𝐐𝐮𝐞𝐞𝐧'𝐬 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐆𝐚𝐧𝐠𝐬𝐭𝐞𝐫 👑 Season 1 (TAMAT)

Queen -104 (Let's Play I'll Show You Who's Weak!)

Queen -104 (Ayo Bermain Saya Akan Tunjukkan Siapa yang Lemah!)

Happy Reading guys 📖

Sorry For Typo 👀

DOUBLE PART YEYYY

H A P P Y A N N I V E R S A R Y My Diamond 💖

"Aku memang pshycopath berdarah dingin tapi saat aku mengetahui semuanya tanpa terkecuali kenapa mereka menjadi seperti itu. Hati nurani ku menolak untuk membunuh mereka, mereka pantas mendapatkan kesempatan kedua. Awalnya aku ingin membunuh mereka tapi hati nurani ku melarangnya. Ya hati nurani ini selalu menang jika bersama orang-orang yang pantas"

Erika Valia Agatha Bruckley Alexander.

Aku pun melesat seperti kilat yang membuat semua kakakku mengerjap-ngerjapkan mata nya.

"Princess cepat sekali bahkan dalam kedipan mata sudah menghilang. Itu princess berlari atau melesat seperti kilat?" tanya polos bang Hisyam saat melihat ku melesat seperti kilat.

Pletak

Bang Helmi yang mungkin greget dengan kepolosan bang Hisyam pun menjitak saudara kembarnya.

"Auh sakit bang, kenapa jitak aku?" tanya Bang Hisyam saat bang Helmi menjitak kepala nya.

"Itu princess menggunakan kemampuan nya" jawab dingin bang Helmi membuat bang Hisyam mengerti.

Sedangkan aku sampai dimana perempuan itu diganggu, dan benar saja ada perempuan berhijab sedang diganggu oleh preman-preman.

Perempuan berhijab itu bernama Zahra Anandita Larinda Adhitama. Putri bungsu dari keluarga Adhitama, keluarga terkaya nomer 30 di Dunia. Yang memiliki sifat baik, ramah, sederhana, sopan santun, dan mudah bergaul dengan siapa saja kecuali laki-laki yang bukan mahram nya.

Ada 5 preman yang menganggu Zahra, aku yang melihat preman-preman itu menganggu Zahra pun menahan amarah.

"Berhenti" ucapku dingin menghentikan para preman itu. Para preman yang awalnya asik menganggu Zahra pun menoleh. Mereka terkejut sekaligus terpana saat melihatku yang menurut mereka sangat-sangat cantik.

"Wahh dia sangat cantik bos malah lebih cantik daripada perempuan ini" ucap salah satu preman yang memanggil rekan nya dengan panggilan bos.

Preman yang dipanggil bos pun tersenyum menjijikkan saat melihat ku bahkan menyentuh dagu nya dan melihatku dengan tatapan kurang ajar nya.

"Siapa namamu cantik?" tanya bos preman itu membuatku menahan amarah, bukan hanya aku tapi semua orang yang berada di persembunyian menahan amarah mereka.