Selamat membaca dan semoga terhibur!
Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!
Thank you.
p.s. : karena aku juga mau tidur, tapi aku udah janji juga, so ini yaaa, wkwk. selamat membaca! jangan lupa tidur sayang🙂
💎
Junghwan tersentak sadar, dahinya berkerut, heran. Ia melihat sekeliling.
Gelap. Junghwan gak bisa melihat apapun. Karena itu ia meraih ponselnya dan menyalakan senter. Mengedarkannya kesekeliling untuk mengetahui tempat apa yang di masukinya.
Kembali dahinya mengeluarkan kerutan lebih banyak. Tempat ini kosong, benar-benar kosong, seperti sebuah gudang yang bersih. Nggak begitu banyak debu, namun perasaanya mengatakan, ia harus segera keluar dari sini. Dan ketika senter ponselnya menemukan adanya pintu besi yang terbuka sedikit, Junghwan bergegas lari untuk menggapainya.
Brak!
Yang sialnya tiba-tiba tertutup dengan keras. Jantungnya serasa akan lepas dan ia mundur perlahan ke belakang. Napasnya memburu resah, takut gak akan ada yang tahu dirinya di sini. Terjebak di dalam ruangan kosong mencekam, yang dipenuhi hawa panas menyengat.
Junghwan menghela napasnya, berdecak pelan sebelum mengetikkan beberapa pesan kepada saudarinya yang ia harapnya masih bangun dan membaca pesannya.
Ah, sungguh! Junghwan nggak ingat telah melangkahkan kakinya ke tempat misterius seperti ini. Dia harap sesuatu yang buruk nggak akan ia alami di sini.
Ya, itu harapannya.
Sebelum keinginan tenangnya itu langsung di tepis oleh sebuah tangan dingin pucat dan kuku tajamnya yang tiba-tiba datang dan menggenggam pergelangan tangan Junghwan.
"Wat wil je, hm?"
Junghwan menegang. Ia menelan ludanya susah payah. Jemarinya terdiam kaku ketika tengah mengetikkan sebuah pesan lagi kepada saudarinya.
Deruan napas di belakang telinganya membuat tubuhnya meremang ngeri. "Kamu... nggak akan bisa lepas begitu mudah," bisiknya lirih.
"VERBERGEN!"
Entah bagaimana, kakinya melangkah pergi, jauh ke dalam ruangan gelap yang seolah nggak berujung hanya dengan sebuah sentakan kuat dengan bahasa yang bahkan gak ia tahu. Hingga tiba pada dua pintu berbeda warna yang membuatnya harus rela berhenti sesaat untuk berpikir.
Dengan napas memburu, Junghwan mengarahkan ponselnya untuk mengamati sekali lagi dengan lebih jelas kedua pintu di depannya. Junghwan mengerang keras, kenapa bisa dia terjebak di dalam tempat aneh seperti ini?
Junghwan rindu keluarganya.
Junghwan mau pulang.
Tapi seakan film horor, derap langkah kaki yang cepat terdengar dari arah belakangnya. Itu pasti si kuku tajam! Pikirnya takut.
Dengan cepat Junghwan memilih acak pintu di depannya dan masuk, kemudian berlari mengikuti jalan yang ada hingga sebuah tubrukan keras ia dapatkan.
"Argghh!" eluhnya.
Junghwan mendongak lantas meraba sesuatu yang telah menyebabkannya terjungkal. "Ah! Dasar tembok!" amuknya singkat sebelum dengan terburu ia berdiri dan bersembunyi di balik tembok yang sempat ia tabrak sebelumnya.
Di dalam suasana mencekam seperti ini, yang Junghwan bisa lakukan hanyalah berdoa dan menyiapkan diri jika seharusnya ia akan berhadapan langsung dengan makhluk yang mengejarnya.
Junghwan menutup mulut serta hidungnya sendiri agar meredam suara napas yang ia keluarkan. Dengan jantung yang terus berdetak keras, ia merapalkan doa dalam hatinya.
Yang semoga membawanya selalu dalam keselamatan.
Namun satu yang belum Junghwan sadari, bahwa ponselnya kini telah berpindah tangan dan tengah membawa semua saudaranya ikut masuk dalam satu permainan busuk mereka.
•
Asahi menghentikan langkahnya, tangannya pun ikut memberikan tanda bahwa mereka harus diam. Jaehyuk berbisik, "Kenapa Sa?"Namun hanya bisu yang Jaehyuk terima. Asahi tetap diam dan berusaha menajamkan telinga yang sepertinya tengah mendengar sebuah langkah kaki yang mendekat yang kemudian menghilang ketika satu seretan keras terdengar.
Asahi seketika menoleh ke belakang,
"Mashi..."
Dan Jihoon yang berada tepat di depan Mashiho seharusnya berada terdiam kaku. Lehernya menoleh patah-patah dan napasnya pun terhenti sekilas.
Karena Mashiho.. telah lenyap tanpa mereka semua sadari.
"MASHIHO!"
To be continued.
Friday, 25 december 2020
(+) komedinya mulai ilang nih, waktunya serius ya teume. ayo kita men-drama sebentar (͡° ͜ʖ ͡°)
udah ketemu si adek nih, senang tydack? 🌝 hehe. mampus tungguin dua minggu lagi hwhw.
Publish : Friday, 15 january 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Family 2 : Hotel Trivago | Treasure (12+1)
Horror16+ [ Treasure and You ] *Horror Version • Kebayang nggak, kalau keluarga bobrok macam mereka ganti genre dari humor ke horor? . "Kayaknya emang keluarga kita tuh, ada aja cobaannya. Jeongwoo makin item contohnya." "Lo ngomongin gue?" "Iya- eh? Loh...