Selamat membaca dan semoga terhibur!
Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!
Thank you.
💎
Jeongwoo yang duduk selonjoran di lantai kotor itu masih sibuk menatap Alvi yang sedang merebahkan diri sambil melayang di udara. Tetap berada di depan pintu dengan santainya. Haruto yang juga ada di samping Jeongwoo itu hela napasnya sebelum senggol pelan lengan kiri Jeongwoo, berusaha tarik perhatian saudaranya itu.Tapi Jeongwoo sama sekali nggak alihkan pandangan. Tetap murka tatap si Alvi yang kini mulai lirik Jeongwoo karena auranya yang kurang nyaman. "Apa lo?!"
"Dih, manusia gak jelas."
"Setan kurang belaian!"
"Manusia nggak sopan!"
"Lo yang kurang ajar! Main culik anak orang aja!"
"Nyindir yang bener bos! Nggak tahu aja ada yang lebih parah dari aku."
Nyinyiran Alvi makin buat Jeongwoo naik pitam. Hampir aja dia bangkit buat tonjok itu mulut nyebelin si setan poni, tapi tangannya keburu ditarik paksa sama Haruto. "Berisik bener, heran. Inget, siapa yang ketakutan sampe nangis tadi!"
"Lo dipihak siapa sih?!" bentak Jeongwoo.
Haruto cuma putar bola matanya malas. Jaehyuk yang lihat itu cuma geleng-geleng kepala malas. Perhatiannya jatuh ke Yedam saat ini yang bersandar di dinding dan menutup matanya. Dahinya penuh kerutan, seolah memikirkan sesuatu yang berat. Maka dia menghampiri.
"Dam, kenapa?"
Yedam membuka matanya. Menatap Jaehyuk di depannya dan menghela napasnya penuh beban. "Gue curiga deh, ada beberapa hal yang ganggu gue."
Jaehyuk kerutkan dahinya, "Apa aja? Sini cerita."
Yedam melirik seseorang yang dia maksud. Berdiri di samping Jihoon dan Yoshi yang tengah terdiam. Mata seseorang itu sedang fokus pada Alvi yang kembali santai memandangi langit-langit di atasnya yang gelap. Setelah tahu aman, Yedam mendekatkan dirinya pada Jaehyuk. Telunjuknya terangkat menuju bibirnya, memberi tanda bahwa ini rahasia.
Jaehyuk mengangguk. Yedam bercerita. "Gue nggak yakin yang sama kita itu Doyoung."
"Ha?!"
"Sstt! Jangan keras-keras. Iya, gue rasa.. banyak keanehan di dia. Pertama, pas awal kita ketemu si hantu boneka. Saat itu kenapa dia seolah punya kekuatan buat lawan hantu? Padahal, dari dulu kita tahu dia nggak ada kemampuan apapun soal pengusiran hantu dan sebagainya. Kedua, sikap tenangnya perihal mas Asa sama mas Hyunsuk. Udah jelas-jelas mereka dalam bahaya, tapi kenapa kita cuma di suruh nunggu aja? Bukannya kita harus pikirkan cara buat bawa mereka bebas dari si hantu bersaudara itu? Karena itu, gue nggak yakin sama dia."
Jaehyuk yang sebelumnya tutup rapat mulutnya mulai kembali terbuka. Dengkusan nggak percaya dia keluarkan. Yedam ada benarnya. Tapi jika begitu, di mana Doyoung yang asli?
"Gue rasa... Doyoung dirasuki deh. Tapi gue juga nggak yakin betul. Gue nggak ada bukti."
"Dirasuki? Dobby?"
Bukan Jaehyuk yang jawab. Melainkan Junkyu yang tiba-tiba ada di antara kedua saudara sebelumnya. Jaehyuk sampai melotot kaget dan pegangi dadanya yang berdebar. "Mas Junkyu, lo sejak kapan nguping?!" bisik Jaehyuk agak keras.
Junkyu menelengkan kepalanya ke kiri, berpikir sembari bibirnya yang maju beberapa senti ke depan. "Gue setuju sih. Dia emang aneh. Omong-omong, gue sejak awal rebahan di sebelah Yedam. Lo aja yang nggak sadar dan hampir injak gue kalau aja gue nggak minggir sedikit sampai mepet ke tembok."
Nada marah bak anak kecil khas Junkyu terdengar. Yedam hela napasnya. Heran. "Jadi?" tegasnya.
"Kita amati aja dia. Selama nggak ada niat jahat, kita biarin," jawab Junkyu.
Jaehyuk mengangguk. "Tapi kalau gitu, Doyoung kita yang asli gimana dong?"
Ah, benar juga. Kalau dibiarkan pasti bahaya juga ya. Doyoung asli mereka bisa aja ngga bisa balik ke tubuhnya nanti. Yedam kembali berpikir. Sebelum kalimat tanpa bantahannya keluar.
"Kita introgasi dia setelah ini. Tanyain di mana Doyoung yang asli."
Mata Jaehyuk dan Junkyu bertemu. Menyiratkan rasa kurang setujunya. Bagaimana kalau nanti Doyoung palsu itu mengamuk? Lalu berakhir serang mereka semua? Wah, bisa-bisa nggak bisa ketemu para saudara yang hilang dong nanti?!
"Nggak ada pilihan lain Mas. Kita harus bertindak. Kalian nggak mau Doyoung yang asli kita kenapa-kenapa kan?"
Ya... kayaknya memang harus dilakukan. Resiko untuk dapatkan info tentang di mana adik tersayang mereka, Delfino Younga Putra.
To be continued.
Saturday, 21 august 2021
(+) tjieee jadi BAnya RG, haha! aduh sayang bgt udah coolyah 😔
Publish : Friday, 3 september 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Family 2 : Hotel Trivago | Treasure (12+1)
Horror16+ [ Treasure and You ] *Horror Version • Kebayang nggak, kalau keluarga bobrok macam mereka ganti genre dari humor ke horor? . "Kayaknya emang keluarga kita tuh, ada aja cobaannya. Jeongwoo makin item contohnya." "Lo ngomongin gue?" "Iya- eh? Loh...