Persami?

15.9K 922 17
                                    

"Re!! Reaa!! Astaga ni anak tuli banget sih" gerutu Sasha karena Rea tak mendengar panggilannya, karena kesal akhirnya Sasha mengejar Rea dan menarik tangan Rea membuat Rea terkejut.

"Lo kenapa narik narik gue? Bikin kaget aja" ucap Rea seraya menatap Sasha tajam.

"Heh gue udah manggil lo ya, lonya aja yang tuli" ucapan Sasha membuat Rea sedikit meringis.

"Oh iya, lo udah liat mading belum?" Tanya Sasha membuat Rea menggeleng.

"Belum, emangnya kenapa?" Tanya Rea, saat ini Rea dan Sasha sedang berjalan menuju kelas mereka.

"Kita mau Persami!!" Pekik Sasha seraya loncat loncat layaknya anak kecil, membuat semua orang memperhatikan Sasha, namun malah Rea yang malu.

"Udah woy, jangan gitu malu diliatin" ucap Rea membuat Sasha terkekeh lalu segera berhenti melompat-lompat.

"Jadi lo ikutkan?" Tanya Sasha.

"Entah lah gue nggak tau" jawaban Rea membuat Sasha menghembuskan nafasnya kasar.

"Pokoknya lo harus ikut titik!!" Setelah mengatakan hal tersebut, Sasha meninggalkan Rea dengan berjalan terlebih dahulu membuat Rea menjadi heran dengan sahabatnya yang satu itu.

Dikoridor Rea dan Rigel tak sengaja bertemu, namun mereka hanya tatap-tatapan saja, lalu mereka berhenti dan saling berhadapan, Rigel tersenyum miring menatap Rea, sedangkan Rea menatap Rigel dengan datar.

"Sampai sekarang gue masih nggak nyangka, ternyata lo itu brengsek" Rea membisikkan hal tersebut ditelinga Rigel lalu segera meninggalkan Rigel yang masih mematung mendengar perkataan Rea tadi, ketika Rigel menoleh kebelakang, Rea sangat sudah jauh, lalu Rea menghilang ditengah lautan manusia yang ada di koridor.

...

"Lo sampe kelas lama bener" Sasha menatap Rea membuat Rea terkekeh lalu segera duduk di bangkunya.

"Suka suka gue" ucap Rea membuat Sasha mendengus.

"Nanti kalian mau nggak pas pulang sekolah kita kemall buat persiapan Persami?" Tanya Luna membuat Sasha mengangguk.

"Nah boleh juga tuh, gue setuju sama ide lo Lun" ucap Sasha mengangguk membuat Rea menggelengkan kepalanya.

"Sorry gue nggak bisa, soalnya gue mau. Kerumah sakit" ucap Rea tak enak membuat Sasha dan Luna terkejut mendengar perkataan Rea.

"What!! Lo ngapain kerumah sakit?" Luna dan Sasha bertanya barengan.

"Gue ada urusan" jawab Rea acuh lalu segera memainkan ponselnya membuat Kuna dan Sasha saling pandang, mereka curiga kepada Rea.

"Ngapain natap gue gitu? Penasaran kenapa gue kerumah sakit?" Tanya Rea membuat Luna dan Sasha menganggukkan kepala mereka.

"Sodara gue sakit, terus Mama nyuruh gue jenguk dia" perkataan Rea membuat Luna dan Sasha mengangguk mengerti.

"Kalau gitu besok aja, kan besok hari kamis" ucapan Sasha membuat Rea menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Oke, kalau besok gue ikut" ucapan Rea membuat Luna dan Sasha bertos ria.

"Berarti besok pulang sekolah kita langsung kemall?" Tanya Rea membuat Luna dan Sasha menganggukan kepala mereka lagi, membuat Rea juga menganggukan kepalanya lalu mereka bertiga tertawa, membuat teman sekelas mereka memperhatikan mereka, padahal tidak ada yang lucu namun mereka malah tertawa.

...

Pulang sekolah hari ini Rea sedang berada dikamarnya, ia bingung apakah Mamanya bisa mengizinkannya untuk ikut Persami? Rea takut bicara kepada Mamanya, ia hanya takut tak diperbolehkan ikut Persami.

Dari tadi Rea terus mondar-mandir didalam kamarnya, ia harus bilang apa kepada Mamanya?

"Mama ngebolehin ikut nggak ya?" Ucap Rea
kebingungan.

"Huhh, tenang Rea, jangan terlalu tertekan" ucap Rea menenangkan dirinya, lalu segera keluar dari kamarnya dan menemui Mamanya.

"Mama" panggil Rea membuat Rana segera melihat kearah Rea, dengan segera Rea duduk di samping Mamanya.

"Ayo, kamu udah siap kerumah sakit?" Tanya Rana menatap Rea.

"Udah Ma, tapi Rea mau minta izin sama Mama" ucap Rea membuat Rana mengerutkan keningnya.

"Minta izin Apa?" Tanya Rana menatap Rea.

"Rea mau ikut-"

"Nggak boleh" Rea bahkan belum bicara namun sudah ditolak oleh Rana.

"Tapi Ma, sekali aja, Rea janji bakal jaga diri, Rea cuma pengen ikut Persami aja, biar bisa ngerasain Persami sama temen temen, dulu waktu SMP Rea nggak pernah ikut" lirih Rea membuat Rana tak tega lalu segera memeluk Putrinya.

"Tapi sayang kondisi kamu yang sekarang udah nggak-" ucapan Rana terpotong oleh ucapan Rea.

"Rea bakal minum obat Ma, dan Mam tenang aja Rea nggak bakal kecapekan, Rea janji Rea akan baik baik aja, tapi Rea mohon ijinin Rea buat ikut" ucap Rea membuat Rana tak tahan untuk tak menangis, ia merasa kasihan dengan putrinya, sungguh Rana tak tega melihat Putrinya yang sekarang.

"Nanti tanya dokter, kamu boleh ikut apa enggak" ucapan Rana membuat Rea mengangguk dan memeluk Rana dengan sayang.

"Makasi Ma" ucap Rea didalam pelukan Rana, Rana mengangguk namun ia juga mengeluarkan air matanya.

"Sama sama sayang" suara Rana serak membuat Rea dengan segera melepaskan pelukannya dengan Rana.

"Mama jangan nangis, masa Mama Rea cengeng" ucap Rea seraya menghapus air matanya lalu segera menarik Rana dan mengajaknya kerumah sakit dengan semangat.

"Ayo kerumah sakit" ajak Rea membuat Rana mengangguk lalu segera berdiri dan merekapun segera menuju ke rumah sakit.

...
Up lagi🥳🥳
Gimana part kali ini?
Jangan lupa Vote dan komen ya

Salam manis dari author 🤗

Rea's Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang