Selamat membaca dan semoga terhibur!
Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!
Thank you.
💎
Para keluarga gen Petir*—kalau kata Junghwan—udah siap di Bandara dengan tujuan Bali, memang mendadak banget sih ini, setelah dua hari yang lalu ribut masalah hotel.
Dan persiapan yang tentu rusuh saat di rumah itu semuanya selesai. Untungnya.
"Sekarang mamah absen dulu ya, mamah nggak mau ada yang tertinggal kayak bocah di home alone."
"Tapi kayaknya enak nggak sih di rumah sendirian? Maknyus gitu berasa nguasain seisinya." gelak Jihoon.
Dan Yoshi mencibir, "Iya, terus pas ada maling lonya pasti kabur duluan lewat atap. Mati mati dah tuh."
"Jahat banget, gue berani ya!"
"Halah, suara gedubrak tikus aja lo kaget minta pelukin gue. Itu yang namanya berani? Lawak Anda ya." Yedam ketularan julid gaes.
Suara decakan Jihoon buat mama hela napasnya sambil geleng kepala pelan, masih aja gitu ribut. Nggak puas apa setelah porak porandakan rumah sebelum berangkat ke Bandara sebelumnya.
Capek mama Hyo.
"Suk, absen Suk. Mama mau urus paspornya, siniin semuanya."
Semuanya menurut, dan perintah dari sang ibunda tercinta segera Hyunsuk laksanakan.
"Sayang-sayangnya Uncuk, ayo baris dulu yang rapi ya,"
"Anjir geli gua." gumam Doyoung. Tapi tetap aja nurut untuk baris dan Hyunsuk mulai menghitung.
"Satu, dua, tiga, mm.. sepuluh, sebelas, dua bel— eh Hartomo! Mana dia woy!"
Jeongwoo mendelik, lihat ke sampingnya yang harusnya jadi tempat Haruto. Dia menggeleng pelan,
"Wah gila, HARYAKA UTOMO PUTRA! DI PERSILAKAN KEMBALI KE BARISAN SEKARANG JUGA!" teriak Jeongwoo yang mampu buat semua fokus orang di sana beralih ke dia.
Mampus malu-maluin dia.
Dan papa Taeyang cuma alihkan pandangan biar di kira nggak kenal.
"Lo nggak sopan anjir, teriak-teriak di Bandara." omel Hyunsuk.
"Ya daripada ngelapor ke tempat kehilangan. Lama, jauh juga."
Oke, terserah.
Masih sibuk mencari dan menunggu, Haruto masih belum datang. Lantas Mashiho bertanya, "Mas, total tiga belas kan kalau sama Haruto?"
Hyunsuk menoleh, "Dua belas lah! Eh, woy adek gue mana?! Asahi kembaran lo hilang nih!"
Hyunsuk lupa, kalau harusnya jumlah saudaranya ada tiga belas termasuk dia. Dan sang adik kesayangan justru lupa dia hitung.
Asahi seketika tersentak, dia yakin kok kalau kamu tadi berdiri di samping dia. Tapi nggak tahu kenapa tiba-tiba hilang.
Tapi seolah telepati, sebelum para saudaramu pergi melapor ke sang orang tua, Haruto, kamu, dan satu orang lagi muncul bersamaan.
"Halo!"
"Mas Ben?!"
"Ya ampun Adek!" Yoshi yang khawatir seketika hampiri kamu dan peluk kamu erat, setelahnya berganti dengan Asahi lalu Mashiho dan semuanya jadi memelukmu bergantian.
"Ini kenapa sih, aduh!" protesmu yang heran akan sikap semua saudaramu.
"Heh! Haryaka Utomo Putra! Dari mana lo?!" sentak Junkyu ke Haruto yang cuma berkedip beberapa kali dan menjawab santai, "Toilet. Terus bareng Mbak sekalian yang katanya mau susul Mas Ben. Ikut kita."
Yoonbin tersenyum, "Bukan ikut liburan kalian ya, tapi gue juga mau ke Bali. Jadi sekalian aja, mumpung jadwalnya sama. Gue ada urusan sama teman lama gue di sana."
Yang lain mengangguk paham lantas kembali arahkan pandangannya ke kamu.
"Adek! Lain kali bilang ya, kalau gini kan Mas jadi khawatir." sahut Jaehyuk.
"Iya Mbak ih, Wawan kira tersesat. Kan, nggak lucu.."
Kamu mengucap maaf dan mengusap kepala Junghwan lembut, lantas Hyunsuk menyahut.
"Ya udah. Semuanya lengkap, ayo kita samperin mama papa." ungkapnya dan berjalan menghampiri sang orang tua beserta Yoonbin yang mengikuti di sampingmu.
"Sayang banget kamu nggak ikut aku,"
"Haha, nggapapa. Kan bisa aku main ke hotel kamu. Nanti kirim alamatnya ya, kalau aku mau main biar hubungin kamu."
Kamu mengangguk mendengar ucapan Yoonbin. "Semoga duduk sebelahan ya, aku masih mau ngobrol sama kamu." harapmu, dan Yoonbin terkekeh.
"Emang kok Belle, kan aku pesan tiketnya nitip ke papa kamu kemarin."
Dan kamu nggak bisa lunturkan senyummu ketika tahu hal itu.
"Asyik!"
"Cih, ketahuan banget yang cinta mati siapa."
"Hihi, iya! Ketahuan, hihi!"
Tuesday, 15 september 2020
*Gen Petir : adalah sebutan yang diciptakan oleh sang anggota bungsu, Junghwan. Yang beranggotakan para anak Treasure beserta teman-teman lainnya tanpa adanya sangkut paut dengan ortu. (untuk saat ini identitas anggota yang lain belum di publikasikan.) intinya, geng para anak muda.
(+) udah, ngga usah nebak itu yg bicara di akhir chapter siapa. posthink aja, itu isi hati para demit. eh ga deng.
Publish : Friday, 13 november 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Family 2 : Hotel Trivago | Treasure (12+1)
Horror16+ [ Treasure and You ] *Horror Version • Kebayang nggak, kalau keluarga bobrok macam mereka ganti genre dari humor ke horor? . "Kayaknya emang keluarga kita tuh, ada aja cobaannya. Jeongwoo makin item contohnya." "Lo ngomongin gue?" "Iya- eh? Loh...