17. Jihoon dan makhluk tak kasat mata lainnya

2.2K 498 56
                                    

Selamat membaca dan semoga terhibur!

Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!

Thank you.

💎

"Makhluk lemah. Kerja sama denganku, atau kamu aku siksa hingga mampu membuatmu ingin mati untuk kedua kalinya?"

Namun hanya hening. Boneka itu nggak menjawab. Ia mendecih, rupanya makhluk ini lebih keras kepala dari Asahi. Mengesalkan.

"Kamu nggak memberiku pilihan," ucapnya sekali lagi dan melakukan aksinya untuk menyiksa.

"Dobby, jangan-jangan lo yang gantian kerasukan? Ayo kita pergi Dobby!" Jihoon memberi perintah di belakangnya. Tapi Doyoung nggak peduli. Satu yang ia butuhkan.

"Beri tahu aku di mana Junghwan berada, maka kamu akan aku lepaskan. Aku tahu kamu mulai kesakitan sekarang, jangan bodoh atau kamu akan hangus terbakar."

"Dobby!"

"UARGGHHH!"

Tanpa bisa para saudaranya duga, boneka itu berteriak keras. Doyoung tersenyum puas.

"Sudah menyerah? Sekarang beri tahu aku di mana—"

"Nggak akan! Memberitahumu sama saja dengan menjemput kebinasaanku sendiri oleh tanganya! Kalau kamu mau membunuhku, bunuh saja! Aku lebih baik hangus di tanganmu daripada tersiksa olehnya."

Doyoung mengerutkan dahinya kuat, boneka ini apa yang di maksud dengan tersiksa? Oleh pimpinan semua makhluk di sini? Lalu apa alasannya?

"Kalian punya pemimpin?" tanya Doyoung, masih dengan cekikan kuat di leher sang makhluk boneka. Boneka yang telah menujukkan sisi aslinya itu tersenyum dalam sakitnya.

"Ya. Dan adik kalian akan terjebak di sini selamanya!"

"Jangan bicara omong kosong!" sentak Doyoung dan semakin menekan kuat tubuh boneka itu. Hingga Doyoung pun terlempar ke arah samping secara tiba-tiba. Ia meringis kesakitan di bagian tulang rusuknya, lantas mendongak untuk melihat siapa yang telah membuat masalah tambahan dengannya.

Matanya menusuk tajam, decihan ga terima ia berikan pada sesosok makhluk yang perlahan keluar dari sisi gelap ruangan. Sosok dengan rambut hitam panjangnya yang lurus sampai ke pinggul, dengan mata hitam penuh dan sorotan marah ada di sana. Terbalut dengan dress lusuh serta darah yang mengalir dari kepalanya, membasahi dahi hingga mata sebelah kanannya. Menimbulkan perubahan warna di sekitar bola mata yang bercampur dengan darahnya.

Mengerikan. Namun beruntung, cuma Doyoung yang bisa melihat itu.

"Mas Jihoon, bantu mas Hyunsuk aja. Dia makin parah." Dengan itu, maka Jihoon yang tadinya membantu Doyoung untuk kembali berdiri, menegang. Seketika matanya beralih pada sang kakak tertua, di paling depan barisan, tengah terduduk dengan memegangi dadanya yang Jihoon yakin tengah sesak. Terbukti akan punggungnya bergerak naik turun dengan cepat.

Maka, tanpa basa-basi Jihoon berlari untuk sampai ke Hyunsuk. Dan benar aja, lelaki itu tengah hampir pingsan dalam posisinya. Dengan sigap Jihoon mengeluarkan inhaler di dalam sakunya dan menuntun Hyunsuk untuk bernapas perlahan dibantu alat yang sempat ia bawa untuk jaga-jaga sebelumnya.

Jihoon mendecak kesal di saat melihat Hyunsuk telah kembali normal secara perlahan, ia menggeplak pundak Hyunsuk lumayan kencang. Membuat sang empu mengaduh dalam lemahnya. Hyunsuk menandang sayu salah satu adiknya; meminta penjelasan.

"Apa?! Makanya lo kalau dibilangin jangan ngeyel kenapa! Dibilang bawa tuh, bawa! Lo seharusnya bisa memperhitungkan segala resiko yang ada, biar ngga kayak gini! Ngerti, lo?" amuknya. Dan Hyunsuk yang mendengar itu jadi merasa bersalah sekaligus terharu akan perhatian Jihoon yang terdengar lucu baginya. Maka ia terkekeh pelan, hendak menyahut sebelum kembali kejadian aneh hadir dalam pandangan mereka.

"ARGHH!!!"

"Hihi! Aku suka kamu! Mau main?"

Asahi melayang di udara secara tiba-tiba, dengan tanpa adanya siapapun yang mengangkatnya.

"GILA!" seru Jeongwoo yang seketika terduduk lemas di atas lantai yang kotor.

"GILA!" seru Jeongwoo yang seketika terduduk lemas di atas lantai yang kotor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continued.


Monday, 26 april 2021

(+) hei hei! lama ya? hehe, semoga bisa temani malam jumat kalian ya-! 🖤

ceritanya masih panjang banget, masih ada yang belum aku jelasin lebih detil. dan semoga kalian sabar buat nungguin 🤧 makasih semuanya, luv ya! 💐

Publish : Friday, 30 april 2021

Treasure Family 2 : Hotel Trivago | Treasure (12+1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang