"Akan ku buat dia menyesal karena telah membuang permata seindah dan berlian selangka putra kandung nya. Aku tak akan membiarkan ia mengambil kembali permata ku sebelum ia merasakan penyesalan luar biasa. Akan ku pertemukan dia dengan permata ku setelah permata ku Sukses suatu saat nanti"
Erika Valia Agatha Bruckley Alexander
"Kakak sudah percaya dengan kamu sayang. Kakak bisa melihat kamu suatu saat nanti bisa lebih kuat, lebih hebat, dan lebih cerdas dari kakak. Kamu adalah penerus Queen Mafia Gangster Of The World dan Queen Of All Queen Lighting And Darkness Of The World dan juga penerus Gold Girl Of The World dan Trilliuners Termuda Tersukses di dunia itu adalah kamu. Kamu harus ingat walau kamu menjadi penerus kakak jangan pernah angkuh dan sombong kepada orang yang berada di bawah kamu, jika kamu sombong dan angkuh maka kamu sudah membuat kakak kecewa," ucapku sedikit memberikan peringatan untuk Revan agar Revan tetap menjadi dirinya sendiri tak pernah berubah.
"Tidak kak Evan tidak akan pernah mengecewakan kakak. Evan tidak akan sombong kepada orang yang dibawah Revan, walau Revan berada di atas mereka tapi Evan tak akan merendahkan mereka. Kakak Queen tolong tegur Evan jika Evan salah, kakak Queen tolong nasihati Evan jika butuh nasihat, dan tolong berikan pengajaran kepada Evan jika Evan haus akan pelajaran dari kakak. Evan janji akan menjaga pemberian kakak Queen," ucap Revan benar² bersungguh-sungguh membuat ku tersenyum aku percaya dengan Revan yang tak akan mengecewakan diriku.
S K I P
(Skip aja lah)
Malam hari nya
19.20 🕣
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ruang Keluarga
Setelah melaksanakan sholat isya berjamaah aku, kedua kakakku, dan Revan duduk bersantai di ruang keluarga bersama anggota GDM & SDG yang ikut bersantai di ruang keluarga.
"Kakak Queen," panggil Revan kepadaku. Aku yang sedari tadi fokus dengan ponselku pun langsung mengalihkan perhatian ku.
"Iya sayang ada apa sayang?" tanya ku lembut ke arahnya.
"Evan bosen kakak Queen," ucap Revan dengan wajah memelasnya mengatakan bosan kepadaku.
Membuat ku gemas dengan melihat wajahnya yang memelas. Aku menaruh ponselku di atas meja dan mengusap sayang kepalanya.
"Mau jalan-jalan?" tanya ku ke Revan yang langsung angguki dengan antusias.
"Mau kak mau," ucapnya dengan antusias membuatku gemas.
