"Ini lah saat nya aku memperkenalkan Revan kepada dunia. Dunia telah mengenal Revan yang menjadi penerus ku suatu saat nanti. Aku tahu ini akan membuat semua musuhku akan mengincar permata ku Revan. Tapi aku tak akan membiarkan mereka tahu siapa Revan yang sebenar nya. Akan ku jaga dunia ku,"
Erika Valia Agatha Bruckley Alexander
"Ya kak, aku sangat percaya baby boy bisa melampaui kita tanpa ada rasa tamak dan serakah dalam diri nya," sahut ku membenarkan ucapan kak Gara.
Sesampainya di kebun binatang, aku dan semua nya pun bersiap untuk memberikan kejutan untuk Revan.
Pihak kebun binatang sudah memberikan izin untukku dan semuanya untuk memberikan kejutan kecil untuk Revan.
Sekarang aku dan semua nya berada di kantor petugas kebun binatang. Mereka semua tahu siapa diriku dan orang-orang di sekeliling ku.
Kak Adefa dan kak Elvin membawa kotak kue ultah, dan aku akan memberikan suprise dengan bernyanyi untuk Revan. Aku akan ditemani oleh kak Gara, sedangkan sebagian kakak ku membawa boneka doraemon dan juga balon bentuk doraemon.
Aku tahu posisi Revan dan semua orang tua ku, mereka saat ini berada di tengah-tengah kebun binatang.
"Kakak, abang, dan semuanya berada di belakangku, aku akan menyanyikan lagu untuk Revan dengan micropone. Apa kalian semua siap?" tutur dan tanya ku kepada semuanya.
"Kami siap Princess / Queen," sahut mereka serempak.
Lalu aku pun mengambil micropone yang berada di atas meja dan tangan kiri ku memegang buket bunga yang ditengah ada boneka doraemon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Buket Bunga Doraemon
Kemudian aku berjalan diikuti semua kakakku dan anggota ke tengah kebun binatang. Tempat Revan berdiri tak jauh dari kantor petugas Zoo.
Saat sudah tak jauh dari Revan, aku melihat Revan berceloteh lucu saat melihat hewan jerapah di depan nya. Yang membuat Mama, Bunda, mommy, dan semuanya menahan gemas.
Aku tersenyum melihat pemandangan Revan yang bahagia hari ini. Apalagi mendengar celotehan-celotehan yang sangat menggemaskan.
"Mama Ita, Bunda Ella, Mommy Iris. Leher jerapah nya panjang, Revan ingin ngusap kepala nya, boleh?" tanya Revan kepada ketiga ibu ku dan meminta izin.
Papa, Ayah, dan daddy yang mendengar Revan yang ingin meyentuh kepala jerapah pun menggeleng-gelengkan kepalanya. Sungguh Papa, Mama, Ayah, Bunda, Mommy, dan Daddy gemas dengan tingkah Revan.
