"Trik murahan mu tidak akan mempan untuk menghancurkan ku. Cari lah trik yang lebih bagus dari ini dan drama yang tak serendah itu. Jika kau berhasil maka akan ku berikan 10% harta ku dan kepopuleran ku sesuai keinginan mu. Tapi itu sangat mustahil kau dapat kan karena kau terlalu bodoh untuk melawan seorang Ratu seperti aku"
Erika Valia Agatha Bruckley Alexander
"Sebenar nya Evan tadi mau mukul Bang Langit karena udah bikin kakak cantik tidak bisa nafas tapi Evan tahan karena kak Defa mau jewer telinga nya abang" ucap Revan polos membuat bang Langit yang mendengar nya cengo.
"Lah sama saja" ucap bang Langit saat mendengar ucapan polos dari Revan.
"Sudah sudah bang, aku mau mencari identitas kak Arshell dulu. Kalau mau manja-manjaan sama kak Defa" tukasku lalu berdiri.
"Kakak cantik Evan ikut" ucap Revan ingin ikut, aku pun tersenyum lalu menggendong Revan.
"Abang bantu princess" ucap bang Langit cepat.
"Kakak juga mau membantu mencari identitas om Arshell" ucap kak Adefa juga ingin membantu dan memanggil kak Arshell dengan panggilan 'om'.
"Oh iya ya kan sekarang umur kak Arshell sudah 38 tahun jadi panggilnya om ya bukan kakak lagi" Ucapku menepuk kening ku.
"Kok kakak cantik nepuk kening? Memangnya ada nyamuk di kening kakak Cantik?" tanya polos Revan membuatku gemas.
"Tidak sayang kakak hanya lupa sesuatu saja" jawabku lembut sambel mencubit pipi gembulnya.
"Kak. Bang. Tapi di kamarku hanya ada 1 laptop" beritahu ku ke kak Adefa dan bang Langit kalau di kamarku hanya ada 1 laptop saja.
"Abang dan kak Defa pakai handphone saja princess, kami berdua bisa kok" ucap bang Langit.
"Terserah kakak dan abang saja mau pakai yang mana" Ucapku lalu duduk di kursi meja belajar yang diatasnya ada laptop merk Luvaglio 1 Million Dollar Laptop.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
