Selamat membaca dan semoga terhibur!
Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!
Thank you.
P.S.
HAPPY BIRTHDAY ASA 💜😆
kemarin aku yg habede sih. ga mau ngucapin sekalian apa yak, hehe ☺
💎
Mashiho genggam tanganmu erat. Sambil arahkan senter ponsel ke arah jalan yang kalian lewati. Perhatikan setiap ruangan yang terbuka atau tanpa pintu di setiap sisi. Kamu bagian sisi kiri, sedangkan Mashiho di kanan."Mas, nggak kedinginan apa?" tanyamu.
Mashiho berhentikan jalannya dan lihat ke arahmu. "Kamu dingin?" Anggukanmu membuat Mashiho embuskan napasnya bingung. Kemejanya udah buat bebet kakimu yang luka, dan dia cuma pakai kaos oblong putihnya sama celana jeans.
"Lumayan sih, aku masih betah kok. Aku cuma nanya Mas aja. Kan, Mas pakai kaos doang tuh."
Mashiho tersenyum, "Ngga masalah. Sini, peluk mas aja kalau dingin." Kamu pun digiring Mashiho untuk merangkul tubuhnya, berjalan saling berdempetan dan kembali fokus ke sekitar. Kamu yang pada kenyataannya pakai hoodie merasa dingin, gimana Mashiho yang cuma pakai kaos lengan pendek nggak ngerasain bedanya hawa yang makin minus. Kamu masukkan tangan Mashiho yang merangkul pinggangmu untuk masuk ke kantong hoodie putihmu. Tersenyum hangat ketika wajah Mashiho kembali tatap kamu.
"Biar sama-sama hangat," ucapmu, dan Mashiho pun kembali tersenyum sebelum kecupan lembut ia daratkan di atas kepalamu. Tanda terima kasih.
Kalian kembali fokus, matamu bergulir ke depan sedang Mashiho tetap di arah kanannya. Tapi cengkeramanmu di pinggangnya menguat. "Kenapa?" jawab Mashiho yang langsung menoleh ke arahmu. Tapi matamu cuma fokus ke arah depan, menatap khawatir sosok di ujung koridor.
"Ayo sembunyi," bisikmu pelan sebelum dengan segera ditarik oleh Mashiho untuk bersembunyi di ruangan di samping kanannya. Lantas, ketika tubuh kalian telah lenyap masuk ke dalam. Sosok dengan tubuh menjulang dan kurus kering itu mendongak. Menampakkan wajah keriput serta keringnya hingga menampakkan semua tulang wajah terutama pipinya yang begitu ngeri.
Bagai seorang titan kakek tua yang begitu kurus, dengan kuku-kuku yang tajam menguning panjang di kaki dan tangannya, sosok makhluk yang seharusnya nggak terlihat oleh mata biasa itu berjalan. Terdengar bunyi tulang disetiap langkahnya, seolah patah, namun makhluk itu tetap berjalan lurus dengan kelopak matanya yang kosong tanpa bola mata.
"Temukan mereka. Harus ketemu."
Gumaman yang kamu ataupun Mashiho dengar begitu mirip seperti kakek tua yang berbicara. Tapi volumenya sangat keras, hingga mampu terdengar hingga ke dalam ruangan yang kalia tempati, di samping lemari kayu tempat kalian sembunyi.
"Mas, dia pasti setan kan?"
Mashiho mengangguk. Mengintip dari celah lemari yang memperlihatkan langsung pintu utama yang nggak tertutup. Firasat buruknya memang benar. Tapi ia pun, udah terlanjur masuk lebih dalam. "Kita sembunyi dulu. Kalau dia masuk—"
"Aku yang tangani. Kamu diam aja, ya?"
Mashiho segera menoleh ke arahmu. Bukan lagi raut khawatir sebab akan ketahuan. Hanya ada senyuman aneh yang mengembang lebar di wajahmu. Kamu memasukkan kedua tanganmu ke dalam saku hoodie, menatap Mashiho dengan ekspresimu yang membuat heran.
"Santai, Shiho. Bantuan telah datang."
Belum sempat Mashiho bertanya akan tingkahmu, makhluk itu ternyata masuk ke dalam ruangan. Berdiri di ambang pintu dan mengarahkan wajahnya padanya. Mashiho membelalak. "Adek—!" bisiknya tertahan.
Remasan di lengan kirinya menjadi sapaan terakhir sebelum kamu bergerak keluar dari tempat sembunyi dan tanpa bisa Mashiho cegah, dirimu telah berada di hadapan makhluk yang kini menyeringai karena telah menemukan keberadaan manusia yang ia cari.
"Ketemu."
Kamu mendecih, tersenyum miring sebelum menatap remeh makhluk tinggi di hadapanmu.
"Dengar, aku nggak bakal basa-basi. Jadi ayo kirim makhluk sepertimu kembali ke asal!"
To be continued.
Tuesday, 17 august 2021
(+) hayolo bingung gak? wkwk.
Publish : Friday, 20 august 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Family 2 : Hotel Trivago | Treasure (12+1)
Horror16+ [ Treasure and You ] *Horror Version • Kebayang nggak, kalau keluarga bobrok macam mereka ganti genre dari humor ke horor? . "Kayaknya emang keluarga kita tuh, ada aja cobaannya. Jeongwoo makin item contohnya." "Lo ngomongin gue?" "Iya- eh? Loh...