Selamat membaca dan semoga terhibur!
Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!
Thank you.
💎
Ruangan demi ruangan mereka lewati, dengan hawa yang tetap aja buat nggak nyaman dan Hyunsuk yang semakin merasakan panas menjalari tubuhnya. Keringat berkumpul di dahinya, ia hampir mencapai batasnya sebab pengalaman buruknya dengan suasana horor mulai menghantui.
Yoshi yang sadar segera menengok dan menggenggam lebih erat tangan mereka. "Mas, masih kuat kan?" bisiknya.
Hyunsuk hanya mengangguk, mau bilang nggak kuat pun nggak ada gunanya. Dia nggak bisa biarin adik-adiknya pergi sendirian. Hyunsuk cuma berharap aja, nggak ada kejadian aneh yang mampu buat mentalnya drop.
"Berhenti."
Doyoung berseru, melepaskan genggaman Jihoon sepihak. Saudaranya berhenti, menatap penuh kerutan heran Doyoung yang berjalan ke depan. Mendekat ke arah Hyunsuk yang mulai menguras banyak oksigen sebab sesak.
"Mas jangan jauh dari aku. Mas Yoshi, bisa pindah ke belakang gantiin aku." Sebenarnya Yoshi bingung sih, kenapa adiknya itu mau tukar posisi. Tapi karena dia sendiri nggak mau berdebat dalam situasi sekarang, Yoshi menurut.
Doyoung gantiin posisi Yoshi, genggam Hyunsuk yang sedikit tersentak merasakan perbedaan suhu dari tangan Yoshi menjadi Doyoung. "Doyoung, tangan lo dingin banget. Kenapa?"
"Gapapa. Tapi kalau udah nggak kuat, jangan ragu peluk aku."
Hyunsuk mengerutkan alisnya, Doyoung pakai aku-kamu? Biasanya kalau nggak ke kamu dia nggak bakal pakai sebutan itu. Terlalu feminim katanya. Tapi belum sempat bertanya, aura mengerikan datang, menembus tubuhnya. Nggak cuma Hyunsuk, para adiknya yang lain juga merasa.
Terlalu mencekam.
Hyunsuk semakin mengeratkan genggamannya, Doyoung menatap tajam ke arah depan. Lambat laut, semua makhluk yang ada di sini pasti akan muncul perlahan, secara bertahap. Doyoung sendiri nggak tahu gimana bisa mereka berkumpul sebanyak ini di hotel mewah yang kualitasnya sebagus itu. Dia juga nggak bisa pastikan kenapa sampai mereka rela mengganggu hingga menculik seseorang. Jika begitu, ini bukan lagi hal yang sepele.
Doyoung bahkan nggak yakin, dia dan semua saudaranya bisa lolos dari semua gangguan para makhluk itu. Tapi semoga aja, dengan kemampuannya dia bisa menyelamatkan semua orang di dalam sini-terutama kamu.
Dugh!
"Udah ngga beres nih," sahut Asahi. Doyoung mengerutkan dahinya, menoleh ke belakang dan mengamati.
Ada Junkyu yang terjatuh, karena sepatunya yang terselip. Semuanya lantas menghela napasnya lelah.
"Ssshh.. iyalah nggak beres! Jeongwoo bisa ati-ati nggak langkahnya?! Sepatu gue melorot terus nih, gara-gara lo injak! Sakit..." Junkyu mengelus bagian belakang kaki kanannya. Jeongwoo yang ada di belakangnya cuma tersenyum lebar, merasa bersalah tapi dia juga nggak sengaja.
Plak!
"Makanya jalan yang bener. Takutnya pending dulu!" bisik Haruto setelah geplakan penuh sayang itu dia berikan ke kepala Jeongwoo.
"Pindah posisi sini!" pada akhirnya Jeongwoo nggak lagi berada di belakang Junkyu, sekarang Yedamlah yang menjadi was-was. Itu si Jeongwoo nggak akan injak sepatunya kan?
Jihoon mendecak. Ada-ada aja di saat situasi mereka yang mencekam.
Junkyu udah berdiri di bantu Jaehyuk yang ada di depannya. Bibirnya masih mengerucut sebal karena lututnya juga lumayan sakit juga bertabrakan dengan lantai bangunan yang kotor di bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Family 2 : Hotel Trivago | Treasure (12+1)
Horror16+ [ Treasure and You ] *Horror Version • Kebayang nggak, kalau keluarga bobrok macam mereka ganti genre dari humor ke horor? . "Kayaknya emang keluarga kita tuh, ada aja cobaannya. Jeongwoo makin item contohnya." "Lo ngomongin gue?" "Iya- eh? Loh...