Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sorry Typo 🔎
Revisi ✔
"Sepertinya kalian sudah bersedia menjadi mangsa ku? Karena kalian telah berani mengusik ku maka tentu nya aku bermain-main dengan kehidupan kalian"
Erika Valia Agatha Bruckley Alexander
Setelah selesai aku keluar dari bilik toilet, dimana keempat Sahabat ku menunggu diriku.
"Menurutmu kamu apain mereka bertiga Rik?" tanya Tasha kepadaku. Aku hanya tersenyum miring mendengar pertanyaan Tasha.
"Sesuatu," ucapku misterius dan senyum miring di bibirku.
Hal itu membuat Aurell, Tasha, Keyra dan Amel merinding saat melihat senyum miring bak pshycopat saat berhadapan di depan musuhnya.
"Rikaaaa udah ihh jangan senyum gitu aku merinding," rengek Amel. Ia merasa merinding dan mengusap-ngusapkan tengkuk nya dibalik hijab yang ia pakai.
"Iya Rik senyuman kamu itu seperti pshyco tau gk, ngeri ngeliatnya," ucap Aurell membenarkan ucapan Amel.
"Ya Allah udah kali Rik jangan tunjukin senyum seringai gitu aku takut nih," rengek Keyra.
Aku pun menghilang kan senyum miringku agar mereka berempat tidak ketakutan lagi. Mereka berempat pun menghela nafas lega saat aku tak lagi menunjukkan senyum seringaian milik ku.
"Yuk keluar pasti semua anggota menunggu kita keluar terutama menunggu Queen," ajak Tasha kepadaku, Aurell, Keyra dan Amel. Diangguki oleh kami berempat.
Aku dan keempat sahabatku keluar dari toilet dan benar saja 20 anggota mafia dan gangster menunggu ku dan juga keempat sahabat ku.
Aku menyodorkan jaket milik Briyan ke pemilik nya.
"Terima kasih Bri," ucapku berterima kasih kepada Briyan.
"Ehm iya Queen, sama sama," sahut Briyan sopan dan menundukkan kepala nya lalu menerima nya.
"Kenapa kalian masih disini? Kembali ke kelas" tanya dan perintah ku tegas kepada 20 anggota mafia dan gangster ku.
Mereka semua kecuali Keyra, Amel, Tasha dan Aurell mau tak mau harus kembali ke kelas mereka masing-masing. Aku tak mau menimbulkan kecurigaan dari siswa-siswi di sekolah milik ku.
Sekarang tinggal lah aku, Keyra, Amel, Aurell dan Tasha masih di depan toilet.
"Kalian berempat kembali lah ke kelas aku ke ruangan Bang Bintang," ucapku ke mereka berempat.
