Hello my readers!
Pakabar?
Makasih banyak ya, masih tetep setia baca Aries sampai sekarang.
Karena pertanyaan yang kayak biasanya itu useless, jadi nggak usah ada pertanyaan ya, gais:)
Selamat membaca!♡
*(×_×)*
Kulipat beberapa baju untuk 3 hari mendatang. Memasukannya ke dalam tas ransel lalu merapikannya. Kubawa juga alat-alat mandi dan perlengkapan lainnya yang kubutuhkan. Termasuk snack yang kubeli kemarin.
Sudah, cukup. Ransel-ku sudah terisi tidak terlalu penuh. Kurasa kebutuhan lelaki jauh lebih sedikit daripada para gadis.
Kemarin, wali kelas memberitahu kami untuk membawa tikar jika punya. Dan Mama sudah menyiapkannya untukku.
Seseorang mengetuk pintu kamarku, lalu memasukinya. Kulihat wanita paruh baya tersenyum kepadaku.
"Udah semua?" tanya Mama.
"Kayaknya udah, Ma."
"Jangan kayaknya! Ayo, dicek dulu." Mama melihat isi ransel-ku dan mengabsen semua perlengkapan untukku kemah besok dengan sangat teliti. Sekolah mengajak seluruh murid kelas 11 berkemah bertujuan merayakan ulang tahun Andromeda High School. Sekalian untuk refreshing setelah UTS.
"Jangan sampai ada yang ketinggalan ya, Go!"
"Iya, Mamaaa..." Pasalnya Mama telah mengingatkan padaku berulang kali.
"Ya udah, ayo makan dulu!" Aku mengangguk lalu mengekor Mama menuju ruang makan. Disana, Papa sudah menunggu sambil bermain ponsel. Keluarga kami memang sering berkumpul di meja makan dan makan bersama jika Papa tak sibuk dengan pekerjaannya.
Setelah makan malam, aku memutuskan untuk langsung pergi ke kamar. Aku mengaku kepada Papa dan Mama jika aku mengantuk. Namun sebuah pesan yang muncul dari ponselku membuatku mengurungkan niat.
Anya.
|Kak Hugo besok kemah, ya?
07.58|Iya, kok kamu tau?
07.59Aku beralih kepada sebuah notifikasi pesan dari kontak lain.
Zio.
|Go
|Lo bawa color berapa? Sumpah gue galau. Gimana kalo gue bawa selusin aja sekalian, ya?
08.00Ya ampun, itu sungguh bukanlah pesan yang penting. Mengapa ia bertanya seperti itu. Dan, apa? Selusin? Itu jelas terlalu banyak untuk 3 hari 2 malam. Aku tertawa lepas. Ah, Zio ada-ada saja.
|Secukupnya aja, tapi jangan selusin juga kali Yo, ah. Ngadi-ngadi, deh.
08.01Kubaringkan tubuhku di kasur. Mataku memandangi langit-langit kamar. Aku kembali teringat pada Mahesa yang tiba-tiba muncul setelah sekian lamanya. Mengapa lelaki itu terlihat begitu khawatir kepada Ellena? Untuk apa ia berpura-pura seperti itu? Sangat memuakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARIES
FantasyOnedream_id : Aries A story by @khanzzhft ARIES by : @khanzzhtt Ellen. Begitulah mereka memanggilku. Seorang gadis biasa dengan kehidupan layaknya manusia. Membosankan. Bahkan aku ingin saja berkunjung ke dunia orang yang sudah meninggal. Apa juga m...