatanku mengabur hingga berakhir seluruhnya benar-benar menjadi hitam.

Aku mengerjapkan mata dan buru-buru merubah posisiku menjadi duduk. Kupegangi kepalaku yang masih berdenyut. Hugo yang duduk di tepi kasur menatapku dengan kebingungan. "Nana dalem, kenapa? Mimpi buruk?"

Kutarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan. "Enggak kok, Go. Mmm... jam berapa ini?"

"Jam 6 kurang 3 menit," jawab Hugo yang masih memandangku heran. "Yaudah, jalan sekarang aja, yok!"

ARIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang