kejutan

15.7K 933 22
                                    

"Bumi" lirih Rea

"Lo kenapa hujan hujanan Re? Nanti lo malah sakit, ayok masuk ke mobil gue" ajak bumi membuat Rea mengangguk dan masuk kedalam mobil Bumi.

Diperjalanan hanya keheningan yang ada didalam mobil tersebut, Rea lebih memilih diam dan melihat keluar jendela, sedangkan Bumi ia tau bahwa perasaan Rea sedang tidak baik jadi ia lebih memilih untuk diam saja.

"Bumi belok kanan, berhenti disini" Rea menunjuk rumahnya dan segera turun.

"Makasi Bumi" Bumi mengangguk lalu segera pamit untuk pulang, Rea memasuki halaman rumahnya, namun disana ia melihat ada motor yang terparkir.

"Kak Rigel" ucap Rea ketika melihat motor Rigel yang terparkir di halaman rumahnya, ia segera masuk dan benar saja ada Rigel diruang tamu dengan Mamanya.

"Rea kamu hujan hujanan?" Tanya Rana khawatir melihat anaknya.

"Iya Ma" jawab Rea.

"Yaudah kamu mandi dulu habis itu kamu temani Rigel ya, kasian dia nungguin kamu dari tadi" ucap Rana membuat Rea menghela nafasnya lalu menggelengkan kepalanya, membuat Rana mengerutkan keningnya bingung.

"Kenapa sayang?" Tanya Rana penasaran.

"Rea mau istirahat Ma, Rea capek hari ini" ucap Rea yang melewati Rigel tanpa mau melihat kearah Rigel, ia segera menuju kamarnya lalu menguncinya. Jika kalian mengira Rea langsung mandi, maka kalian salah, Rea ia terduduk menangis dibalik pintu kamarnya, setiap melihat Rigel hatinya terasa sakit, katakan jika Rea lebay, namun memang benar kejadian Rigel memberi nafas buatan untuk Cindy, pelukan ditaman dengan Cindy, dan Pulang sekolah dengan Cindy, semuanya terputar berulang ulang dipikirannya bagaikan kaset rusak yang terus mereka ulang kejadian tersebut.

"Kenapa lo harus dateng kerumah gue? Kenapa? Setelah semua yang lo lakuin ke gue dan sekarang lo malah ngasih harapan ke gue" lirih Rea ia melihat ponselnya, bahkan chat dari Rea sama sekali tak dibalas oleh Rigel.

Rea ingin bertanya, disini siapakah yang salah? Dirinya atau Rigel? Ia bingung dengan sifat Rigel yang berubah ubah, menurutnya Rigel sangat aneh, benar benar aneh.

Tok..tok..tok

"Rea..buka pintunya, kamu udah mandi belum? Jangan sampai nanti kamu demam" ucap Rana hati hati.

"Iya Ma" jawab Rea dengan suaranya yang serak membuat Rana menjadi khawatir.

"Sayang..kamu nangis?" Tanya Rana cemas, ia ingin membuka pintunya, namun pintunya terkunci membuat Rana khawatir.

Tok..tok..tok..

"Rea buka pintunya!!' ucap Rana lebih tegas membuat Rea dengan segera membuka pintunya lalu menangis di pelukan sang Mama.

"Mama, Kak Rigel.." ucap Rea membuat Rana mengerutkan keningnya.

"Rigel? Dia kenapa?" Tanya Rana.

"Kak Rigel ngasih nafas buatan buat Kak Cindy, terus dia pelukan sama Kak Cindy, dan tadi dia pulang sekolah sama Kak Cindy.. Rea bingung Ma sama Kak Rigel, Kak Rigel itu anggep Rea apa?" Lirih Rea membuat Rana mengangguk mengerti.

"Mungkin semua yang Rigel lakuin ada alasannya dan seharusnya kamu bertanya sama Rigel, apa alasan dia berbuat seperti itu" ucap Rana menenangkan Rea.

"Percuma Ma, Kak Rigel nggak mau ngomong sama Rea, bahkan pas Rea liat dia pelukan sama Kak Cindy aja, dia nggak mau jelasin apa apa ke Rea" Rea melanjutkan ceritanya.

"Sini Mama mau ngomong sama kamu" ucap Rana dengan segera ia duduk di sofa yang ada dikamar Rea.

"Tadi Rigel ngapain kerumah? Kalau nggak mau ketemu kamu? Seharusnya kamu jangan melihat semuanya dari sudut pandang kamu sendiri, kamu harus bisa lihat dari sudut pandang Rigel juga, bisa jadi Rigel punya alasan, tapi dia nggak mau cerita ke kamu" ucap Rana dengan mengelus kepala Rea, membuat Rea merasa tenang.

"Kamu temui Rigel, lalu minta penjelasan kedia, kalian harus selesaikan masalah kalian, kalian sudah dewasa kan? Seharusnya bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin" Rana menatap wajah putrinya, dengan matanya yang sembab. "Udah jangan nangis lagi, nanti kamu temui Rigel dirumahnya" ucapan Rana membuat Rea menganggukan kepalanya.

"Sekarang kamu mandi, nanti malah sakit" Rana dengan segera berdiri dari duduknya lalu ia keluar dari kamar putrinya, ia tak menyangka bahwa putrinya sudah mengenal cinta, bahkan ia merasa baru kemarin ia melahirkan Rea sampai akhirnya bisa sebesar sekarang.

...

Rea sudah selesai mandi dan ia akan bersiap siap untuk kerumah Rigel, namun ia sengaja tak memberitaukan kepada Rigel, ia akan memberikan kejutan kepada Rigel.

"Mama Rea mau merumah Kak Rigel ya!!" Teriak Rea membuat Rana dengan segera menghampiri Rea dan memberikan Rea sebuah kotak yang isinya kue coklat.

"Kasih ke Rigel, bilangin sama dia dapet salam dari Mama" ucap Rana membuat Rea mengangguk, dengan segera Rea menaiki taksi dan mulai menuju kerumah Rigel.

Akhirnya kurang lebih setengah jam, Rea Sampai dirumah Rigel, dengan segera Rea menghidupkan bell rumahnya, sampai salah satu pelayan membukakan pintu lalu tersenyum ramah.

"Rigelnya ada Bi?" Tanya Rea dengan tersenyum ramah juga.

"Ada Non, dia lagi dikamar, Non langsung aja ke kamarnya" ucap pelayan tersebut dengan ramah, membuat Rea dengan segera menaiki lift untuk menuju ke kamar Rigel.

Akhirnya Rea sampai didepan kamar Rigel, Rea sudah menyiapkan senyum manisnya lalu jangan lupakan kotak kue Coklat yang ia pegang, dengan segera ia membuka pintu kamar Rigel.

Namun bukannya ia yang memberi kejutan ke Rigel, malah Rigel yang memberikan kejutan, sampai kotak kue yang ia pegang terjatuh membuat Rigel segera melihat kearah pintu, Rigel juga terkejut dengan kehadiran Rea yang tiba tiba sudah ada dikamarnya.

"Kejutan.." Lirih Rea yang tersenyum sendu dengan air matanya yang kembali keluar, lalu dengan segera ia berlari dari kamar Rigel dan menuju ke lift, saat pintu lift mulai menutup, ia melihat Rigel yang juga berlari untuk mengejarnya, namun sayangnya pintu lift sudah tertutup dan Rea sudah tak melihat Rigel lagi.

...

Up lagi🥳🥳
Kira kira ada yang penasaran nggak sama apa yang diliat Rea dikamar Rigel?
Gimana part kali ini, seru atau biasa aja?
Jangan lupa vote dan komen ya🤗

Salam manis dari Author 🤗

Rea's Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang