31. Memang yang asli

1.5K 396 34
                                    

Selamat membaca dan semoga terhibur!

Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!

Thank you.

💎

Mashiho menjengat kaget begitu pelukan dia terima. Kamu dengan cepat menyembunyikan wajahmu pada dada Mashiho, membuat sosok Doyoung itu menatapmu sedih. Ia nggak suka saat tahu saudarinya justru takut ke dia.

"Mbak, tolong jangan takut sama aku..."

Pelukan yang Mashiho terima itu semakin kuat. Dia nggak ngerti, kenapa kamu kelihatan seolah trauma lihat wajah Doyoung?

"Dek, kamu kenapa?" tanyanya.

Tanganmu semakin kuat mencengkeram baju Mashiho, berucap lirih setelahnya. "I-itu dia Mas, si dia.. yang selalu ganggu aku sejak saat itu. Dia selalu gunain wajah Doyoung, aku nggak mau lihat. Aku takut..."

Seolah deja vu, Mashiho bersitatap dengan sosok yang dimaksud. Doyoung di depannya menggeleng tegas. "Enggak Mas, sumpah, ini aku! Dobby!"

Mashiho tentu nggak bisa percaya gitu aja. Dia memberi jarak, membawamu menjauh beberap senti dari sosok yang mengaku sebagai Doyoung yang asli itu. "Apa buktinya?" tanya Mashiho.

Sosok di depannya membuka mulutnya, hendak berbicara namun berakhir ia bungkam kembali dan mengerang frustasi. Ia mengacak rambutnya dan berjongkok. Nggak lama, dia mendongak, menatap Mashiho yang rasanya semakin ragu padanya. Tapi nggak bisa, dia harus bisa yakinkan Mashiho kalau dia itu memang Doyoung yang asli!

Ah! Dia tahu satu hal yang cuma Mashiho ceritain ke dia. Karena dia berdiri dengan semangat dan menunjuk Mashiho dengan telunjuknya lantas berseru ceria.

"Mas pernah makan simpenannya mas Yoshi bareng sama Mbak! Ya kan? Masih inget dong sama mas Yoshi yang cemberut terus sepanjang hari gara-gara gak bisa ngemil sambil nontonin anime!"

Sekarang bukan hanya Mashiho yang terkejut, kamu pun ikut terkejut sampai otomatis lepaskan pelukanmu di Mashiho. Kalian saling bersitatap dan mengangguk pelan.

"Doyoung yang asli."

Seketika kamu berbalik dan senyuman lebar Doyoung kamu lihat. Hanya beberapa detik sebelum kembali lagi kamu menghadap ke Mashiho. Menggeleng kuat setelahnya.

"Iya, aku ngakuin dia emang Doyoung yang asli. Tapi aku tetep gak bisa lihat wajahnya.. aku masih kebayang sama yang itu. Doyoung, maaf..."

Helaan kedua saudara itu terdengar. Mashiho pegang kedua pundakmu dan tersenyum. "Gapapa, meskipun mas nggak tahu gimana rupa si dia yang selalu ganggu kamu, tapi mas harap kamu bisa kebiasa sama Doyoung setelah ini. Mereka beda, kamu harus ingat itu. Doyoung.. lebih baik dari dia. Ngerti?"

Kamu mengangguk. Kembali bergerak untuk berhadapan dengan sosok Doyoung. Sama seperti sebelumnya, rasanya kamu mau segera tutup mata aja, tapi kamu nggak boleh begini terus dan jadi lebih jauh dengan adikmy sendiri. Kamu juga rindu saat-saat main bareng sama Doyoung, si saudara yang penuh akan senyuman hangat dan penebar ceria.

"Mbak, kamu nggak takut lagi kan?"

Ekspresi antisipasi dari Doyoung buat kamu tersenyum tipis. Mengangguk kemudian. Maka, senyuman senang darinya kamu lihat.

"Akhirnya! Aku udah takut Mbak bakal jauhin aku selamanya tahu! Huhu," sedihnya. Tapi raut lega itu juga hadir. Ah, kamu nggak suka lihat saudaramu nangis begitu. Nggak tega.

"Omong-omong, aku juga baru inget. Kamu juga tadi bilang buat percaya aja sama yang nanti bakal ngaku sebagai orang yang aku kenal."

"Aku?" kamu tunjuk dirimu sendiri. Mashiho segera meralat.

"Maksudnya, si penjaga kamu sebelum pingsan dan kamu yang sekarang sadar."

Kamu berpikir, kalau begitu, berarti Doyoung ini memang yang asli. Lantas, gimana bisa Doyoung jadi tembus pandang macam arwah? Nggak mungkin adikmu itu—

Kamu dan Mashiho yang rupanya memiliki pemikiran yang sama segera tatap Doyoung sedih. Membuat yang ditatap mundur beberapa langkah ke belakang. "Ke-kenapa?" herannya.

"Doyoung, kamu..." Mashiho nggak bisa lanjutkan kalimatnya. Dia malah tutup mulutnya dan menunduk dalam. Kamu pun sama, mata berkaca-kaca itu Doyoung lihat. Nampaknya, kamu sebentar lagi akan menangis.

"Loh, loh, loh! Tunggu dulu! Jangan ambil kesimpulan sendiri dong! Aku nggak mati kok! Cuma emang jiwa aku dipaksa keluar sama jiwa lain yang sekarang kuasai tubuh aku..."

Kamu dan Mashiho kembali menatap Doyoung, otak kalian kembali membuat kesimpulan yang sama.

Doyoung mengangguk. "Ya, untuk kesimpulan kalian yang ini emang bener. Raga aku yang di isi jiwa lain itu sekarang sama saudara kita yang lain. Mas Hyunsuk, mas Jihoon, mas Yoshi, mas Junkyu, mas Jaehyuk, mas Asahi, mas Yedam, Haruto, dan Jeongwoo, bisa aja dalam bahaya."

Duh, kenapa cuma ada masalah sih?

Duh, kenapa cuma ada masalah sih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued.

Saturday, 9 october 2021

(+) jadi apakah si 9 saudara itu akan baik-baik aja? temukan jawabannya di chapter yang akan datang!

*nanti kalo komennya tembus 50 aku up next-nya langsung 🤡 sini, komen aja semua teori yg mampu kalian susun 👍🏻

Publish : Friday, 15 october 2021

Treasure Family 2 : Hotel Trivago | Treasure (12+1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang