16+ [ Treasure and You ]
*Horror Version
•
Kebayang nggak, kalau keluarga bobrok macam mereka ganti genre dari humor ke horor?
.
"Kayaknya emang keluarga kita tuh, ada aja cobaannya. Jeongwoo makin item contohnya."
"Lo ngomongin gue?"
"Iya- eh? Loh...
Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!
Thank you.
💎
"Sekarang apa?" tanya Jeongwoo selepas adegan usap ingusnya di baju Asahi beres. Kepala belakangnya digeplak Haruto tiba-tiba.
"Ya cari sisa anggota keluarga kita lah! Mas Hiho sama si Belle lo belum ketemu, apalagi Wawan tuh."
"Tapi sebelum itu, Doyoung, mas mau bicara sama kamu." Hyunsuk yang masih dirangkul Jihoon suruh Doyoung mendekat. Sang empu nama dengan santainya berjalan hampiri si anggota tertua. Tapi langkahnya seketika terhenti begitu tahu Jihoon tarik Hyunsuk menjauh dari Doyoung. Pun dengan Yedam yang menghalangi jalannya dengan tatapan tajam menusuk.
"Lo gak boleh dekat-dekat sebelum kasih tahu di mana Doyoung yang asli," katanya.
Doyoung yang berdiri paling jauh dari mereka bertujuh menghela napasnya. Sedangkan Hyunsuk mengernyit bingung. Asahi pula heran kenapa Jaehyuk memeluk lengan kanannya sebegitu eratnya sambil nggak lepaskan pandangannya ke Doyoung, adik mereka.
Jaehyuk nampak menelan ludahnya susah, wajah takut dan khawatir terpampang jelas. Tapi Asahi nggak berniat untuk tanya, karena kekehan Doyoung di hadapan mereka mengalihkan atensinya. Kenapa adiknya jadi menyeramkan begitu?
"Hah, astaga." Wajah yang semula menatap ke arah bawah itu mendongak, menampilkan ekspresi nggak percayanya. "Jangan konyol deh, Mas. Aku Doyoung, kalian biasa panggil aku Dobby, kan? Kenapa ragu gitu sih?" lagi, kekehan pelannya mengundang hawa mengerikan yang Jaehyuk takutkan. Terbukti dengan Asahi yang semakin mendekat pada tubuh Jaehyuk karena tarikan paksa dari Jaehyuk sendiri.
Yedam menjalankan apa yang ia dan kedua saudaranya rencanakan. Dengan berani dia mengungkapkan alasan keraguannya. "Karena lo beda. Doyoung yang kami kenal nggak pernah bisa ngelakuin hal supranatural kayak lo sebelumnya. Semua hal yang lo lakuin itu aneh. Ditambah, pengakuan mas Jaehyuk sebelumnya, kalau pernah lihat sosok hitam setelah mas Mashio hilang. Dia bilang, kalau sosok itu mirip sama seseorang, tapi mas Jaehyuk nggak bisa yakin sama apa yang dia pikirin. Karena seseorang itu ada sama dia saat itu. Nggak mungkin doppelganger kan?
"Lalu, pernyataan mas Junkyu. Yang katanya denger lo bilang sesuatu yang aneh. Ah.. menyebalkan. Dia nggak bisa diam di satu tempat ya? Saat mas Junkyu tanya, lo malah menghindar."
Suasana nggak nyaman semakin menyebar. Sekarang bukan hanya Jaehyuk yang memeluk Asahi karena takut, Jeongwoo dan Haruto pun sama, mereka kembali merasakan aura nggak enak sama kayak munculnya hantu boneka pertama kali sebelumnya.
Yedam tersenyum miring, wajah Doyoung di depannya itu nggak lagi tampakkan senyumnya. Hanya tatapan datar. Yedam memang nggak bisa tebak apa yang dia pikirkan, tapi Yedam tahu, dia kalah telak.
"Yang lo maksud menyebalkan dan nggak bisa diam di tempat saat itu Doyoung yang asli, kan? Yang dilihat mas Jaehyuk itu, emang Doyoung dan lo... yang ambil raganya."
Beberapa saat hanya sunyi yang mereka dapat. Sosok yang Yedam maksud sebagai pengambil raga Doyoung itu hanya menatap kesembilan orang di depannya. Sebelum pandangannya kembali pada sang pemberi deduksi dan tersenyum lebar. Kedua tangannya yang berada di dalam kantong celananya itu nggak berpindah.
Saat tatapan dan senyumannya Asahi lihat, tubuhnya menegang. Asahi tahu... siapa yang ada di dalam raga sang adik. Sosok yang selalu ia lihat selama 2 tahun ke belakang, setiap kali malam datang, di depan kamarnya.
"Ketahuan ya?"
Si makhluk hitam dengan senyum tipisnya yang juga pernah Haruto lihat pada malam sebelum mereka berangkat ke Bali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
