32. Sembilan raga dan satu jiwa palsu

1.5K 368 11
                                    

Selamat membaca dan semoga terhibur!

Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!

Thank you.

p.s. : kasian gabisa lebih cepet up
:(

tapi santai, bakal tetep update sesuai jadwal kok. masalah komen cuma buat booster aja wkwk.
karena aku baik hati, jadi di chap ini booster komen cuma sampe 35 aja kok, xixi.

💎


"Ini alasan kenapa aku nggak suka ada yang pandai di dalam kelompok. Identitasku ketahuan secepat ini? Cih."

"Tapi udah lumayan lama sih, lo heb—"

"Jeongwoo, diem!" Haruto dengan telapak tangan sigapnya sekali lagi mampu bungkam mulut Jeongwoo yang akan ucapkan kata yang nggak penting lainnya.

Tolong berikan tepuk tangan.

Sekarang, suasana tegang itu kembali. Doyoung palsu itu mengangguk membenarkan ucapan Yedam. "Kamu benar, aku bukan Doyoung. Tapi aku nggak tahu si pemilik raga ini ke mana. Terakhir kelihatan ya saat Jaehyuk yang lihat."

"Jangan bohong!" sentak Junkyu. Dia lama-lama kesal juga kalau lihat sikap tanpa rasa bersalah si Doyoung palsu itu. Dia nggak suka saat adiknya harus jadi korban seperti ini.

Sosok palsu itu menghela napasnya. "Aku nggak bohong. Kalian bisa buktikan nanti, karena sekarang ada hal yang harus aku lakukan untuk kita."

Doyoung palsu itu melihat ke arah kanannya. Membuat sembilan pemuda itu penasaran dan mulai mendekat dan mengintip. Seketika pelototan yang berujung rasa takut yang membuncah mereka semua rasakan.

Jeongwoo sebagai orang pertama yang kembali bersembunyi di balik pintu memegangi dadanya yang bergemuruh. "Wah, gila gila gila! Itu raksasa atau apa sih?" racaunya.

"Kenapa, kenapa? Jangan bilang ada raksasa di depan sana? Kok bisa?" tanya Hyunsuk. Dia nggak boleh lihat sama Jihoon barusan, matanya ditutup rapat begitu Jihoon kaget juga dengan apa yang ia lihat di depan sana.

Ada raksasa wanita, bertubuh gempal dengan gigi-giginya yang nggak beraturan dan keluar dari batas. Bola mata juling dan rambut tipisnya yang hampir botak menambah kesan mengerikan yang ia punya. Napas yang berembus layaknya banteng yang siap menerjang itu terkesan penuh ancaman. Pakaian ala jaman batu menjadi penutup tubuhnya. Tanpa alas kaki dan hanya bermodalkan tangan serta kaki-kaki besarnya yang kumuh dengan kuku-kukunya yang menguning kotor.

"Kalian nggak bisa kabur."

Adalah kalimat pertama yang ia ucap. Suaranya menggema berat. Menusuk telinga Hyunsuk yang sejak tadi ingin tahu bagaimana bentuk makhluk yang Jeongwoo dan semua saudaranya khawatirkan. Dan dari gema suara itu ia tahu, makhluk yang ada di depan sana memang raksasa. Raksasa yang mengerikan.

"Dia lebih mirip Orc sih. Tapi nggak masalah, kalian diam di dalam sana dan tutup pintunya. Biar aku yang hadapi."

Tanpa basa-basi Jaehyuk menutup pintunya. Mencari penahan yang bisa dia pakai, seperti kardus ataupun sofa dan lemari yang ia temukan. Dibantu Jeongwoo dan Haruto yang begitu mendukung aksi Jaehyuk.

Sedangkan Yoshi semakin khawatir. "Ini nggak ada yang mau bantu Doyoung di luar? Kalau dia kenapa-kenapa gimana?" serunya. Pergerakan Jaehyuk dan Jeongwoo yang pindahkan lemari kayu kecil untuk menghalangi pintu itu terhenti.

"Ha? Lo gila apa Mas? Kita punya kemampuan apa emang? Nggak ada! Bisa-bisa langsung mati begitu keinjek!" protes Jeongwoo. Jaehyuk mengangguk.

"Lagipula, dia bukan Doyoung. Nggak perlu khawatir," tambahnya dan kembali menyeret lemari bersama Jeongwoo.

"Tapi dia punya raganya Doyoung!" sentak Yoshi.

Jihoon mendecak. "Terus lo mau kita gimana Yosh?! Bener kata Jeongwoo, kita nggak bisa apa-apa. Salah-salah malah ganggu si Doyoung palsu itu karena harus lindungin kita. Sekarang, turuti aja apa kata dia, sembunyi dan jangan keluar."

"Tapi..." Rangkulan di pundak Yoshi dapatkan dari Junkyu di samping kirinya. Junkyu berikan senyuman tipisnya.

"Berdoa aja supaya dia bisa kalahin raksasanya tanpa luka," katanya.

Namun, tetap, Yoshi nggak bisa biarkan adiknya sakit.









"Perlu dibantuin nggak?"

Sosok yang lain di sampingnya itu menggeleng. "Bukan tugas kita bantuin dia. Kita cukup pantau aja. Tugas utama kita itu dampingi mereka dan bantu dengan doa."

"Tapi kita kan..."

Sosok yang tengah menyaksikkan dengan seksama pertarungan di bawahnya itu menepuk dahinya pelan. "Oh iya, lupa. Kita nggak bisa doa ya?"

Sosok yang lebih muda memutar bola matanya malas. "Gini nih, kalau pas mati otaknya ketinggalan."

"Lo ngehina gue ya? Gue mati juga kan, emang karena—"

"DUH, IYA MAAP!"

"DUH, IYA MAAP!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued.

Saturday, 9 october 2021

(+) coba tebak apa maksud kedua sosok itu? 😎

*Orka/Orc adalah makhluk mitologis yang muncul dalam cerita-cerita rakyat dan kisah-kisah fiksi fantasi sebagai makhluk buas dengan postur tubuh menyerupai manusia. Kadang-kadang digambarkan seperti raksasa. scr : Wikipedia.

Publish : Friday, 22 october 2021

p.s. : 17 kambek nich, trejo gak mau sekalian? 😀 ayo teaser segera keluar ya sayang 😗

Treasure Family 2 : Hotel Trivago | Treasure (12+1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang