Hello my readers!
Pakabar?
Gimana kalau kita mulai dengan tanya-jawab dulu?
1. Gimana part 2 kemarin? Bagus, nggak?
2. Apa yang bikin kalian pencet part 3 ini?
3. Kira-kira yang dimaksud Hugo ulang tahun siapa sih, menurut kalian?
4. Boleh dong minta 1 kata buat hari ini?
5. Udah siap baca lanjutan kisahnya?
Oke!
Silakan baca!Dinikmati aja alurnya, sambil halu ria ya, kan?
Selamat membaca:)*(×_×)*
"Besok dia ulang tahun."
"Siapa? Dia siapa? Siapa, woy! Hugo jawab, dong! Ih, lama banget, sih." Dasar Meika tak sabaran.
"Nana dalem, lah. Masa Bu Gembul!" Bu Gembul adalah pedagang bakso di sekolahku. Satu-satunya pedagang yang akan memberikan bakso gratis pada seseorang, Sagi. Kata orang-orang, hanya Sagi yang mampu membuat Bu Gembul baper dan berakhir memberikan baksonya dengan sukarela kepada lelaki bergelar fakboi itu.
"Ellen?! Besok tanggal berapa? Oh, iya! Lo kenapa nggak bilang dari tadi sih, Ucup!" Meika memukul keras lenganku. Kok, dia jadi histeris sendiri, sih!
"Mei, kayaknya kamu sakit, deh." Sakit amnesia dia kayaknya. Masa namaku Hugo dibilang Ucup? Siapa lagi Ucup, coba?
"Sakit darimananya, sih? Sakit dari Hongkong?!" Lhah, masih ngegas dia, dong.
"Sekarang aku makin yakin deh, kalo kamu tuh, sakit." Perasaan dia belum pernah ke Hongkong, deh. Sok ngaku sakitnya dari Hongkong. Bener-bener amnesia emang.
"Apaan sih, Hugo! Ayo cepetan balik ke dalem lagi. Gue mau beli kado buat Ellen." Meika menarik lenganku paksa. Untung aku tidak tersedak es teh yang sedang kuminum.
*(×_×)*
Setelah sampai di rumah, aku meletakkan semua yang aku beli tadi di dapur. "Ma, ini bahan-bahan buat bikin kue. Hugo mau bikinin kue ulang tahun yang spesial buat Nana dalem," pesanku pada Mama. Karena jika nanti aku tak berpesan, Mama pasti akan menggunakannya untuk membuat kue, tanpa peduli siapa pemiliknya. Mama kan punya toko kue yang dinamai berdasarkan namanya sendiri, Mia's Cake. Siapa tahu kalian mau mampir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARIES
FantasyOnedream_id : Aries A story by @khanzzhft ARIES by : @khanzzhtt Ellen. Begitulah mereka memanggilku. Seorang gadis biasa dengan kehidupan layaknya manusia. Membosankan. Bahkan aku ingin saja berkunjung ke dunia orang yang sudah meninggal. Apa juga m...