"Kesempatan sudah ku berikan maka jangan pernah menyia-nyiakan nya. Sekali di sia-sia kan maka semua nya akan hancur tak bersisa"
Erika Valia Agatha Bruckley Alexander
Aku mengambil Novel di tas ku dan mulai membacanya membiarkan kelas XI-IPA 1 menjadi ramai karena jam kosong. Aurell dia sedang membaca Wattpad, Tasha dia sedang mendengarkan murrotal Al-Qur'an, Keyra dia sedang menonton drakor di youtube bersama Amelia, Azqa dan Ragil mereka masih bermain mobile legend di hp mereka masing-masing.
Brakk
Pintu kelas dibuka secara paksa membuat semua murid kaget begitu juga dengan aku.
"Astagfigrullahalladzim, ada apa lagi?" istigfar ku saat melihat Mira berjalan dengan wajah memerah karena emosi dan malu.
Saat dia sudah ada di depanku, dia langsung memegang lenganku memaksa ku untuk berdiri. Aku mau tak mau berdiri menghadap Mira.
"Eh, lo kan yang ngadu ke pemilik sekolah? Jawab? Karena lo perusahaan bokap gue menurun drastis," sarkas Mira penuh emosi. Aku hanya tenang menatap dia yang penuh emosi dan malu.
"Karena lo juga awak media gencar nyudutin gue. Lo fitnah gue gunain kekuasaan bokap gue, gue gw gk gunain kekuasaan bokap gue," elak Mira.
"Tanyakan saja pada dirimu sendiri? Kenapa bisa perusahaan ayah kamu menurun dan saya tidak memfitnah kamu mengatakan kalau kamu itu selalu menggunakan kekuasaan orang tua kamu yang menjadi donatur sekolah ini. Dann ingatkan baik pemilik sekolah tau kelakuan kamu selama ini dan dia juga sekolah disini," ucapku tenang namun dengan nada tegas dan memberitahukan kalau pemilik sekolah juga bersekolah disini.
