Upacara

36.6K 2.2K 66
                                    

"ayo cepetan ntar kita telat," ajak Sasha yang sudah lengkap menggunakan seragam sekolahnya.

"Sabar Sha, ini juga baru jam setengah tujuh kurang," ucap Luna sambil menunjuk jam yang ada dipergelangan tangannya.

"Astaga gue hari ini semangat mau berangkat sekolah," perkataan Sasha membuat Rea dan Luna melihat kearah Sasha.

"Kenapa?" Tanya mereka bersamaan.

"Hari ini Rea mau nembak Kak Rigel," Sasha bersorak senang, ia bahkan sampai loncat loncat dan bertepuk tangan.

"Kayak anak kecil lo Sha," Rea melirik Sasha malas, sedangkan Luna ia sudah tertawa.

"Kuy lah berangkat, gue juga nggak sabar," ajak Luna yang sudah mengambil tasnya lalu segera turun kebawah menuju garasi mobilnya diikuti oleh Rea dan Luna.

Setelah mereka masuk kedalam mobil, mereka segera menyetel musik dengan kencang, belum lagi mereka juga ikut bernyanyi walaupun suara mereka tidak bagus atau bisa dibilang tidak enak didengar karena bisa membuat telinga menjadi sakit.

"Woy gue mau ganti darenya," ucap Rea kembali berbicara mengenai dare tersebut.

"Nggak bisa, lo harus mau dan jangan menghindar," Sasha menatap Rea tajam membuat Rea menghembuskan nafasnya kasar.

"Oke," lirih Rea dengan memasang muka masamnya, bukannya kasian Luna dan Sasha justru tertawa melihat ekspresi wajah Rea.

Setelah sampai diparkiran dengan segera mereka bertiga turun dari mobil Luna dengan Rea yang berada ditengah dan Sasha disamping kanan dan Luna disamping kiri Rea.

Mereka bertiga berjalan beriringan, membuat seluruh perhatian semua siswa siswi SMA Pelita mengarah kepada mereka bertiga.

"Gini ya nggak enaknya jadi orang cantik," Luna mengibaskan rambutnya membuat kaum adam memperhatikan Luna.

"Kebanyakan gaya lo," Sasha berucap membuat Rea menahan tawanya.

"Biarin," gerutu Luna.

Akhirnya mereka sampai dikelas, kelas X IPA 4, kelas kebanggaan mereka. "Re,siap siap ya nanti pas Upacara."

"Iya," kesal Rea sambil menaruh Tasnya diatas mejanya lalu duduk di kursinya.

"Gue nggak sabar," Luna menoleh kearah Rea membuat Rea merasa kesal.

"Lo kenapa sih liatin gue mulu? Gue tau gue cantik," ucap Rea membuat Sasha dan Luna memperagakan seperti orang yang ingin muntah.

Bel masuk sudah berbunyi, pertanda bahwa upacara akan segera dimulai, membuat Rea menjadi Deg degan sedangkan Luna dan Sasha malah tertawa bahagia.

"Cepet kelapangan terus baris yang rapih," perintah Galang sang ketua kelas.

"Ayo cepetan ntar di Gelang malah marah," ajak Sasha.

"Sha, udah berapa kali gue bilang, nama gue Galang bukan Gelang," ucapan Galang membuat Rea, Luna dan Sasha tertawa, lalu dengan segera mereka bertiga berlari menuju lapangan.

Setelah semua kelas berbaris rapih, Upacara akhirnya dimulai, awalnya semua berjalan dengan lancar, sampai akhirnya ketika pemimpin upacara memasuki lapangan semua siswi SMA Pelita menahan pekikannya karena yang menjadi pemimpin Upacara adalah Rigel, Ya dia Antares Rigel Althair.

"Huaa Kak Rigel," pekik seluruh Siswi kecuali Rea.

"Kebetulan banget Kak Rigel yang jadi pemimpin nya," ucap Luna yang menyenggol Rea membuat Rea merasa kesal.

"Ciee Rea, siap siap Re," Sasha mengejek Rea membuat Rea menahan kesal.

"SEMUANYA DIAM!" ucap kepala sekolah membuat seluruh siswi yang tadinya berbisik bisik membicarakan Rigel menjadi diam.

Upacara kembali berjalan lancar, hingga sampai pada kepala sekolah memberikan Amanatnya membuat semua siswa siswi mendengarkan Amanat dari sang kepala sekolah.

"Sekarang Re," ucap Luna dan Sasha bersama membuat Rea menjadi gugup jangan lupa tangannya yang dingin dengan segera ia memejamkan matanya lalu berteriak.

"KAK RIGEL LO MAU JADI PACAR GUE NGGAK?!"

...

Ngaku siapa yang deg degan juga? Gimana partnya hari ini? Author jamin part selanjutnya bakal buat kalian nambah penasaran.

Oh iya jangan lupa vote sama komen ya, kalau mau bagiin cerita ketemennya juga boleh

Salam manis dari Author 🤗

Rea's Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang