Selamat membaca dan semoga terhibur!
Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!
Thank you.
💎
"Mbak!! Main yuk!"
Seruan keras dari luar rumah buat kamu yang lagi lesehan di karpet berbulu depan televisi itu mengernyit heran.
"Itu siapa dah? Temen tetangga atau.."
"Mbakk!! Keluar dong yaelah!"
Lagi-lagi suara yang masih belum bisa otak kamu cerna itu menggema. Nggak ambil lama, kamu bangkit dan jalan keluar rumah buat memastikan.
Kayaknya kalau temen tetangga sebelah nggak mungkin deh, soalnya penghuni di sana para perempuannya udah kerja semua dan rata-rata jam segini belum ada yang pulang.
Lagipula, suaranya kayak seumuran Junghwan adik kamu.
Nggak mungkin dong ya, para kakak dan tante-tante sebelah rumah kamu ini mainnya sama bocah?
"Kakak!!! Lama amat! Ngapain sih!"
( ̄へ ̄)
"Awas aja kalau anak iseng."
Pintu terbuka, dan kamu seketika merengut kesal.
"Kan, anak iseng."
Kamu berdecak, udah nggak jaman ya ngisengin orang dengan hal begini. Tapi kenapa masih ada anak-anak yang
"BAAAA!!"
Serangan jantung mendadak.
Serius.
Saking nggak ada akhlaknya anak-anak itu kembali buat kamu kesal bukan main. Di saat kamu pegangi dadamu karena berdetak lebih kencang, matamu menangkap dua orang anak kecil di depanmu sedang tertawa keras.
"BUAHAHAHAHAH! EPIC BANGET KAGETNYA HAHAHA!" ucap si anak rambut pirang.
Ah, kamu kenal sama mereka berdua yang masih ngakak di depanmu sambil saling pukul dan pegangi perutnya.
Tanganmu berpindah untuk bersilang di bawah dada. Menatap mereka dengan tatapan memicing.
"Minjae, Huijun. Berhenti godain gue!"
Si bernama Huijun menoleh, pasang wajah syoknya. "Mau banget kayaknya gue godain!"
"Tahu dih! Kak, kita nggak sudi ya godain situ. Iyuh!"
Naik darah terus kalau urusan sama dua anak kecil yang nggak ada kemanusiaannya sama sekali.
Sempet heran kenapa kamu nggak bisa kenalin mereka berdua lewat suaranya tadi, tapi sekarang kamu sadar, karena mungkin gara-gara udah jarangnya kalian berinteraksi sejak bangku kuliah menggerogoti waktu luangmu.
"Terus, kalian ngapain ke sini? Kangen sama gue kan? Ngaku aja." percaya dirimu buat mereka berdua muntah, kamu berdecak.
"Ajak masuk dulu kek, elah. Udah lama nggak main nih, mas Hyunsuk ada nggak?" tanya Huijun.
Kamu ngangguk malas dan buka pintu lebih lebar, "Ada di kamar, samperin aja." ucapmu sambil tunjuk arah kamar Hyunsuk.
Huijun dan Minjae senyum lebar, dan segera meluncur untuk ke kamarnya Hyunsuk.
"AHH! APAAN SIH GANGGU BANGET!"
Tentu kamu udah paham sama apa yang kedua anak itu lakukan.
Jahil itu ada dalam nama tengah mereka katanya. Padahal juga nggak ada penyebutannya sama sekali.
Kamu geleng kepala capek, lebih pilih kembali ke posisimu di awal sebelum beberapa saat kemudian kedua anak lelaki itu muncul kembali.
Kamu bertanya, "Ngapain?"
"Laper dong, gitu aja nggak tahu."
"Buatin makanan dong Kak, yaaaa:(?"
Kalau aja nggak ada sikap manjanya si Minjae, kamu nggak bakal mau buatin makanan buat Huijun. Nggak ada sopan-sopannya sama yang lebih tua, heran.
Dengan helaan napas berat di awal, kamupun akhirnya membuatkan mereka nasi goreng dengan bumbu Sayjiku yang udah jadi. Menghemat tenaga dan pikiran lah ya.
Lagipula, dengan tambahan telur ceplok di atas juga mereka bakal suka tuh.
"Yang banyak Kak, sekalian buat saudara Kakak yang bentar lagi dateng tuh."
Kamu menggumam paham dan dalam beberapa menit masakanmu matang.
"Nah—"
"Wih si adek masak," sahut Hyunsuk, matanya masih sayu gitu. Kayaknya tadi tidur terus kebangun gara-gara Minjae sama Huijun deh.
Kamu senyum dan siapkan semuanya hingga semua saudaramu yang lain datang secara bersamaan tanpa di minta.
Emang kalau masalah makanan pasti mereka peka.
"Sip! Ayo makan siang!" seru Jaehyuk.
Yang kemudian mulailah santapan pada siang hari itu.
"Minjae sama Huijun udah balik ya? Yaelah sayang banget telornya." gumammu yang pandangi telur mata sapi di penggorengan.
Lalu saat itulah sang adik bontotmu muncul.
"Wih! Buat Wawan semua ya! Makasih Mbak, muah!"
Tuesday, 8 september 2020
(+) untuk awal, mari kita santai dulu karena ya namanya juga awalan:/
jadi aku nantinya ngga bakal banyak berteori atau menyembunyikan misteri, karena otakku belum nyampe buat hal semenarik itu(:") so, semoga paham dan menikmati ya! 🧡
Publish : Friday, 6 november 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Family 2 : Hotel Trivago | Treasure (12+1)
Horror16+ [ Treasure and You ] *Horror Version • Kebayang nggak, kalau keluarga bobrok macam mereka ganti genre dari humor ke horor? . "Kayaknya emang keluarga kita tuh, ada aja cobaannya. Jeongwoo makin item contohnya." "Lo ngomongin gue?" "Iya- eh? Loh...